Anggota Komisi I DPR RI, Endipat Wijaya, menjadi pusat perhatian publik baru-baru ini setelah menyampaikan beberapa pernyataan dalam rapat bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Rapat tersebut berlangsung di ruang Komisi I DPR, Jakarta. Pernyataan-pernyataan tersebut menyinggung berbagai isu, mulai dari kinerja pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan bencana di Aceh hingga sorotan terhadap donasi viral senilai Rp10 miliar.
Endipat Wijaya, seorang politisi dari Partai Gerindra, meminta Kominfo untuk turut serta dalam menyebarkan informasi mengenai kinerja pemerintah dalam penanganan bencana di Sumatera. Seperti yang diketahui, bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan telah menyebabkan lebih dari 900 korban jiwa, dengan lebih dari 240 orang masih dinyatakan hilang.
Menurut Endipat, peran Kominfo sangat penting untuk memperlihatkan hasil kerja pemerintah dalam membantu para korban bencana. Tujuannya adalah agar pemerintah tidak kalah populer dibandingkan dengan relawan dan pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan.
“Membantu pemerintah memberitahukan dan mengamplifikasi informasi, sehingga enggak kalah viral dibandingkan dengan teman-teman yang sekarang ini, paling-paling di Aceh, di Sumatra, dan lain-lain itu,” ujarnya dalam rapat tersebut.
Kritik Terhadap Pihak yang Mengklaim Paling Berjasa
Lebih lanjut, Endipat menyinggung adanya pihak-pihak yang merasa telah memberikan kontribusi besar dalam membantu korban bencana di Aceh. Padahal, menurutnya, negara telah hadir sejak awal. Meskipun tidak menyebutkan nama secara spesifik, Endipat mengkritik pihak-pihak yang baru datang dan seolah-olah paling berjasa dalam penanganan bencana.
“Ada orang yang cuma datang sekali, seolah-olah paling bekerja di Aceh,” sambungnya. “Padahal negara sudah hadir dari awal, ada orang baru datang, baru bikin satu posko, ngomong pemerintah enggak ada. Padahal pemerintah sudah bikin ratusan posko di sana,” tegasnya.
Tanggapan Terhadap Donasi Rp10 Miliar yang Viral
Endipat juga memberikan tanggapan terkait donasi sebesar Rp10 miliar yang viral untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera. Menurutnya, pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan dengan nilai triliunan rupiah. Namun, bantuan tersebut seolah-olah tidak dianggap.
“Orang per orang cuma nyumbang Rp10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh. Jadi mohon yang kayak gitu jadi perhatian (Komdigi) sehingga ke depan tidak ada informasi yang seolah-olah negara tidak hadir di mana-mana,” ujarnya.
Profil Endipat Wijaya
Endipat Wijaya adalah anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kepulauan Riau. Ia berhasil meraih suara terbanyak dalam Pemilu 2024. Perjalanan Endipat hingga mencapai posisinya saat ini tidaklah mudah. Berbagai pengalaman dan jabatan telah ia lalui sebelum menjadi salah satu orang terdekat Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Berikut adalah rekam jejak Endipat Wijaya sebelum terjun ke dunia politik:
- 2007-2009: Insinyur di Double A Group
- 2009-2011: Insinyur di PT Kaltim Prima Coal
- 2011-2023: Manajer di PT Nusantara Energy
Selain berkarir di dunia profesional, Endipat juga aktif dalam dunia pendidikan. Ia meraih gelar magister dari Swiss German University pada tahun 2015-2019.
Kedekatannya dengan Prabowo Subianto mempermudah langkah Endipat dalam dunia politik. Dalam Pemilu 2024, Endipat Wijaya berhasil memperoleh 105.413 suara, menjadikannya caleg dengan suara terbanyak di Kepulauan Riau. Kota Batam menjadi basis suara terbesarnya, dengan perolehan 72.186 suara.
Informasi Pribadi Endipat Wijaya
- Nama Lengkap: Ir. H. M, Endipat Wijaya, M.M
- Jenis Kelamin: Laki-laki
- Status Pernikahan: Kawin
- Istri: Martina, S.Ikom, M.Si
- Tempat, Tanggal Lahir: Bengkulu, 31 Mei 1984
- Kewarganegaraan: Indonesia
Riwayat Pendidikan
- SMA Taruna Nusantara (1999-2002)
- S1 Institut Teknologi Bandung (2002-2006)
- S2 Swiss German University (2015-2019)
Laporan Harta Kekayaan
Sebagai seorang penyelenggara negara, Endipat Wijaya diwajibkan untuk melaporkan harta kekayaannya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 9 September 2024, total harta kekayaan Endipat Wijaya adalah sebesar Rp 12,4 miliar.
Berikut rinciannya:
- A. Tanah dan Bangunan: Rp. 2.500.000.000
- Tanah Seluas 123 m2 di Kota Tangerang Selatan: Rp. 1.000.000.000
- Tanah Seluas 205 m2 di Kota Bogor: Rp. 1.000.000.000
- Tanah Seluas 105 m2 di Kota Bogor: Rp. 500.000.000
- B. Alat Transportasi dan Mesin: Rp. 2.546.000.000
- Mobil SUV Premium GWM TANK 500 HEV Tahun 2024: Rp. 1.196.000.000
- Mobil Honda CRV Tahun 2019: Rp. 350.000.000
- Mobil Toyota Alphard Tahun 2021: Rp. 1.000.000.000
- C. Harta Bergerak Lainnya: Rp. 52.000.000
- D. Surat Berharga: Rp. 5.000.000.000
- E. Kas dan Setara Kas: Rp. 2.395.805.131
- F. Harta Lainnya: –
- Sub Total: Rp. 12.493.805.131
- III. Hutang: –
- IV. Total Harta Kekayaan (II-III): Rp. 12.493.805.131
Pernyataan Endipat Wijaya dalam rapat bersama Kominfo telah memicu berbagai reaksi dari publik. Beberapa pihak mendukung pernyataannya, sementara yang lain mengkritik karena dianggap meremehkan peran relawan dan donasi dari masyarakat.

















