Zikir: Jembatan Menuju Ketenangan Jiwa dan Terkabulnya Hajat
Zikir merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia dalam ajaran Islam. Kata “zikir” sendiri memiliki makna mensucikan, mengagungkan, menyebut, dan mengucapkan nama Allah, serta menjaga dalam ingatan akan keagungan-Nya. Secara esensial, zikir adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui pengingatan yang terus-menerus terhadap-Nya. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu seperti setelah salat, di pagi dan petang hari, atau sesaat sebelum tidur.
Keutamaan berzikir sangatlah luas, salah satunya adalah kemampuannya untuk menenangkan jiwa yang sedang gelisah dan mempererat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Pentingnya amalan zikir ini juga kerap ditekankan oleh para ulama.
Zikir Penyejuk Jiwa dan Pengabul Hajat
Seorang pendakwah, Syekh Ali Jaber, pernah menjelaskan dalam salah satu ceramahnya mengenai sebuah zikir khusus yang memiliki manfaat luar biasa, terutama jika diamalkan sebelum tidur. Beliau menyampaikan bahwa dengan mengamalkan zikir ini, segala bentuk hajat, baik itu terkait jodoh, rezeki, kebahagiaan, maupun penyelesaian masalah lainnya, akan diproses dan dikabulkan oleh Allah SWT.
“Selama saya memberikan zikir ini, orang punya hajat, punya masalah, punya penyakit, punya utang, apapun hajatnya, dengan yakin, sambil membayangkan hajatnya, subhannallah, akan segera datang pertolongan Allah,” ungkap Syekh Ali Jaber. Kunci utama dari terkabulnya hajat melalui zikir ini adalah keyakinan yang penuh kepada Allah. Semakin tinggi tingkat keyakinan seseorang, semakin cepat pula pertolongan Allah akan datang.
Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa zikir ini istimewa karena mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Dengan mengucapkan zikir ini, kita mewakili Allah, dan Allah pun menjadi wakil bagi kita dalam menyelesaikan segala urusan.
Amalan Zikir Sebelum Tidur
Syekh Ali Jaber menganjurkan agar sebelum tidur, umat Muslim terlebih dahulu melaksanakan salat malam (tahajud). Setelah itu, saat hendak berbaring untuk tidur, bayangkan dan hadirkan segala permasalahan serta urusan dunia yang mungkin membebani pikiran.
“Sebelum Anda mau tidur, bayangkan, tampilkan hajatnya apa,” ujar Syekh Ali Jaber. “Apa pun hajatmu, jodoh, utang, waswas, sakit, penyakit rumah tangga, apa pun. Hadirkan dalam pikiran.”
Setelah semua hajat dan masalah dihadirkan dalam benak, barulah ucapkan zikir berikut:
“Hasbiyallah wa ni’mal wakil.”
Jumlah bacaannya bebas, sesuai dengan kemampuan dan kekhusyukan masing-masing. Syekh Ali Jaber sendiri mengaku membacanya hingga terlelap.
Makna Mendalam Zikir “Hasbunallah Wanikmal Wakil”
Mengucapkan “Hasbunallah wa ni’mal wakil” berarti kita telah mempercayakan segala urusan hidup kepada Allah SWT, termasuk masalah-masalah yang mungkin menumpuk. Ini adalah sebuah sikap tawakal yang mulia di hadapan Allah, sebuah pengakuan atas segala kelemahan diri dan ketergantungan mutlak kepada Sang Pencipta.
Zikir ini sangat cocok diamalkan ketika seseorang sedang dilanda kegelisahan, kesedihan, menghadapi cobaan silih berganti, serta ketika berhadapan dengan kesulitan dan ancaman. Dengan melantunkan zikir ini, diharapkan hati menjadi tenang, kuat, dan berani dalam menghadapi segala tantangan hidup. Amalan zikir yang terus-menerus akan menjaga hati agar senantiasa dekat dengan Sang Pencipta, serta meningkatkan kepekaan terhadap keadaan sekitar, sehingga terhindar dari berbagai kemungkinan buruk dan niat jahat orang lain.
Sejarah dan Keagungan Zikir “Hasbunallah Wanikmal Wakil”
Secara historis, zikir “Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir” bukanlah bacaan yang asing. Zikir ini kerap diucapkan oleh para nabi dan ulama salaf, baik dalam keadaan lapang maupun ketika menghadapi cobaan besar dan fitnah yang berat. Kekuatan zikir ini diyakini melebihi kekuatan apa pun di dunia dan menegaskan semangat tauhid pada diri seorang mukmin.
Tulisan Arab dan Arti “Hasbunallah Wanikmal Wakil”
- Tulisan Arab:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ - Artinya:
“Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”
Dzikir ini mencerminkan sikap tawakal dan kepasrahan total kepada Allah SWT dalam menghadapi segala urusan dan tantangan hidup.
Versi Lengkap Zikir “Hasbunallah Wanikmal Wakil”
Selain versi pendek, zikir ini juga dikenal dalam versi yang lebih lengkap:
- Tulisan Arab:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ - Maknanya:
“Cukuplah Allah bagi kami, sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
Ayat Al-Qur’an yang Mengandung Kalimat “Hasbunallah Wanikmal Wakil”
Kutipan zikir “Hasbunallah Wanikmal Wakil” berasal dari ayat dalam Surat Ali Imran ayat 173:
ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَـٰنًا وَقَالُوا حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
Terjemahannya:
(Yaitu) orang-orang yang ketika diberitahu, “Orang-orang telah berkumpul untuk menyerangmu, maka takutlah kepada mereka”, justru perkataan itu menambah iman mereka dan mereka berkata, “Cukuplah Allah bagi kami dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”
Sementara bagian “Ni’mal Maula wa Ni’man Nasir” diambil dari Surat Al-Anfal ayat 40:
وَإِن تَوَلَّوْا فَٱعْلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَوْلَىٰكُمْ ۚ نِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
Riwayat Para Nabi dan Hadis Shahih
Kalimat zikir ini juga dikenal sebagai bacaan yang pernah diucapkan oleh dua nabi besar:
- Nabi Ibrahim AS: Saat dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud, beliau mengucapkan kalimat “Hasbunallah Wanikmal Wakil”. Seketika itu pula, Allah memerintahkan api untuk menjadi dingin dan membawa keselamatan bagi Nabi Ibrahim.
- Nabi Muhammad SAW: Menurut riwayat sahabat Ibnu Abbas dalam hadits shahih Bukhari (No. 4563), Rasulullah mengucapkan kalimat ini saat pasukan musyrik berkumpul untuk menyerang kaum Muslimin. Perkataan ini justru semakin menguatkan iman para sahabat.
Manfaat dan Keutamaan Zikir “Hasbunallah Wanikmal Wakil”
Mengamalkan zikir ini dengan hati yang ikhlas akan mendatangkan berbagai keutamaan, di antaranya:
- Menjadi Bentuk Tawakal kepada Allah: Melafalkan zikir ini berarti menyerahkan urusan dunia dan akhirat sepenuhnya kepada Allah. Ini adalah simbol ketundukan dan keimanan yang tinggi.
- Penolong di Saat Sulit: Saat menghadapi cobaan, tekanan, atau ujian hidup, zikir ini dapat menjadi pelipur lara dan penenang hati. Banyak orang mengamalkannya ketika berada dalam kondisi penuh ketidakpastian.
- Menguatkan Iman dan Mental: Sebagaimana dicontohkan oleh para nabi, kalimat ini bisa menjadi perisai spiritual untuk memperkuat mental dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
- Wujud Syukur dan Sabar: Membaca zikir ini juga merupakan wujud syukur dan kesabaran atas segala ujian hidup. Dengan terus menyebut nama Allah, seseorang dilatih untuk tetap berserah diri tanpa menyerah.
- Memperkuat Ikatan dengan Allah: Dzikir ini mengandung pengakuan bahwa hanya Allah satu-satunya tempat bergantung. Tidak layak bagi seorang Muslim untuk menggantungkan harapan pada makhluk dalam urusan utama hidupnya.
Kapan Sebaiknya Dibaca?
Amalan zikir “Hasbunallah Wanikmal Wakil” sangat dianjurkan untuk dibaca pada momen-momen berikut:
- Saat menghadapi kegelisahan atau tekanan hidup.
- Dalam kondisi penuh ancaman, cobaan, atau ketidakpastian.
- Ketika hendak mengambil keputusan penting.
- Sebagai rutinitas dzikir harian, terutama setelah salat fardhu atau salat tahajud.





