Posko Dukungan Psikososial untuk Anak-Anak Terdampak Banjir di Sumatera
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membuka Posko Dukungan Psikososial khusus untuk anak-anak yang terdampak banjir di wilayah Sumatera. Tujuan dari posko ini adalah memberikan tempat yang aman bagi anak-anak untuk bermain, belajar, serta memulihkan kondisi mental mereka selama masa pascabencana.
Posko pertama yang beroperasi berada di Masjid Alhafiz, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Fasilitas ini digunakan sebagai ruang aktivitas bagi anak-anak yang masih belum bisa kembali ke rumah karena genangan air. Di sana, anak-anak dapat beristirahat, bersosialisasi, serta mengikuti berbagai program pendampingan yang disiapkan oleh Komdigi.
Saat meninjau lokasi tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan pentingnya pemulihan psikologis anak dalam penanganan bencana. Ia menjelaskan bahwa posko ini fokus pada kebutuhan anak-anak, karena meskipun banjir sudah reda, banyak dari mereka belum bisa kembali ke rumah masing-masing.
“Anak-anak bisa bermain di sini sampai mereka kembali ke rumah,” ujarnya saat berkunjung ke Posko Komdigi Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Meutya menambahkan bahwa posko telah menyediakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membantu anak-anak pulih dari trauma akibat banjir. Setiap hari, terdapat beragam aktivitas seperti menggambar, permainan, hingga menonton video edukasi bersama-sama.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa sedikit meredakan trauma yang dialami anak-anak, meskipun pasti ada kesulitan yang luar biasa. Tapi setidaknya ini bisa menjadi bantuan yang berarti bagi mereka,” katanya.
Pemulihan Jaringan Seluler di Wilayah Terdampak Banjir
Selain itu, pemulihan jaringan seluler di daerah yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat dan Sumatera Utara juga sedang dilakukan. Berdasarkan laporan dari para operator, lebih dari 90 persen menara BTS di wilayah tersebut telah kembali berfungsi.
Meutya menegaskan bahwa percepatan perbaikan jaringan menjadi prioritas utama agar masyarakat dapat kembali berkomunikasi dan mendapatkan informasi penting.
“Para operator seluler melaporkan bahwa di Sumbar sudah 95 persen layanan pulih, sedangkan di Sumut sekitar 90 persen. Sementara itu, di Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi. Pemerintah, operator, dan PLN terus bekerja sama untuk segera mengembalikan layanan ke kondisi normal,” ujar Meutya.
Hingga Senin (1/12) pukul 00.00 WIB, total ada 2.804 menara yang mengalami gangguan di tiga provinsi tersebut. Rinciannya adalah 1.969 menara di Aceh, 681 menara di Sumatra Utara, dan 154 menara di Sumatra Barat.
Berbagai Kegiatan untuk Pemulihan Anak-Anak
Posko Dukungan Psikososial Komdigi menyediakan berbagai kegiatan yang dirancang khusus untuk anak-anak. Aktivitas ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk membantu mereka melewati masa trauma akibat bencana alam.
- Menggambar dan seni
- Permainan interaktif
- Menonton video edukasi bersama
- Diskusi kelompok untuk meningkatkan sosialisasi
- Kegiatan fisik ringan untuk menjaga kesehatan tubuh
Setiap kegiatan dirancang agar anak-anak merasa nyaman dan aman. Selain itu, tenaga pendamping juga hadir untuk memberikan dukungan emosional dan bimbingan.
Upaya Bersama untuk Mempercepat Pemulihan
Pemulihan jaringan seluler dan fasilitas umum merupakan bagian dari upaya pemerintah dan lembaga terkait untuk mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak. Meski ada tantangan, seperti masalah listrik di Aceh, semua pihak berkomitmen untuk terus bekerja sama agar masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal.
Dengan adanya Posko Dukungan Psikososial dan pemulihan jaringan, diharapkan masyarakat, khususnya anak-anak, dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

















