Pemerintah Australia Meluncurkan Skema Pembelian Kembali Senjata Api Terbesar Pasca Tragedi Bondi
Sydney – Menyusul insiden penembakan massal yang mengguncang Bondi Beach, Sydney, pada Minggu, 14 Desember 2025, yang merenggut nyawa 15 orang, Pemerintah Australia mengumumkan kebijakan radikal untuk membeli kembali senjata api dari masyarakat secara besar-besaran. Langkah ini diambil dengan tujuan utama untuk mengurangi peredaran senjata di jalanan dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, secara tegas menyatakan bahwa kepemilikan senjata api dalam jumlah besar oleh warga sipil di lingkungan perkotaan seperti pinggiran kota Sydney, tidak dapat dibenarkan. “Saya tidak melihat ada alasan seseorang yang tinggal di pinggiran kota Sydney membutuhkan senjata sebanyak ini,” ujar Albanese, menekankan urgensi kebijakan ini.
Salah satu sorotan utama yang memicu kebijakan ini adalah fakta bahwa salah satu pelaku penembakan di Bondi Beach, Sajid Akram yang berusia 50 tahun, ternyata memiliki lisensi untuk enam senapan berkekuatan tinggi secara legal. Kejadian ini membuka mata pemerintah terhadap celah dalam undang-undang kepemilikan senjata yang selama ini berlaku.
Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya berjanji untuk melakukan pembelian kembali senjata api, tetapi juga akan memperketat undang-undang yang mengatur kepemilikan senjata. Skema pembelian kembali yang diusulkan ini akan mencakup pembayaran kepada pemilik senjata api yang bersedia menyerahkan senjata berlebih, senjata yang baru saja dilarang keberadaannya, serta senjata ilegal.
Skema Pembelian Kembali Senjata: Sejarah dan Tujuan
Program ini diproyeksikan menjadi skema pembelian kembali senjata api terbesar yang pernah dilakukan di Australia sejak tahun 1996. Pada tahun tersebut, Australia melakukan pengetatan besar-besaran terhadap regulasi senjata api setelah insiden penembakan mengerikan di Port Arthur yang menewaskan 35 orang. Pengalaman pahit tersebut menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah Australia dalam mengelola isu kepemilikan senjata.
Tujuan utama dari skema pembelian kembali ini adalah:
- Mengurangi Jumlah Senjata Api: Menghilangkan senjata api dari tangan masyarakat, terutama senjata yang tidak diperlukan atau berpotensi disalahgunakan.
- Meningkatkan Keamanan Publik: Dengan berkurangnya jumlah senjata api yang beredar, diharapkan angka kejahatan bersenjata dan insiden kekerasan dapat ditekan.
- Mencegah Tragedi di Masa Depan: Mencegah terulangnya peristiwa serupa dengan membatasi akses terhadap senjata api.
Hari Refleksi Nasional untuk Para Korban
Selain kebijakan pembelian kembali senjata api yang bersifat preventif, pemerintah Australia juga menetapkan hari refleksi nasional untuk mengenang para korban tragedi Bondi Beach. Perdana Menteri Albanese mengajak seluruh warga Australia untuk berpartisipasi dalam momen hening ini.
Pada Minggu, 21 Desember 2025, pukul 18.47 waktu setempat, masyarakat diimbau untuk menyalakan lilin sebagai bentuk penghormatan kepada para korban. “Itu tepat satu minggu sejak serangan itu terjadi,” ujar Albanese, mengingatkan akan waktu yang tragis tersebut.
Penghormatan dari Komunitas di Bondi Beach
Tragedi di Bondi Beach tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menggugah rasa solidaritas dari komunitas lokal. Pada Jumat pagi, ratusan warga kembali memadati perairan Bondi Beach sebagai bentuk penghormatan yang menyentuh hati.
Para perenang dan peselancar berkumpul, membentuk lingkaran di tengah ombak yang tenang. Saling menyiramkan air laut dan berbagi momen emosional menjadi cara mereka untuk menunjukkan kekuatan komunitas dan mengenang mereka yang telah tiada.
Jason Carr, seorang konsultan keamanan, menggambarkan suasana tersebut kepada media. “Mereka membantai korban-korban tak berdosa, dan hari ini saya berenang ke sana serta menjadi bagian dari komunitas saya lagi untuk membawa kembali cahaya,” tuturnya, menyiratkan harapan dan ketahanan di tengah kesedihan.
Perkembangan Investigasi Polisi
Di tengah upaya pemulihan dan refleksi, pihak kepolisian terus bekerja keras untuk mengungkap semua aspek dari tragedi ini. Pada Kamis malam, polisi berhasil menangkap tujuh pria setelah menerima laporan mengenai dugaan rencana aksi kekerasan di area Bondi Beach.
Komisaris Polisi Mal Lanyon menegaskan bahwa saat ini belum ada hubungan yang terbukti antara ketujuh pria yang ditangkap tersebut dengan pelaku penembakan di Bondi. Namun, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan tidak ada ancaman lebih lanjut yang mungkin muncul. Perkembangan investigasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut dan menenangkan kekhawatiran publik.

















