PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan posisinya sebagai perusahaan minyak dan gas (migas) terintegrasi yang unggul dalam kinerja keberlanjutan di sektornya. Pengakuan ini diperkuat oleh peningkatan peringkat keberlanjutan dari lembaga pemeringkat internasional terkemuka.
Pengakuan Internasional atas Kinerja Keberlanjutan
Pertamina berhasil menaikkan peringkatnya dalam MSCI ESG Rating dari kategori BB menjadi BBB. Peningkatan ini merupakan bukti nyata dari komitmen dan upaya berkelanjutan perusahaan dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) ke dalam seluruh operasional bisnisnya.
Selain itu, lembaga pemeringkat global lainnya, Sustainalytics, memberikan ESG Risk Rating sebesar 23,4 kepada Pertamina. Angka ini menempatkan Pertamina dalam kategori “Medium Risk” dan mengukuhkan posisinya sebagai peringkat pertama dari 57 perusahaan yang dinilai dalam sub-industri minyak dan gas terintegrasi.
Muhammad Baron, Vice President Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan validasi internasional atas arah transformasi yang sedang ditempuh oleh perusahaan. “Peningkatan rating menjadi BBB adalah pengakuan internasional atas upaya Pertamina menjalankan bisnis yang lebih hijau, transparan, dan bertanggung jawab,” ujar Baron. Ia menambahkan bahwa pengakuan ini menjadi dorongan bagi Pertamina untuk terus memperkuat kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional, sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Komitmen ESG sebagai Inti Strategi Bisnis
Di tengah perayaan Hari Ulang Tahunnya yang ke-68, Pertamina kembali menggarisbawahi komitmennya untuk memperkuat implementasi ESG di seluruh lini bisnisnya. Bagi Pertamina, implementasi ESG bukan sekadar pelengkap, melainkan inti dari strategi bisnis perusahaan. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk mencapai swasembada energi dan NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Baron menjelaskan, “Pertamina bergerak tidak hanya untuk memenuhi target bisnis, tetapi juga memastikan setiap langkah kami memperkuat ketahanan energi nasional. Implementasi ESG merupakan strategi Pertamina untuk meningkatkan daya saing di tengah perubahan global.”
Akselerasi Transformasi Keberlanjutan
Saat ini, Pertamina telah memasuki fase akselerasi dalam transformasi keberlanjutannya. Fokus utama dalam fase ini meliputi:
- Dekarbonisasi Operasi: Mengurangi emisi karbon dari seluruh kegiatan operasional perusahaan.
- Pengembangan Energi Baru & Terbarukan: Investasi dan pengembangan sumber energi bersih seperti panas bumi, surya, dan lainnya.
- Circularity: Menerapkan prinsip ekonomi sirkular untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.
- Penguatan Tata Kelola: Memperbaiki dan memperkuat struktur tata kelola perusahaan agar lebih transparan dan akuntabel.
- Pemberdayaan Masyarakat: Melaksanakan program-program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Seluruh inisiatif yang dijalankan oleh Pertamina, menurut Baron, merupakan bagian dari langkah strategis jangka panjang untuk memposisikan perusahaan sebagai “Energy Transition Champion” di kawasan Asia Tenggara.
Terobosan dalam Implementasi ESG dan Pemberdayaan Masyarakat
Pertamina terus berupaya melakukan terobosan dalam mengimplementasikan ESG di seluruh mata rantai bisnisnya. Lebih dari itu, perusahaan juga secara aktif memperluas penggunaan energi bersih yang ramah lingkungan hingga ke wilayah perdesaan di seluruh Indonesia.
Salah satu program unggulan yang mencerminkan komitmen ini adalah Program Desa Energi Berdikari. Melalui program ini, Pertamina telah berhasil mengembangkan energi bersih di 252 desa yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
“Pertamina memfasilitasi penggunaan energi terbarukan sehingga terbangun swasembada energi berbasis desa,” ungkap Baron. “Pertamina juga mendorong ekonomi masyarakat selaras dengan Asta Cita Pemerintah.”
Program Desa Energi Berdikari tidak hanya menyediakan akses energi bersih, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal secara ekonomi. Dengan adanya sumber energi yang stabil dan terjangkau, masyarakat desa diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, membuka peluang usaha baru, dan pada akhirnya mencapai kemandirian energi dan ekonomi. Upaya ini menunjukkan bahwa Pertamina berkomitmen untuk tidak hanya menjadi pemimpin dalam industri migas, tetapi juga menjadi agen perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat.

















