Antisipasi Arus Mudik Nataru, Garut Terapkan Rekayasa Lalu Lintas One Way
Menjelang momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang semakin dekat, Kabupaten Garut mulai merasakan peningkatan volume lalu lintas. Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Garut mengambil langkah proaktif dengan menerapkan sistem rekayasa lalu lintas berupa one way secara situasional untuk mengantisipasi potensi kemacetan panjang. Kebijakan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya 2025 yang telah dimulai.
Peningkatan arus kendaraan mulai terdeteksi sejak Sabtu, 20 Desember 2025. Jalur-jalur utama yang menjadi pintu keluar masuk Kabupaten Garut menunjukkan lonjakan aktivitas. Fenomena ini tidak terlepas dari meningkatnya mobilitas masyarakat yang berbondong-bondong memulai perjalanan mereka untuk menikmati libur panjang akhir tahun.
Strategi Rekayasa Lalu Lintas One Way
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus lalu lintas, Polres Garut, melalui Satlantas, memberlakukan sistem one way berdasarkan penilaian kondisi kepadatan kendaraan di lapangan. Kasat Lantas Polres Garut, Inspektur Polisi Satu Aang Andi Suhandi, menjelaskan bahwa penerapan one way ini adalah langkah antisipatif guna mencegah terjadinya kemacetan parah di titik-titik rawan kepadatan.
“Pada hari pertama dan kedua pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya 2025, Polres Garut telah melaksanakan rekayasa lalu lintas berupa lima kali one way karena arus lalu lintas mulai meningkat, khususnya di jalur-jalur utama,” ujar Aang pada Minggu, 20 Desember 2025.
Pelaksanaan one way ini dilakukan dengan cermat dan terukur, mempertimbangkan arah dan waktu kepadatan. Berikut adalah rincian pelaksanaannya:
- Hari Pertama Operasi (Sabtu, 20 Desember 2025):
- Sesi Pertama: Dilakukan di jalur Limbangan pada pukul 07.45 hingga 08.05 WIB. Sistem ini berlaku dari arah Bandung menuju Tasikmalaya. Titik penahanan kendaraan (titik pending) berada di wilayah Polsek Limbangan.
- Sesi Kedua: Penerapan one way dilakukan di jalur Tarogong pada pukul 13.25 hingga 13.55 WIB. Arah lalu lintas yang diberlakukan adalah dari Bandung menuju Garut. Titik penahanan kendaraan berada di Simpang Empat Jalan KH Anwar Musadad.
- Sesi Ketiga: Rekayasa lalu lintas dilanjutkan di jalur Leles pada pukul 14.20 hingga 14.55 WIB. Kali ini, sistem one way diberlakukan dari arah Garut menuju Bandung. Titik penahanan kendaraan berada di kawasan Tutugan Bawah.
- Hari Kedua Operasi (Minggu, 21 Desember 2025):
- Sesi Keempat: Sistem one way diterapkan di jalur Kadungora pada pukul 15.40 hingga 16.05 WIB. Arah lalu lintas yang difokuskan adalah dari Garut menuju Bandung. Titik penahanan kendaraan berada di Rumah Makan Mekarsari.
- Sesi Kelima: Penerapan one way terakhir pada hari kedua dilaksanakan di jalur Limbangan pada pukul 15.50 hingga 16.15 WIB. Kali ini, sistem diberlakukan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung. Titik penahanan kendaraan berlokasi di Tanjakan SMK Bhakti Kencana.
Evaluasi dan Harapan
Menurut Aang, selama penerapan rekayasa lalu lintas one way ini, situasi arus kendaraan secara umum terpantau lancar. Penempatan petugas di titik-titik strategis dan koordinasi yang baik antarinstansi menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola volume kendaraan yang terus meningkat.
Operasi Lilin Lodaya 2025 ini tidak hanya berfokus pada rekayasa lalu lintas, tetapi juga mencakup aspek keamanan dan ketertiban lainnya selama periode libur Nataru. Satlantas Polres Garut berkomitmen untuk terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan siap melakukan penyesuaian rekayasa lalu lintas apabila diperlukan demi kenyamanan dan keselamatan seluruh pengguna jalan yang melintas di wilayah Garut.
Masyarakat yang berencana melakukan perjalanan melintasi Garut dihimbau untuk selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas, mengikuti arahan petugas di lapangan, dan selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan. Dengan kerjasama yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat, diharapkan arus mudik dan balik libur Nataru di Garut dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan lancar.

















