No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi Investasi

Prospek Saham Batubara Jelang DME: PTBA, ITMG, ADRO Mana Pilihan Terbaik?

Rizki by Rizki
21 Desember 2025 - 18:31
in Investasi
0

Pemerintah berencana untuk mengalihkan subsidi penggunaan gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) ke dimethyl ether (DME). Kebijakan yang diperkirakan akan mulai berlaku tahun depan ini dinilai membuka peluang baru yang signifikan bagi emiten-emiten di sektor pertambangan batu bara. Transformasi ini berpotensi menciptakan permintaan domestik yang lebih stabil dan pasti untuk produk hilirisasi batu bara.

Prospek Cerah bagi Emiten Batu Bara

Para analis memandang positif kebijakan gasifikasi batu bara ini. Muhammad Wafi, Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia, berpendapat bahwa kebijakan ini akan memberikan keuntungan substansial bagi sejumlah emiten batu bara, terutama PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Menurut Wafi, PTBA memiliki keunggulan strategis karena statusnya sebagai pelopor atau memiliki first mover advantage. Keunggulan ini didukung oleh kesiapan infrastruktur yang memadai dan lokasi tambang yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri hilirisasi. “Mereka paling siap karena lokasi tambang sudah disiapkan menjadi kawasan industri hilirisasi,” ujar Wafi.

Selain potensi keuntungan dari penjualan DME, PTBA juga diperkirakan akan menerima insentif berupa royalti sebesar 0% untuk batu bara yang diubah menjadi DME. Insentif ini sangat krusial dalam menjaga margin keuntungan perusahaan di tengah meningkatnya tekanan global terhadap standar lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance – ESG).

Namun, Wafi juga mengingatkan bahwa proyek DME tidak lepas dari tantangan. Di satu sisi, terdapat kepastian pasar domestik serta insentif pajak dan royalti dari pemerintah yang menjadi nilai tambah. Di sisi lain, proyek DME memerlukan belanja modal (capital expenditure – capex) yang sangat besar dan memiliki risiko keekonomian yang tinggi. Tantangan utama adalah bagaimana harga jual DME dapat bersaing dengan harga LPG yang saat ini masih disubsidi oleh pemerintah.

Baca Juga  Rekor Investor Pasar Modal: 20 Juta Terlampaui

Selain PTBA yang dinilai sudah sangat siap dengan proyek DME, Wafi juga memperkirakan emiten lain akan merasakan dampak positif dari rencana ini. Emiten-emiten yang memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan mengelola cadangan batu bara kalori rendah, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), diprediksi akan mendapatkan keuntungan jika mereka juga mengadopsi skema gasifikasi.

Nafan Aji Gusta, Market Chartist Analyst Mirae Asset Sekuritas, menambahkan bahwa prospek emiten batu bara yang menerapkan gasifikasi akan sangat cerah, asalkan regulasi terkait kebijakan ini sudah benar-benar matang. Namun, ia juga menyoroti bahwa biaya investasi yang tinggi untuk proyek gasifikasi menjadi salah satu kendala utama bagi perusahaan.

PTBA: Pionir Gasifikasi Batu Bara Menjadi DME

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) secara aktif mengembangkan berbagai proyek hilirisasi energi dan utilitas. Salah satu proyek utamanya adalah konversi batu bara menjadi DME. Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA, Turino Yulianto, menjelaskan bahwa PTBA membagi proyek-proyek hilirisasi ini ke dalam beberapa fase.

Pada fase riset dan pengembangan (R&D), PTBA fokus pada pengembangan konversi batu bara menjadi:
* Artificial Graphite dan Anode Sheet: Produk ini ditujukan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.
* Asam Humat: Produk ini dikembangkan untuk sektor pupuk.

Selanjutnya, pada fase validasi komersial, PTBA sedang menggarap beberapa proyek strategis, termasuk:
* Coal to DME: Konversi batu bara menjadi dimethyl ether.
* Coal to Synthetic Natural Gas (SNG): Konversi batu bara menjadi gas alam sintetis.
* Coal to Methanol: Konversi batu bara menjadi metanol.
* Coal to Ammonia: Konversi batu bara menjadi amonia.

Turino Yulianto optimistis bahwa konversi batu bara menjadi DME akan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan perusahaan. Keunggulan utama dari konversi batu bara padat menjadi produk cair atau gas adalah efisiensi biaya logistik. Hal ini dikarenakan pabrik pengolahan dapat dibangun berdekatan dengan lokasi tambang. “Mengirim benda padat lebih mahal dibanding cair atau gas,” jelasnya.

Baca Juga  Emas: Kilau Mewah atau Investasi Cerdas?

Proyek konversi batu bara menjadi artificial graphite diproyeksikan akan memenuhi kebutuhan industri kendaraan listrik dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Sementara itu, proyek coal to asam humat, yang dikembangkan sebagai proyek percontohan bersama Universitas Gadjah Mada, memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian hingga dua kali lipat melalui penggunaan pupuk yang lebih efisien. Proyek ini ditargetkan selesai pada awal tahun depan.

“Yang tadinya satu ton pupuk bisa menjadi cukup 500 kilogram. Kalau ini berhasil, akan menjadi game changer karena cadangan batu bara PTBA sangat besar,” ungkap Turino, menekankan potensi revolusioner dari proyek tersebut.

Mengenai proyek batu bara menjadi DME, Turino menegaskan bahwa PTBA masih melakukan perhitungan cermat terhadap aspek keuntungan dan risikonya. “Kami yakin proyek ini bisa berjalan dengan beberapa asumsi yang nantinya akan didiskusikan bersama pemerintah,” pungkasnya. Kesiapan PTBA dalam menggarap proyek hilirisasi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada diversifikasi energi nasional dan menciptakan nilai tambah dari sumber daya batu bara yang melimpah.

Editor: Riko A Saputra

Rizki

Rizki

Baca Juga

Investasi

Raih Kaya Raya: 5 Trik Bebas Utang & Investasi Cerdas Sebelum Senja

26 Desember 2025 - 18:12
Investasi

Rekor Investor Pasar Modal: 20 Juta Terlampaui

25 Desember 2025 - 21:49
Investasi

Saham Pilihan IPOT: 3 Hari Ini Saja!

25 Desember 2025 - 16:49
Investasi

Kaya Muda: 5 Siasat Bebas Utang & Investasi Cerdas

25 Desember 2025 - 15:53
Investasi

XRP 2025: Dari Ledger ke ETF

21 Desember 2025 - 08:12
Investasi

Peluang Miliarder 2026: Investasi Pilihan Terbaik

19 Desember 2025 - 13:05
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Warga Bintuni Tiba di Papua Barat, Dinsos Sambut Hangat

30 Desember 2025 - 11:59

Kunci PAI X: Penilaian Keterampilan Bab 5

30 Desember 2025 - 11:46

Siswa Sumbar Terdampak Bencana: Kembali Sekolah Awal 2026

30 Desember 2025 - 11:33

Aura Kasih: Jutek Dulu, Kini Dituding Dekat RK

30 Desember 2025 - 11:19

UMKM Sulit Modal: KUR Melenceng dari Sasaran

30 Desember 2025 - 11:06

Pilihan Redaksi

Warga Bintuni Tiba di Papua Barat, Dinsos Sambut Hangat

30 Desember 2025 - 11:59

Kunci PAI X: Penilaian Keterampilan Bab 5

30 Desember 2025 - 11:46

Siswa Sumbar Terdampak Bencana: Kembali Sekolah Awal 2026

30 Desember 2025 - 11:33

Aura Kasih: Jutek Dulu, Kini Dituding Dekat RK

30 Desember 2025 - 11:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In