Tragedi di Umbul Ponggok: Wisatawan Muda Meninggal Dunia Akibat Tenggelam
Sebuah insiden tragis merenggut nyawa seorang wisatawan muda di objek wisata Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. SH, seorang remaja berusia 17 tahun asal Jakarta Selatan, dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam di kolam alami yang terkenal dengan aktivitas foto bawah airnya. Peristiwa nahas ini terjadi pada hari Kamis, 25 Desember 2025, saat SH tengah menunggu giliran untuk sesi pemotretan bawah air.
AKP Suwoto, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Klaten, membenarkan kejadian tersebut. Menurut penuturannya, kronologi awal insiden ini bermula ketika SH bersama kedua orang tuanya dan adiknya tiba di Umbul Ponggok sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka kemudian menikmati suasana dan berenang di area kolam.
Sekitar pukul 13.00 WIB, situasi berubah dramatis. Orang tua korban memutuskan untuk mendaftar sesi foto bawah air yang menggunakan properti unik, yaitu sepeda motor. Di hari yang sama, terdapat tiga kelompok pengunjung yang dijadwalkan untuk melakukan pemotretan bawah air. Orang tua SH mendapatkan giliran pertama, disusul oleh SH pada giliran kedua, dan adiknya menjadi yang terakhir dalam daftar antrean.
Detik-Detik Menegangkan dan Upaya Penyelamatan
Saat sesi pemotretan berlangsung dengan orang tua korban, tiba-tiba terdengar teriakan dari arah pengunjung lain. Seseorang berteriak melaporkan adanya pengunjung yang tenggelam di dasar umbul. Menanggapi panggilan darurat tersebut, tim penyelamat (rescue) Umbul Ponggok segera bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Mereka berhasil mengangkat korban dari dasar kolam.
Ketika berhasil diangkat ke permukaan, SH dilaporkan dalam kondisi lemas. Namun, masih terdeteksi adanya denyut nadi dan detak jantung. Tanpa menunda waktu, SH segera dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Islam Klaten untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Setibanya di RS Islam Klaten, tim medis segera memberikan pertolongan. Sayangnya, upaya penyelamatan tersebut tidak membuahkan hasil. Sekitar pukul 13.50 WIB, SH dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis. Penyebab kematian dipastikan karena gagal napas. Tim medis juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yang mengindikasikan bahwa tenggelam adalah penyebab utama kejadian ini.
Latar Belakang Kejadian dan Sikap Keluarga
Berdasarkan keterangan para saksi di lokasi kejadian, SH diketahui telah berenang cukup lama sejak pagi hari. Ia dilaporkan berulang kali berenang dari ujung utara hingga selatan area Umbul Ponggok. Hal ini mengindikasikan bahwa korban kemungkinan mengalami kelelahan sebelum insiden tenggelam terjadi.
Menanggapi musibah yang menimpa putra mereka, pihak keluarga korban menyatakan telah menerima kepergian SH sebagai takdir dari Tuhan Yang Maha Esa. Keluarga korban juga menyatakan tidak bersedia dilakukan otopsi terhadap jenazah SH dan tidak akan menuntut pihak manapun terkait peristiwa ini. Sikap ini menunjukkan penerimaan dan keikhlasan keluarga dalam menghadapi cobaan tersebut.
Imbauan Keselamatan Wisata Air dari Polres Klaten
Menyikapi insiden yang terjadi di Umbul Ponggok, Polres Klaten tidak tinggal diam. Pihaknya mengeluarkan imbauan penting terkait keselamatan di objek wisata air. Imbauan ini ditujukan kepada seluruh pengelola wisata air untuk meningkatkan standar keamanan dan kesiapsiagaan.
Beberapa poin penting yang ditekankan oleh Polres Klaten meliputi:
- Kewajiban Menyediakan Petugas Lifeguard: Setiap objek wisata air wajib memiliki petugas penjaga pantai atau kolam renang yang terlatih dan bersertifikat.
- Penggunaan Pengeras Suara untuk Instruksi: Pengelola harus menyediakan sistem pengeras suara yang memadai untuk memberikan instruksi keselamatan kepada pengunjung, terutama saat kondisi ramai atau saat ada kegiatan khusus.
- Ketersediaan Pelampung Darurat: Harus tersedia pelampung darurat dalam jumlah yang memadai dan mudah diakses oleh pengunjung jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
- Ketersediaan Life Jacket Sesuai Jumlah Penumpang: Untuk aktivitas yang melibatkan perahu atau wahana air lainnya, ketersediaan life jacket harus sesuai dengan jumlah penumpang yang diangkut.
Imbauan ini diharapkan dapat mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang dan memastikan keselamatan seluruh pengunjung objek wisata air.

















