Tragedi di Medan: Siswi SD Diduga Bunuh Ibu Kandung, Tetangga Dengar Suara Janggal
Sebuah insiden tragis menggemparkan Kecamatan Medan Sunggal, Medan, pada 10 November 2025, ketika seorang siswi Sekolah Dasar berinisial Al, yang baru berusia 12 tahun, diduga membunuh ibu kandungnya sendiri, FS (42). Peristiwa ini masih membekas kuat dalam ingatan para tetangga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.
Rossa, yang rumahnya bersebelahan langsung dengan kediaman korban, mengaku sempat mendengar suara-suara yang tidak biasa sebelum kejadian tragis itu terungkap. “Sebelum korban diketahui sudah tewas, saya mendengar suara layaknya orang kejar-kejaran,” ujar Rossa pada Rabu, 17 Desember 2025.
Suara tersebut, menurut pengakuan Rossa, terdengar sangat jelas. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 04.30 pagi, saat Rossa hendak pergi ke kamar mandi. “Dari rumah korban itu terdengar seperti ada orang naik-turun dalam waktu berdekatan,” kenangnya.
Awalnya, Rossa merasa curiga dan sempat mendiskusikannya dengan sang suami. Suaminya kala itu berpendapat bahwa suara tersebut mungkin berasal dari kucing yang sedang mengejar tikus di dalam rumah. Namun, kecurigaan Rossa belum sepenuhnya hilang.
Tak lama kemudian, Rossa kembali mendengar suara yang lebih mengkhawatirkan dari rumah korban. “Nah, aku mendengar suara ‘Tolong’ seperti orang habis disiksa seperti itu. Suaranya itu seperti sedih sekali,” ungkapnya dengan nada prihatin. Meskipun mendengar suara tersebut, Rossa tidak menyangka bahwa hal itu akan berujung pada tragedi. Ia pun melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.
Kenyataan pahit baru terungkap sekitar pukul 06.00 WIB. Rossa menerima telepon dari tetangganya yang lain, bernama Tatik, yang tinggal di sebelah kiri rumahnya. Tatik memberitahukan kabar mengejutkan bahwa Faiza Soraya, tetangga sebelah kanan Rossa, telah ditemukan tewas bersimbah darah. Mendengar kabar tersebut, Rossa sangat terkejut dan syok.
“Meskipun saya di sebelah rumah gak mendengar suara keributan. Justru saya ditelepon dia (tetangga) kok gak tahu kejadian di sini,” katanya heran. “Tetangganya dibunuh kok gak tahu. Saya ditelpon ibu Tatik pas sudah ramai,” tambahnya.
Perkembangan Penyelidikan: Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Hingga lebih dari sepekan berlalu sejak insiden tersebut, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam. Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, menyatakan bahwa pihaknya telah memintai keterangan dari sebanyak 16 saksi.
Para saksi yang diperiksa meliputi berbagai pihak, mulai dari terduga pelaku hingga saksi ahli. Jumlah saksi ini kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan penyelidikan dan penyidikan yang sedang berlangsung.
Pada Sabtu, 20 Desember 2025, Kombes Calvijn menjelaskan bahwa seluruh keterangan yang telah masuk ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) akan disatukan dan dipadukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua informasi akurat dan lengkap.
Mengenai hak-hak Al, siswi SD yang diduga terlibat dalam kasus ini, pihak kepolisian memastikan bahwa hak-haknya tetap terpenuhi. “Untuk hak-hak Al, sampai hari ini masih dipenuhi mulai dari makan, belajar dan beribadah,” ujar Kombes Calvijn.
Terkait kemungkinan adanya terduga pelaku lain selain Al, Kombes Calvijn menegaskan bahwa hal tersebut masih terus diselidiki. “Itu yang saya sebutkan tadi, saat ini penyelidikan dan penyidikan pun masih berkelanjutan. Penyesuaian antara fakta dan berita acara pemeriksaan, dan penyesuaian antara keterangan-keterangan ahli, dan kita tuangkan lagi dalam BAP, ini lagi kita sinkronkan untuk lebih sempurnanya lagi,” tutupnya. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta di balik tragedi memilukan ini secara tuntas.

















