Konektivitas Udara Bandung Kembali Berdenyut dengan Penerbangan Perdana Wings Air
Bandung, sebuah kota yang selalu ramai dengan denyut kehidupan, kini kembali merasakan geliat aktivitas di sektor transportasi udara. Bandara Husein Sastranegara, yang menjadi gerbang udara bagi pusat Kota Bandung, telah resmi menyambut kembali operasional penerbangan komersial. Momen penting ini ditandai dengan mendaratnya penerbangan perdana Wings Air dari rute Semarang–Bandung pada Minggu, 21 Desember 2025. Kedatangan pesawat tersebut bukan sekadar sebuah pendaratan, melainkan sebuah simbol kebangkitan konektivitas udara yang sempat terbatas di kota kembang ini.
Pembukaan kembali rute ini disambut sebagai angin segar yang akan memberikan alternatif mobilitas yang lebih efisien bagi masyarakat. Lebih dari itu, langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat kembali ekosistem transportasi udara yang terintegrasi erat dengan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
Menghidupkan Kembali Jaringan Penerbangan di Kota Bandung
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, secara tegas menyatakan bahwa kembalinya aktivitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara merupakan bagian integral dari strategi besar untuk mengaktifkan kembali seluruh ekosistem penerbangan di Kota Bandung.
“Ini adalah buah dari kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, pengelola bandara, dan para maskapai. Hadirnya kembali penerbangan di Bandara Husein adalah langkah awal yang krusial untuk menghidupkan kembali konektivitas udara Kota Bandung,” ujar Farhan dengan optimisme.
Menurut Farhan, pembukaan kembali rute penerbangan ini menjadi bukti nyata bahwa Bandara Husein Sastranegara masih memegang peranan strategis dalam mendukung mobilitas masyarakat, terutama untuk perjalanan udara jarak pendek hingga menengah. Ia pun tidak lupa menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Angkasa Pura, serta Lion Group atas kontribusi mereka yang signifikan dalam mendorong terwujudnya rute Semarang–Bandung.

Dampak Langsung yang Dirasakan: Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Farhan meyakini bahwa penguatan konektivitas udara akan memberikan dampak positif yang langsung terasa pada berbagai sektor strategis. Mulai dari sektor pariwisata yang diharapkan akan semakin bergeliat, sektor perdagangan yang akan semakin lancar, hingga pergerakan masyarakat antarwilayah yang menjadi lebih mudah.
“Dengan dibukanya rute Semarang–Bandung ini, masyarakat kini memiliki opsi perjalanan yang jauh lebih efisien. Ke depannya, kami sangat berharap konektivitas ini dapat terus berkembang secara bertahap,” tambahnya, menyiratkan visi jangka panjang untuk transportasi udara Bandung.
Kembalinya aktivitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara juga diharapkan mampu mendongkrak angka kunjungan wisatawan domestik. Khususnya bagi wisatawan dari wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya, yang selama ini memiliki ikatan erat dengan Bandung sebagai destinasi utama untuk pariwisata, pendidikan, dan kegiatan bisnis.

Dukungan Penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut menyambut positif kembalinya aktivitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara. Beliau menyebutkan bahwa ini adalah kabar gembira bagi seluruh masyarakat Jawa Barat, khususnya bagi warga Bandung dan area sekitarnya.
“Ini adalah sambutan yang sangat baik bagi warga Jawa Barat, Kota Bandung, dan sekitarnya. Semoga dengan adanya penerbangan ini, industri pariwisata akan semakin meningkat, industri perdagangan akan semakin berkembang, dan pasar-pasar akan menjadi semakin ramai,” ujar Dedi, menekankan harapan akan dampak ekonomi yang luas.
Menurut Dedi, keberadaan kembali penerbangan komersial di jantung Kota Bandung akan memperkuat jaringan distribusi ekonomi dan membuka berbagai peluang usaha baru. Sektor-sektor seperti jasa, pariwisata, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diprediksi akan menjadi penerima manfaat utama dari peningkatan konektivitas ini.

Wings Air: Melayani Rute Intra-Jawa dengan Efisiensi
Penerbangan Semarang–Bandung kini dilayani oleh Wings Air, sebuah maskapai yang dikenal dengan armadanya yang menggunakan pesawat ATR 72. Pesawat jenis ini dirancang khusus untuk melayani penerbangan jarak pendek hingga menengah dengan tingkat efisiensi yang tinggi, menjadikannya pilihan yang tepat untuk rute-rute seperti ini.
Selain rute Semarang, Bandara Husein Sastranegara juga melayani sejumlah rute domestik intra-Jawa lainnya yang tak kalah penting. Rute-rute tersebut meliputi Solo, Yogyakarta, Surabaya, Pangandaran, dan Jakarta. Keberadaan berbagai rute ini semakin memperkuat peran Bandara Husein sebagai simpul transportasi udara regional yang vital.
Karakteristik pesawat turboprop yang sesuai dengan panjang landasan Bandara Husein menjadikan rute-rute ini sangat relevan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat. Selain itu, penggunaan pesawat ini juga berkontribusi dalam menjaga keselamatan dan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Momentum Kebangkitan Ekonomi Daerah
Kembalinya aktivitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara bukan hanya sekadar pemulihan operasional, tetapi juga menjadi sebuah simbol kebangkitan ekonomi daerah. Transportasi udara yang kembali aktif membuka lebar pintu bagi percepatan arus kedatangan wisatawan, pelaku usaha, hingga investor yang membutuhkan akses cepat dan efisien ke pusat Kota Bandung.
Pemerintah Kota Bandung memiliki harapan besar agar momentum positif ini dapat terus terjaga. Hal ini tentu membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang kuat dan berkelanjutan. Dengan demikian, konektivitas udara di Bandung tidak hanya dapat pulih, tetapi juga berkembang secara pesat dan berkelanjutan di masa mendatang.
Dengan kehadiran kembali penerbangan komersial, Bandara Husein Sastranegara diharapkan mampu memperkokoh posisi Bandung sebagai salah satu kota tujuan strategis di Indonesia. Posisi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari daya tarik pariwisata, geliat ekonomi kreatif, hingga peranannya dalam mobilitas regional.

















