Rotasi Jabatan Strategis: Brigjen Pol Budi Sajidin Pimpin BNNP Bali, Perkuat Intelijen Lawan Narkoba
Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jajaran pimpinan di tingkat provinsi dengan melakukan penyegaran strategis. Kali ini, tampuk kepemimpinan Kepala BNN Provinsi Bali (BNNP Bali) dipercayakan kepada seorang perwira tinggi yang memiliki rekam jejak gemilang di dunia intelijen, yaitu Brigjen Pol Drs. Budi Sajidin, M.Si. Penunjukan ini menjadi sorotan penting, mengingat Bali, sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia yang paling diminati, kerap menjadi sasaran empuk bagi jaringan peredaran narkotika internasional yang memiliki jaringan luas dan terorganisir.
Brigjen Pol Budi Sajidin, yang sebelumnya mengemban tugas sebagai Kepala BNNP Sulawesi Selatan sejak awal tahun 2024, kini secara resmi mengambil alih komando BNNP Bali. Ia menggantikan estafet kepemimpinan dari Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat, S.I.K., S.H., M.H., yang telah memasuki masa purnatugas. Perubahan ini merupakan bagian dari rotasi jabatan yang lebih luas, sebagaimana tertuang dalam surat telegram Kepala BNN Komjen Pol. Suyudi Ario Seto dengan nomor ST/28/XII/SU/KP.04/2025/BNN. Dalam telegram tersebut, tercatat total 13 pejabat BNN lainnya juga mengalami pergeseran posisi. Prosesi pelantikan resmi telah dilaksanakan dengan khidmat di Kantor BNN RI Pusat, Jakarta, pada hari Jumat, 12 Desember 2025.
Kekuatan Latar Belakang Intelijen untuk Bali yang Bersih
Salah satu aspek yang paling menarik perhatian dari penunjukan Brigjen Pol Budi Sajidin adalah latar belakangnya yang sangat kuat di bidang intelijen. Sejak tahun 2018, beliau telah menorehkan jejak karier yang signifikan di Satuan Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri. Jabatan terakhir yang diembannya sebelum ditugaskan di BNNP Bali adalah sebagai Wakil Direktur Keamanan Negara (Wadir Kamneg) di Baintelkam Polri.
Pengalaman intelijen yang mendalam dan teruji ini diharapkan akan membawa angin segar serta pendekatan yang lebih taktis dan strategis dalam upaya BNNP Bali memetakan, menganalisis, dan yang terpenting, memutus rantai peredaran narkotika yang semakin kompleks dan canggih di Pulau Dewata. Kemampuan dalam pengumpulan informasi, analisis ancaman, dan operasi intelijen yang presisi menjadi modal berharga untuk menghadapi jaringan narkoba yang sering kali beroperasi secara tersembunyi dan transnasional.
Tantangan di Pulau Dewata dan Harapan Masyarakat
Mengemban tugas di Bali, Brigjen Pol Budi Sajidin secara terbuka mengakui bahwa tantangan yang dihadapinya tidaklah ringan. Status Bali sebagai primadona pariwisata internasional membawa serta tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban, termasuk dalam hal penanggulangan peredaran gelap narkotika. Kehadiran wisatawan dari berbagai belahan dunia, meskipun memberikan dampak ekonomi positif, juga membuka celah bagi masuknya barang terlarang tersebut.
Dalam sebuah kesempatan berbicara kepada awak media di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025, Brigjen Pol Budi Sajidin menyampaikan rasa bangganya atas amanah yang diberikan. “Suatu kebanggaan bagi saya dapat menjadi bagian dalam melindungi dan melayani masyarakat Bali dari ancaman bahaya narkotika,” ujarnya. Ia menekankan bahwa tugas ini bukan hanya sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan untuk menjaga integritas dan masa depan generasi muda Bali.
Lebih lanjut, beliau juga tidak lupa untuk memohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat. “Mohon dukungannya. Semoga ke depan dengan semangat War on Drugs for Humanity, kita bersama bisa mewujudkan Bali yang aman, maju, dan Bersinar (Bersih Narkoba),” tegasnya. Seruan ini mencerminkan keyakinan bahwa pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab kolektif yang membutuhkan sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat.
Sinyal Penguatan Kapabilitas Intelijen BNN
Penugasan Brigjen Pol Budi Sajidin di Bali ini secara jelas mengirimkan sinyal kuat bahwa BNN bertekad untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kapabilitas intelijennya dalam menjaga citra, keamanan, dan kesejahteraan Pulau Dewata. Fokus pada pendekatan intelijen menunjukkan bahwa BNN tidak hanya akan mengandalkan tindakan represif semata, tetapi juga akan memperkuat aspek pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi ancaman narkoba, baik yang secara spesifik menyasar para wisatawan maupun penduduk lokal.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi semua pihak. Kehadiran seorang jenderal intelijen di pucuk pimpinan BNNP Bali menjadi penantian menarik untuk melihat gebrakan dan strategi inovatif yang akan diluncurkannya demi mewujudkan Bali yang benar-benar bersih dari cengkeraman narkoba.
Perubahan kepemimpinan ini diharapkan dapat membawa angin segar dan efektivitas yang lebih tinggi dalam memerangi peredaran narkoba di salah satu pulau terindah di dunia.

















