Banjir Terjang Muncar, Banyuwangi: Luapan Sungai Akibat Sampah dan Bambu, Bupati Ipuk Langsung Tinjau Lokasi
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyuwangi belum lama ini telah menimbulkan dampak banjir di beberapa dusun. Kecamatan Muncar menjadi salah satu area yang terdampak paling parah. Menanggapi situasi ini, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, segera bergerak meninjau langsung lokasi bencana untuk memastikan penanganan yang efektif dan mengetahui kondisi terkini warga terdampak.
Banjir yang terjadi di Muncar disebabkan oleh meluapnya Sungai Kedungrejo. Genangan air dilaporkan merendam sejumlah dusun, menciptakan kekhawatiran bagi masyarakat setempat. Berdasarkan data awal, banjir melanda Dusun Palurejo di Desa Tembokrejo, tiga dusun di Desa Kedungringin, dua dusun di Desa Wringin Putih, serta Dusun Kedungkandang di Desa Tapanrejo. Luasnya area terdampak menunjukkan skala masalah yang memerlukan perhatian serius.
Penyebab Utama Banjir: Tumpukan Sampah dan Material Bambu
Analisis mendalam yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mengidentifikasi penyebab utama banjir ini. Hujan deras yang turun di wilayah hulu sungai menjadi pemicu awal, namun diperparah oleh kondisi di bagian hilir yang mengalami penyumbatan signifikan. Tumpukan sampah rumah tangga dan material bambu yang terbawa arus sungai menjadi faktor krusial yang menghalangi kelancaran aliran air.
“Hasil analisis BPBD, banjir terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi di sisi hulu. Di bagian hilir, tumpukan sampah dan bambu-bambu yang hanyut menyumbat aliran di bawah jembatan, sehingga air meluap ke pemukiman warga,” jelas Bupati Ipuk saat memberikan keterangan pada Rabu (17/12/2025).
Akibat dari sumbatan tersebut, air sungai tidak dapat mengalir dengan normal dan akhirnya meluap, merendam rumah-rumah warga. Kejadian ini mulai terjadi sejak Senin petang (15/12/2025) dan berlangsung hingga sekitar pukul 21.00 WIB. Meskipun banjir sempat menggenangi permukiman, beruntungnya genangan air mulai menunjukkan tanda-tanda surut di beberapa dusun sekitar pukul 23.00 WIB pada malam yang sama.
Respons Cepat Tim Gabungan dan Jaminan Keamanan Warga
Menyikapi kondisi darurat ini, tim gabungan yang terdiri dari petugas pemerintah, relawan kebencanaan, dan masyarakat setempat segera bergerak melakukan penanganan. Sejak malam kejadian, upaya penyisiran dan penanganan banjir telah dilakukan secara intensif. Pemerintah daerah memastikan bahwa dalam peristiwa banjir ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, sebuah kabar baik di tengah situasi yang mengkhawatirkan.
Sebagai tindak lanjut penanganan, Bupati Ipuk Fiestiandani telah memberikan instruksi tegas kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan. Instansi tersebut diperintahkan untuk segera melakukan pembersihan terhadap sumbatan yang ada di sungai dan saluran drainase. Fokus utama adalah menghilangkan segala bentuk hambatan yang menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan lancar.
“BPBD bersama warga besok segera akan melakukan perbaikan drainase dan menghilangkan sumbatan-sumbatan di sepanjang aliran. Tadi kita cek, ada terpal besar yang menyumbat saluran air di jalan utama. Nah itu yang bikin aliran air macet, jadinya banjir,” ungkap Bupati Ipuk, menyoroti salah satu temuan di lapangan.
Perbaikan Infrastruktur Pasca-Banjir Menjadi Prioritas
Selain fokus pada pembersihan saluran air, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga berkomitmen untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat terjangan banjir. Jalan desa yang menjadi akses utama bagi mobilitas warga menjadi salah satu prioritas perbaikan. Kerusakan pada paving jalan akibat derasnya aliran air banjir telah menjadi perhatian serius.
“Insyaallah pekan depan Dinas PU akan melakukan perbaikan jalan yang rusak. Tadi kita lihat paving-nya berantakan karena derasnya aliran air banjir,” ujar Bupati Ipuk, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memulihkan kondisi pasca-bencana.
Imbauan Kewaspadaan dan Peran Aktif Masyarakat
Menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi, Bupati Ipuk Fiestiandani turut mengingatkan seluruh masyarakat Banyuwangi untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Prediksi mengenai kemungkinan terjadinya hujan berintensitas tinggi di masa mendatang mengharuskan warga untuk tetap siaga.
Lebih lanjut, Bupati Ipuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan banjir. Salah satu langkah krusial yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, terutama pada saluran air, selokan, dan sungai. Kesadaran kolektif dalam mengelola sampah menjadi kunci penting untuk meminimalisir risiko terjadinya musibah banjir di masa mendatang.
“Salah satu penyebab banjir selain hujan deras adalah sumbatan di drainase, selokan, dan sungai akibat sampah. Ayo bersama-sama menjaga agar musibah banjir bisa diminimalisir,” pungkas Bupati Ipuk, mengajak seluruh warga untuk bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana.

















