Nova Arianto Perkuat Kapasitas Pelatih di Korea Selatan Jelang Piala Dunia U-17 2025
Jakarta – Pelatih Tim Nasional Indonesia U-20, Nova Arianto, baru-baru ini melakukan sebuah kunjungan penting ke Korea Selatan. Agenda utama perjalanannya adalah mengikuti sebuah lokakarya (workshop) yang diselenggarakan oleh FIFA. Kegiatan ini secara spesifik berkaitan dengan partisipasi Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-17 yang dijadwalkan pada tahun 2025. Kunjungan ini menjadi bagian integral dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas para pelatih sepak bola nasional, sekaligus memajukan program pembinaan pemain muda di tanah air.
Perjalanan Nova Arianto ke Korea Selatan ini dilakukan tidak lama setelah dirinya secara resmi dipercaya untuk memegang tampuk kepelatihan Timnas U-20 Indonesia. Penunjukan ini merupakan sebuah “naik kelas” bagi Nova, mengingat sebelumnya ia sukses menukangi Timnas U-17 Indonesia. Mantan punggawa Persib Bandung ini memiliki catatan prestasi yang membanggakan, di mana ia berhasil mengantarkan skuad Garuda Muda lolos ke Piala Dunia U-17 2025 melalui jalur kualifikasi. Pencapaian ini merupakan sebuah tonggak sejarah penting dalam upaya pengembangan sepak bola usia muda di Indonesia. Berkat keberhasilan tersebut, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kemudian menunjuk Nova sebagai nahkoda Timnas U-20 Indonesia pada tanggal 20 November 2025. Sejak mengemban tugas baru ini, Nova langsung bergerak cepat, memetakan potensi pemain untuk segera membentuk kerangka tim yang solid dan kompetitif.
Mendalami Strategi FIFA Melalui Workshop Internasional
Di samping fokus utamanya dalam mencari dan mematangkan para pemain, Nova Arianto juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkaya khazanah pengetahuannya. Hal ini ia lakukan dengan aktif mengikuti lokakarya agenda FIFA yang diselenggarakan di Korea Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses evaluasi dan refleksi yang dilakukan oleh FIFA terhadap pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang telah berlangsung.
“Berkesempatan menghadiri Workshop dari salah satu bagian dari agenda FIFA dari keikutsertaan Indonesia di World Cup U17,” tulis Nova Arianto melalui akun media sosial Instagram pribadinya pada hari Selasa, 16 Desember 2025.
Dalam unggahannya, Nova menjelaskan bahwa banyak aspek krusial yang menjadi topik pembahasan dalam forum tersebut. Ia menyoroti betapa pentingnya materi-materi yang didiskusikan, terutama yang berkaitan dengan strategi pengembangan pemain muda di masa depan.
“Banyak hal dilakukan di saat Workshop termasuk bagaimana FIFA melakukan refleksi dari World Cup U17 yang baru saja berlangsung karena pastinya itu sangat berdampak ke kami dalam membangun dan mengembangkan pemain pemain muda untuk Tim Nasional kedepannya,” tambahnya.
Salah satu poin penting yang digarisbawahi oleh Nova Arianto dalam workshop tersebut adalah pentingnya pendekatan Individual Development Player (IDP) sebagai salah satu metode pembinaan yang efektif.
“Banyak hal dalam mengembangkan bakat pemain salah satunya dengan membuat IDP (Individual Development Player) yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan apa yang harus diperbaiki, termasuk bagaimana PSSI bisa bersinergi dengan Club dalam progres pengembangan pemain Tim Nasional,” jelas Nova.
Menurut Nova, sinergi yang kuat antara federasi sepak bola (PSSI) dan klub-klub profesional menjadi kunci utama agar proses pembinaan pemain dapat berjalan secara berkesinambungan dan terukur. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap pemain mendapatkan perhatian yang terarah sesuai dengan kebutuhan individu mereka, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kemajuan tim nasional secara keseluruhan.
Mengintip Sistem Pembinaan Sepak Bola Korea Selatan di KFA Training Center
Selama berada di Negeri Ginseng, Nova Arianto tidak melewatkan kesempatan untuk mengunjungi fasilitas training center (pusat pelatihan) milik Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) yang baru saja diresmikan. Kunjungan ini memberikan gambaran yang sangat berharga mengenai sistem pembinaan sepak bola yang diterapkan di negara tersebut, yang telah dikenal memiliki standar tinggi.
“Pada kesempatan kali ini kami juga berkesempatan mengunjungi Training Center KFA yang baru saja diresmikan, termasuk disampaikan bagaimana Korea membangun sepak bolanya dan termasuk membangun pemain-pemain muda untuk menjalani prosesnya dengan MIK (Made In Korea),” tegas Nova Arianto.
Nova Arianto menekankan bahwa peran seorang pelatih usia muda tidak hanya terbatas pada aspek teknis dan taktis di lapangan hijau. Lebih dari itu, peran tersebut mencakup pembentukan karakter dan mentalitas pemain.
“Sebagai peran pelatih youth National Team adalah bagaimana pelatih usia muda tidak hanya membentuk pemain tetapi juga membentuk secara personal yang baik agar mereka bawa nanti di kehidupan di luar sepak bola kedepannya,” ujarnya.
Nova Arianto menutup refleksinya dari kunjungan tersebut dengan sebuah pesan penting bagi seluruh insan sepak bola Indonesia. Ia berpesan agar terus membuka diri terhadap perkembangan zaman dan tidak pernah berhenti belajar.
“Jangan pernah berhenti belajar karena sepak bola kedepan akan terus berkembang,” tutup Nova, menyiratkan pentingnya adaptasi dan inovasi berkelanjutan dalam dunia sepak bola modern.
