Kepedulian Sosial dan Toleransi: Calon Ketua Golkar Bandar Lampung Bagikan Sembako di Perayaan Natal
Bandar Lampung – Dalam rangka merayakan momen Natal 2025, Handitya Narapati Sjachroedin Zainal Pagaralam, yang merupakan calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung, menunjukkan kepedulian sosialnya dengan membagikan ratusan paket sembako kepada jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kedaton. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa malam, 16 Desember 2025, ini menjadi bagian tak terpisahkan dari program pengabdian masyarakat yang digagas oleh Handitya Narapati bersama Rycko Menoza Sjachroedin Zainal Pagaralam, keduanya merupakan anggota legislatif dari Partai Golkar.
Pemberian bantuan berupa paket sembako ini merupakan wujud nyata kepedulian sosial mereka terhadap umat Kristiani yang sedang merayakan hari besar keagamaan. Sebanyak 200 paket sembako dibagikan secara langsung kepada para jemaat gereja, memberikan sedikit kelegaan dan dukungan di tengah momen penuh sukacita tersebut.
Saat acara berlangsung, Handitya Narapati tampak akrab bercengkerama dan berbincang hangat dengan para jemaat gereja. Interaksi langsung ini menunjukkan kedekatan dan perhatian tulusnya kepada masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama maupun suku.
“Penyaluran 200 paket sembako ini merupakan wujud tanggung jawab saya terhadap seluruh masyarakat Kota Bandar Lampung,” ujar Handitya Narapati, menekankan komitmennya sebagai wakil rakyat yang melayani. Ia menambahkan bahwa kegiatan sosial semacam ini dilandasi oleh semangat toleransi yang tinggi, sebuah prinsip yang ia junjung dalam berinteraksi dengan seluruh elemen masyarakat.
“Tidak ada salahnya kita memberikan sembako karena kita menjunjung tinggi toleransi dan saling menghargai sesuai dengan isi Pancasila,” tegas Handitya. Semangat Pancasila, yang mengajarkan persatuan dalam keberagaman, menjadi landasan moral dalam setiap aksi sosial yang dilakukannya. Ia percaya bahwa saling menghargai dan menghormati antarumat beragama adalah kunci utama dalam menjaga keharmonisan bangsa.
Tak lupa, Handitya Narapati juga turut menyelipkan pesan-pesan moral dan keagamaan yang relevan dengan perayaan Natal. “Semoga Natal tahun ini dapat memberikan damai dan sukacita di tengah masyarakat. Kerukunan beragam di Indonesia tetap terjaga,” doanya, menggarisbawahi pentingnya kedamaian dan persatuan dalam masyarakat yang majemuk.
Apresiasi dan Harapan dari Jemaat
Menanggapi inisiatif positif ini, Roni, salah seorang jemaat Gereja HKBP Kedaton yang juga menjabat sebagai penasihat gereja, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Rycko Menoza dan Handitya Narapati.
“Saya bersyukur telah dibantu dan selalu diperhatikan. Ini bukan pertama kalinya, karena mereka sudah sering memberikan bantuan kepada kami,” ungkap Roni dengan penuh rasa terima kasih. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa perhatian dan bantuan yang diberikan oleh kedua politisi Golkar tersebut bukanlah sekadar aksi sesaat, melainkan sebuah bentuk kepedulian yang berkelanjutan dan telah dirasakan manfaatnya oleh jemaat gereja.
Kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan manfaat material berupa paket sembako, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan spiritual antarumat beragama. Di tengah dinamika masyarakat yang terkadang kompleks, aksi nyata yang menunjukkan toleransi dan kepedulian sosial menjadi sangat penting untuk diteladani.
Program pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh anggota legislatif seperti Handitya Narapati dan Rycko Menoza ini menjadi contoh bagaimana politik dapat dijalankan dengan pendekatan yang lebih humanis dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan-kegiatan semacam ini, mereka tidak hanya menjalankan amanah sebagai wakil rakyat, tetapi juga turut membangun masyarakat yang lebih inklusif, harmonis, dan penuh kasih.
Perayaan Natal 2025 di Gereja HKBP Kedaton menjadi lebih bermakna dengan adanya dukungan dan perhatian dari para tokoh masyarakat. Pemberian sembako ini menjadi simbol kepedulian yang melampaui sekat-sekat agama, sebuah cerminan indah dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pondasi bangsa Indonesia. Diharapkan, inisiatif positif semacam ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik, penuh toleransi, dan saling menghargai.

















