Meneladani Jejak Para Ulama: Pilar Penyebar Ajaran Islam di Nusantara
Perkembangan peradaban Islam di Indonesia merupakan sebuah anugerah ilahi yang telah membentuk kekayaan budaya dan spiritual bangsa. Di jantung proses ini, berdiri tegak sosok-sosok ulama yang dengan gigih menyebarkan ajaran Islam, meninggalkan warisan tak ternilai bagi generasi penerus. Kurikulum Merdeka, melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti untuk jenjang SMA/SMK Kelas 10, secara khusus mengupas tema penting ini dalam Bab 5, yang bertajuk “Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia.”
Pembelajaran dalam bab ini dirancang untuk membekali peserta didik dengan pemahaman mendalam mengenai bagaimana Islam tumbuh dan berkembang di tanah air. Lebih dari sekadar pengetahuan sejarah, bab ini juga bertujuan menumbuhkan nilai-nilai luhur seperti kesederhanaan hidup dan ketekunan dalam menuntut ilmu, yang merupakan cerminan dari teladan para ulama terdahulu. Para siswa diajak untuk mengkaji secara kritis sejarah dan kontribusi para tokoh ulama yang telah berjasa besar dalam menyiarkan ajaran Islam di Nusantara. Hasil kajian ini kemudian akan disajikan dalam format bagan garis waktu sejarah, memberikan gambaran visual yang koheren tentang perjalanan dakwah mereka.
Untuk menguji dan memperkuat pemahaman yang telah diperoleh, siswa akan mengerjakan Penilaian Keterampilan B yang tercantum pada halaman 146 buku PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Semester I. Buku panduan belajar ini, yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek pada tahun 2021, disusun oleh Ahmad Taufik dan tim. Kunci jawaban untuk penilaian keterampilan ini disediakan sebagai sarana pendukung belajar di rumah, membantu siswa dan orang tua dalam mengevaluasi sejauh mana materi telah dipahami. Penting untuk diingat bahwa kunci jawaban bukanlah jalan pintas, melainkan alat refleksi yang bertujuan untuk mengarahkan proses belajar agar lebih terarah dan bermakna. Panduan ini juga akan sangat membantu para guru dan pendamping belajar dalam melakukan penilaian yang objektif, memastikan setiap tahapan pembelajaran dapat dilalui dengan optimal.
Bagan Garis Waktu Ulama Penyebar Islam di Indonesia
Berikut adalah rangkuman sejarah penyebaran Islam di Indonesia yang disajikan dalam bentuk bagan garis waktu, menyoroti peran para ulama kunci:
Abad ke-13
- Syekh Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
- Merupakan salah satu ulama pelopor yang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.
- Metode dakwah yang digunakan adalah melalui jalur perdagangan dan pendekatan yang damai, membangun hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Abad ke-14
- Sunan Ampel (Raden Rahmat)
- Beliau mendirikan sebuah pusat pendidikan Islam yang sangat berpengaruh, yaitu Pesantren Ampel Denta di Surabaya.
- Peran utamanya adalah mendidik generasi penerus ulama dan para wali yang kemudian melanjutkan estafet dakwah.
Abad ke-15
- Sunan Bonang
- Pendekatan dakwah Sunan Bonang sangat inovatif, memanfaatkan seni dan tembang (lagu) sebagai media penyampaian ajaran Islam, sehingga mudah diterima oleh masyarakat yang menyukai kesenian.
- Sunan Kalijaga
- Salah satu wali yang paling dikenal karena kemampuannya beradaptasi dengan budaya lokal. Beliau menyebarkan Islam melalui kesenian Jawa yang populer, seperti pertunjukan wayang kulit dan alunan gamelan.
- Sunan Giri
- Fokus dakwah Sunan Giri tidak hanya terbatas di Jawa, tetapi juga meluas ke berbagai wilayah di luar Jawa. Beliau juga sangat menekankan pengembangan sistem pendidikan Islam.
Abad ke-16
- Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
- Beliau memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di wilayah Cirebon dan Banten.
- Kontribusinya tidak hanya terbatas pada bidang dakwah, tetapi juga merambah ke bidang pemerintahan, menunjukkan integrasi ajaran Islam dalam tatanan sosial dan politik.
Para ulama penyebar Islam di Indonesia pada umumnya menganut pendekatan yang damai dan persuasif. Mereka memanfaatkan berbagai sarana, termasuk pendidikan formal dan informal, adaptasi budaya lokal, serta keteladanan pribadi yang baik. Pendekatan yang holistik dan penuh kearifan inilah yang menjadikan Islam diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat Indonesia, menciptakan harmoni antara ajaran agama dan tradisi lokal.
Penting untuk dicatat bahwa informasi kunci jawaban ini ditujukan sebagai panduan bagi orang tua untuk mendampingi proses belajar anak. Sebaiknya, siswa berusaha menjawab soal terlebih dahulu secara mandiri sebelum merujuk pada kunci jawaban untuk melakukan koreksi dan evaluasi. Hal ini akan memastikan bahwa pemahaman yang diperoleh benar-benar berasal dari usaha siswa sendiri, menjadikan proses belajar lebih efektif dan bermakna.

















