Evakuasi Dramatis Pendaki Asing di Air Terjun Cyclop: Tujuh Jam Melawan Medan Ekstrem
Jayapura – Insiden yang menimpa Kevin Martin (61), seorang warga negara asing asal Kanada, saat melakukan pendakian di kawasan Air Terjun Cyclop, Distrik Sentani, pada Minggu (28/12/2025), menyoroti kembali tantangan dan bahaya yang kerap dihadapi para pendaki di medan ekstrem. Kevin mengalami cedera serius pada bagian tungkai atasnya setelah terpeleset, yang membuatnya tidak dapat bergerak sama sekali di tengah jalur pendakian.
Menerima laporan darurat mengenai kondisi Kevin, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura segera merespons dengan menerjunkan tim penyelamat. Operasi evakuasi ini tidak hanya melibatkan personel SAR, tetapi juga didukung oleh kekuatan dari Korp Pasgat dan UPC 119 Sentani, membentuk sebuah tim gabungan yang solid untuk menghadapi medan yang sulit.
Perjuangan Melawan Alam: Tujuh Jam di Jalur Pendakian
Proses evakuasi Kevin Martin berlangsung dramatis dan memakan waktu yang sangat panjang, yaitu tujuh jam. Durasi tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis kawasan Air Terjun Cyclop yang terkenal ekstrem. Tim gabungan harus berjuang keras melawan berbagai rintangan alam yang menghadang.
Tantangan utama yang dihadapi tim penyelamat meliputi:
- Medan Terjal: Jalur pendakian yang naik turun dengan kemiringan curam memerlukan kehati-hatian ekstra dari setiap personel.
- Hamparan Bebatuan Besar: Medan yang dipenuhi batu-batu besar menjadi pijakan yang tidak stabil dan berisiko menimbulkan cedera tambahan bagi korban maupun tim penolong.
- Jalur Setapak yang Sangat Sempit: Lebar jalur yang terbatas mempersulit pergerakan tandu korban dan mengharuskan tim untuk bekerja secara sinergis dan terkoordinasi.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Marinus Ohoirat, menjelaskan bahwa insiden bermula ketika korban bersama beberapa rekannya memulai pendakian menuju kawasan air terjun sekitar pukul 10.00 WIT. Namun, saat perjalanan pulang, musibah tak terduga terjadi ketika Kevin terpeleset dan jatuh, mengakibatkan cedera yang membuatnya lumpuh total di lokasi kejadian.
“Korban bersama beberapa rekannya hiking ke kawasan air terjun sekitar pukul 10.00 WIT. Namun dalam perjalanan pulang, korban terpeleset dan jatuh,” kata Marinus dalam siaran pers pada Minggu (28/12/2025) pagi.
Marinus menambahkan bahwa tantangan terbesar dalam operasi ini adalah memastikan kestabilan korban saat berada di jalur yang sangat tidak stabil. Setiap gerakan harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari risiko cedera tambahan pada korban yang sudah mengalami trauma fisik. Kerja keras dan dedikasi tim lintas unsur ini akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan.
Pendaratan Selamat di Kegelapan Malam
Setelah berjuang selama berjam-jam melawan medan yang menantang, tim gabungan akhirnya berhasil mencapai kaki gunung pada dini hari, di tengah kegelapan hutan Papua. Butuh waktu tujuh jam penuh untuk membawa Kevin dari lokasi kejadian menuju titik aman.
Tepat pada pukul 02.20 WIT, Kevin Martin berhasil diturunkan dari kawasan pendakian dalam keadaan selamat. Ia kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari untuk mendapatkan penanganan medis intensif dan perawatan lebih lanjut atas cedera yang dialaminya.
“Proses evakuasi cukup sulit karena medan yang penuh bebatuan dan jalan setapak. Tapi akhirnya korban berhasil dibawa turun pukul 02.20 WIT dan langsung dirujuk ke RSUD Yowari untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” jelas Marinus.
Keberhasilan operasi evakuasi ini menunjukkan profesionalisme dan ketangguhan tim SAR serta personel pendukungnya dalam menghadapi situasi darurat di medan yang sangat sulit.
Imbauan bagi Para Pendaki
Menyikapi insiden ini, Tim SAR Jayapura memberikan imbauan penting bagi seluruh pendaki, terutama yang berencana menjelajahi kawasan Air Terjun Cyclop. Penting untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap medan yang berpotensi licin dan berbahaya.
Selain itu, persiapan fisik yang matang dan kelengkapan peralatan yang memadai merupakan syarat mutlak sebelum mencoba menaklukkan jalur ekstrem seperti yang ada di Air Terjun Cyclop. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan pendakian.

















