Pertumbuhan Akses Layanan Keuangan Digital dan Risiko yang Mengiringinya
Penggunaan layanan keuangan digital di kalangan remaja Indonesia semakin pesat. Namun, hal ini juga meningkatkan paparan mereka terhadap berbagai praktik finansial yang berisiko. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan pelajar mencapai 69 persen, namun literasi keuangannya masih tertinggal di angka 56,42 persen. Ketimpangan ini membuat remaja rentan terhadap belanja impulsif, pinjaman online ilegal, dan judi online.
Tekanan sosial dan ekonomi turut memperburuk situasi. Dari total Gen Z, sebanyak 64 persen mengalami stres finansial, sementara 39 persen di antaranya menggunakan layanan beli sekarang bayar nanti untuk memenuhi kebutuhan non-prioritas. Hal ini menunjukkan pentingnya peningkatan literasi keuangan sejak dini agar generasi muda dapat lebih bijak dalam mengelola uang mereka.
Program Edukasi Finansial untuk Siswa SMP
Untuk menjawab tantangan tersebut, PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengimplementasikan program JA More than Money. Inisiatif ini bertujuan memberikan edukasi finansial dan kewirausahaan kepada siswa sekolah menengah pertama (SMP). Program ini menekankan praktik langsung, pengambilan keputusan, serta pemahaman risiko keuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejak September 2025, program ini telah menjangkau 1.440 siswa dari lima sekolah di Jakarta dan Bandung melalui berbagai sesi pembelajaran, mentoring online, serta kunjungan edukatif ke kantor cabang HSBC Indonesia. Pengalaman ini memberikan wawasan tentang operasional perbankan dan prinsip pengelolaan keuangan yang aman.
Peran Literasi Keuangan dalam Kehidupan Generasi Muda
Direktur Edukasi dan Literasi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan Cecep Setiawan menjelaskan bahwa di tengah budaya “YOLO” dan tren digital yang cepat, kemampuan mengelola uang menjadi fondasi penting bagi generasi muda. Literasi keuangan tidak hanya tentang menghitung uang, tetapi juga memahami risiko, menetapkan prioritas, dan merencanakan masa depan dengan matang.
“Kami percaya pembekalan dan kesempatan yang diberikan melalui program JA More than Money memampukan para siswa menjadi agen perubahan yang menumbuhkan kebiasaan finansial yang lebih bijak di keluarga, sekolah, dan komunitas mereka,” ujarnya.
Komitmen HSBC Indonesia dalam Peningkatan Literasi Keuangan
President Director PT Bank HSBC Indonesia Stuart Rogers menyatakan bahwa HSBC Indonesia terus menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan sebagai fondasi utama bagi generasi muda Indonesia. Selama lebih dari satu dekade, kemitraan timnya dengan Prestasi Junior Indonesia dalam program JA More Than Money terus berupaya mendukung pelajar Indonesia untuk mulai menavigasi perjalanan pengelolaan keuangan mereka secara baik.
Upaya ini selaras dengan tren optimis di Asia, sebagaimana terekam dalam HSBC Affluent Investor Snapshot 2025, di mana kaum muda semakin sadar akan pentingnya rencana investasi sejak dini. “Kami percaya bahwa kecakapan finansial yang kuat akan membekali mereka agar mampu menghindari beragam risiko mulai dari belanja impulsif sampai beragam modus kejahatan finansial yang kini marak terjadi secara online; sekaligus memastikan mereka dapat mencapai tujuan finansial jangka panjang yang berkelanjutan,” tambahnya.
Kompetisi Inovasi Literasi Keuangan
Sebagai puncak program, sebanyak 50 siswa terpilih berkompetisi dalam Financial Literacy Innovation Challenge. Ajang ini mendorong mereka mengembangkan solusi kreatif dan relevan terhadap tantangan literasi finansial di komunitas. Peserta diminta menyusun gagasan komprehensif yang mengintegrasikan kreativitas, teknologi, dan kepedulian sosial—mulai dari pengelolaan uang pribadi hingga penerapan gaya hidup finansial yang bijak.
Natalia Soebagjo, Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia, menjelaskan bahwa perilaku finansial remaja saat ini menunjukkan dinamika baru: mereka mengalokasikan uang bukan hanya untuk masa depan, tetapi juga untuk kebutuhan emosional dan ekspresi diri. “Ini adalah perkembangan positif, namun tanpa pemahaman yang memadai, batas antara pengelolaan uang yang sehat dan konsumsi impulsif dapat bergeser dengan cepat,” katanya.
Inovasi yang Mendekatkan Literasi Keuangan dengan Dunia Remaja
Para siswa menghadirkan berbagai gagasan inovatif untuk mendekatkan literasi keuangan dengan dunia remaja. Mulai dari aplikasi pengelolaan uang berbasis kecerdasan artifisial dan gamifikasi, platform e-money yang terintegrasi dengan pencatatan keuangan harian, hingga game edukatif yang mengajak pengguna berlatih menabung dan membuat keputusan finansial yang bijak. Beberapa tim mengusulkan solusi berbasis komunitas, seperti platform belanja produk lokal dengan fitur edukasi dan reward, serta model pembelajaran yang mendorong kebiasaan mengelola uang secara digital dan interaktif.
Kemitraan Jangka Panjang untuk Generasi Muda yang Lebih Siap
Kemitraan strategis HSBC Indonesia dan PJI dalam literasi finansial telah berlangsung selama 17 tahun, menjangkau lebih dari 49.000 siswa dari berbagai jenjang pendidikan melalui program JA More than Money, Anak Cerdas, JA Building a Financially Capable Generation, dan JA Bank in Action. Kolaborasi jangka panjang ini menegaskan komitmen kedua organisasi untuk memperkuat kemampuan finansial generasi muda melalui pembelajaran yang relevan dengan risiko saat ini serta pendekatan praktis dan kreatif.
Ke depan, HSBC Indonesia dan PJI berkomitmen untuk terus memberdayakan generasi muda Indonesia agar semakin siap membangun masa depan finansial yang aman, tangguh, dan berkelanjutan.

















