Perayaan Natal di Tengah Kebersamaan dan Refleksi Akhir Tahun Sarwendah
Jakarta – Perayaan Natal di kediaman Sarwendah Tan di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/12/2025) lalu, menghadirkan momen kehangatan dan cerita menarik. Acara yang digelar atas permintaan anak-anaknya untuk merayakannya bersama teman-teman mereka ini, turut diwarnai dengan berbagai refleksi pribadi Sarwendah menjelang akhir tahun. Dalam kesempatan tersebut, Sarwendah berbagi cerita mengenai perayaan Natal tahun ini, termasuk mengenai absennya sang putra, Betrand Peto, serta pandangannya terhadap berbagai peristiwa yang telah dilalui.
Natal Tanpa Betrand Peto: Memberi Ruang bagi Sang Putra
Salah satu poin yang cukup mencuri perhatian dalam perayaan Natal Sarwendah tahun ini adalah tidak hadirnya Betrand Peto, yang akrab disapa Onyo. Sarwendah menjelaskan bahwa putranya yang kini telah beranjak dewasa memilih untuk merayakan Natal secara terpisah bersama teman-temannya. Keputusan ini diambil atas dasar pemahaman Sarwendah terhadap fase kehidupan Onyo yang semakin mandiri.
“Kebetulan Onyo, ya namanya sudah gede. Jadi dia mau natalan bareng sama teman-temannya,” ujar Sarwendah. Ia menegaskan bahwa dirinya memberikan kebebasan kepada Onyo, karena menyadari kesibukan dan dinamika sosial sang putra.
“Ya aku lebih membebaskan karena kan dia juga sudah gede. Dia juga sudah punya kesibukan sendiri, jadi enggak apa-apa,” lanjutnya. Meskipun tidak merayakan Natal di rumah secara bersama-sama, Sarwendah memastikan bahwa komunikasi dengan Onyo tetap terjalin erat. Ia menceritakan percakapan singkat dengan Onyo, di mana ia menanyakan apakah sang putra sudah beribadah.
“Kemarin pas Hari Ibu dia ngucapin. Terus tadi aku cuma nanya, ‘Onyo, gereja enggak?’ Dia jawab, ‘Oh, sudah ke gereja, Bunda’,” jelasnya, menunjukkan bahwa ikatan emosional mereka tetap terjaga meskipun terpisah jarak pada momen spesial tersebut.
Pengalaman Baru bagi Giorgio Antonio: Adaptasi di Tengah Keramaian
Kehadiran Giorgio Antonio dalam perayaan Natal yang berlangsung meriah juga menjadi salah satu sorotan. Sarwendah menyebutkan bahwa suasana perayaan yang penuh dengan teman-teman anak-anaknya ini menjadi pengalaman baru bagi Giorgio, yang dikenal memiliki kepribadian cenderung lebih tertutup dan menyukai suasana yang intim.
“Mungkin dia pengalaman juga, kayak kalau acara itu ternyata rame banget ya. Berbeda vibes-nya,” kata Sarwendah. Ia menambahkan bahwa Giorgio yang terbiasa dengan suasana yang lebih personal, perlu sedikit beradaptasi dengan keramaian yang terjadi.
“Kan kalau Oppa orangnya lebih intimate, lebih private. Terus tiba-tiba ini sangat ramai, jadi ya perlu adaptasi,” tambahnya. Meskipun demikian, Sarwendah melihat Giorgio mampu menikmati momen kebersamaan tersebut, yang merupakan bagian dari upaya untuk membangun interaksi sosial yang lebih luas baginya.
Refleksi Sarwendah di Penghujung 2025: Menghargai Setiap Momen
Menjelang akhir tahun 2025, Sarwendah membagikan refleksi pribadinya mengenai berbagai pelajaran hidup yang telah ia dapatkan. Ia mengaku banyak belajar bahwa kehidupan seringkali menghadirkan hal-hal yang tidak terduga, baik yang menyenangkan maupun yang menantang.
“Pelajaran terbesarnya adalah segala sesuatu itu bisa terjadi tiba-tiba,” ujarnya. Pengalaman ini membuatnya semakin menyadari pentingnya menghargai setiap momen yang dilalui dan terus berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
“Jadi ya, mensyukuri momen yang ada dan berusaha tetap lebih baik ke depannya,” tuturnya, menunjukkan sikap optimisme dan kemauan untuk terus berkembang. Refleksi ini menjadi pengingat baginya untuk selalu bersyukur dan memaksimalkan setiap kesempatan yang diberikan.
Rencana Liburan Akhir Tahun: Masing-masing dengan Rencana Tersendiri
Menutup tahun 2025, Sarwendah dan Giorgio Antonio memiliki rencana liburan akhir tahun yang sedikit berbeda. Sarwendah memilih untuk menghabiskan waktu liburan di rumah bersama anak-anaknya, menikmati suasana yang lebih tenang dan intim.
“Aku sama anak-anak di rumah saja,” ujar Sarwendah.
Sementara itu, Giorgio Antonio akan memanfaatkan waktu liburan ini untuk berlibur bersama keluarganya. Meskipun akan berlibur secara terpisah, keduanya telah menyiapkan rencana liburan bersama yang lebih besar di awal tahun depan.
“Awal tahun ini kita mau ajak satu tim semuanya liburan,” kata Giorgio. Ia menambahkan bahwa rencana ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan bagi seluruh tim yang telah bekerja keras sepanjang tahun. Rencana liburan bersama di awal tahun baru ini diharapkan dapat menjadi momen penyegaran dan penguatan kebersamaan sebelum kembali disibukkan dengan berbagai agenda.

















