No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Liputan Khusus Human Interest

Perempuan di Balik Tambang: Lahan Hilang, Nyawa Terancam

Erwin by Erwin
20 Desember 2025 - 08:19
in Human Interest
0

Mengungkap Realitas Kekerasan Berbasis Gender di Kawasan Industri Ekstraktif: Sebuah Dialog Publik Menuntut Solusi Struktural

Kekerasan Berbasis Gender (KBG) merupakan isu kompleks yang kerap kali tersembunyi di balik gemerlap industri ekstraktif. Sebuah dialog publik yang diselenggarakan oleh LBH APIK NTB bersama Asosiasi LBH APIK Indonesia di Mataram pada Senin, 15 Desember lalu, menjadi arena penting untuk membongkar realitas tersebut. Acara yang berlangsung dari pagi hingga sore hari ini dihadiri oleh 31 peserta dari berbagai latar belakang, menunjukkan komitmen bersama untuk mengatasi permasalahan krusial ini. Kehadiran lintas sektor ini menggarisbawahi bahwa penanganan KBG di wilayah industri ekstraktif bukanlah sekadar persoalan individu, melainkan isu struktural yang memerlukan perhatian dan intervensi kebijakan yang serius.

Akar Permasalahan dan Bentuk Kekerasan yang Ditemukan

Khotimun Sutatuti dari Asosiasi LBH APIK Indonesia membuka forum dengan menekankan pentingnya kolaborasi multipihak. Beliau menegaskan bahwa isu KBG di kawasan pertambangan tidak boleh lagi dipandang sebagai masalah domestik semata, melainkan sebagai masalah struktural yang memerlukan solusi kebijakan yang komprehensif.

Pendiri LBH APIK NTB, Beauty Erawati, menambahkan bahwa penelitian yang menjadi dasar dialog ini merupakan langkah strategis untuk mengungkap dampak nyata industri ekstraktif terhadap kehidupan dan keamanan perempuan. Temuan penelitian ini, yang dipaparkan oleh Direktur LBH APIK NTB, Nuryanti Dewi, menunjukkan bahwa bentuk KBG yang terjadi sangat beragam. Mulai dari kekerasan fisik, seksual, psikologis, hingga kekerasan ekonomi dan struktural.

Nuryanti Dewi mengidentifikasi beberapa akar utama dari permasalahan ini, yaitu:
* Perubahan sosial-ekonomi yang drastis: Kehadiran industri ekstraktif seringkali mengubah tatanan sosial dan ekonomi masyarakat secara fundamental, menciptakan ketidakseimbangan baru.
* Maskulinisasi ruang kerja tambang: Lingkungan kerja yang didominasi laki-laki dapat menciptakan budaya dan dinamika yang rentan terhadap kekerasan terhadap perempuan.
* Degradasi lingkungan: Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh industri ekstraktif berdampak langsung pada sumber daya alam yang vital bagi perempuan, seperti air dan tanah.
* Terpinggirkannya suara perempuan: Dalam proses pengambilan keputusan terkait industri ekstraktif, suara dan perspektif perempuan seringkali tidak terakomodasi.

Baca Juga  Dari Seragam ke Sendok: Pensiun Aiptu Agus, Pilihan Sederhana

Dampak dari akar permasalahan ini berujung pada berbagai kerentanan bagi perempuan, termasuk hilangnya akses terhadap tanah dan air bersih, menurunnya ketersediaan sumber pangan, meningkatnya beban kerja domestik, serta kerentanan yang lebih tinggi terhadap berbagai bentuk kekerasan.

Penguatan Bukti Melalui Perspektif Lokal dan Akademis

Situasi di lapangan diperkuat oleh Surya Jaya, seorang peneliti lokal. Ia menggambarkan kondisi sosial di sekitar lingkar tambang Maluk yang mengalami dampak signifikan, seperti migrasi massal penduduk, perubahan mata pencaharian yang drastis, dan melemahnya sistem sosial kemasyarakatan.

Diskusi semakin kaya dengan beragam perspektif dari narasumber lain. Direktur WALHI NTB, Amri Nuryadin, menyoroti keterkaitan erat antara kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh industri ekstraktif dengan meningkatnya kerentanan gender. Beliau mendorong agar analisis gender diintegrasikan secara mendalam dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan seluruh kebijakan terkait pertambangan.

Dari sudut pandang akademis, Prof. Dr. Ir. Ruth Stella memberikan pandangannya yang berharga. Beliau menekankan bahwa keadilan ekologis dan keadilan gender merupakan dua pilar yang tidak terpisahkan dari pemenuhan hak asasi manusia secara menyeluruh.

Testimoni Langsung: Suara Perempuan Terdampak

Salah satu momen paling menggugah dalam forum ini adalah sesi testimoni langsung dari perwakilan kelompok perempuan yang terdampak di Maluk. Mereka berbagi pengalaman nyata dalam menghadapi KBG, mengungkapkan rasa takut yang mendalam terhadap keamanan diri, serta kesulitan yang mereka hadapi dalam mengakses keadilan. Kesaksian ini memberikan gambaran yang sangat konkret dan menyentuh mengenai dampak sosial industri ekstraktif di tingkat akar rumput, yang seringkali luput dari perhatian publik.

Rekomendasi Kebijakan dan Langkah Strategis

Dalam sesi diskusi yang dipandu oleh Muhammad Shaleh, penulis policy brief, berbagai masukan berharga diberikan oleh peserta terhadap rekomendasi kebijakan yang telah disusun. Beberapa poin penting yang mengemuka dalam diskusi antara lain:

  • Perlunya indikator kebijakan yang terukur: Agar setiap kebijakan yang dikeluarkan dapat dievaluasi efektivitasnya secara objektif.
  • Mekanisme pengaduan yang aman dan ramah korban: Memastikan bahwa perempuan yang mengalami kekerasan merasa aman dan didukung saat melaporkan kejadian.
  • Pelibatan media dalam upaya advokasi dan pengawasan: Memanfaatkan kekuatan media untuk meningkatkan kesadaran publik dan mengawasi implementasi kebijakan.
Baca Juga  Ayah: Pilar Tumbuh Kembang Putri Anda

Melalui forum ini, dirumuskan sejumlah rekomendasi strategis yang ditujukan kepada berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perusahaan tambang, lembaga masyarakat sipil, serta untuk penguatan forum-forum lanjutan. Rekomendasi tersebut mencakup:

  • Penguatan regulasi dan kelembagaan: Memastikan adanya peraturan yang memadai dan lembaga yang kuat untuk menangani kasus KBG.
  • Penerapan kebijakan internal perusahaan yang sensitif gender: Mendorong perusahaan tambang untuk memiliki kebijakan internal yang melindungi perempuan dan mencegah kekerasan.
  • Pemberdayaan perempuan melalui program CSR: Memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk program-program yang secara spesifik memberdayakan perempuan di wilayah terdampak.
  • Penguatan peran paralegal dan komunitas: Meningkatkan kapasitas individu di tingkat komunitas untuk memberikan pendampingan hukum dan dukungan kepada korban.

Partisipasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) NTB dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka terhadap pembinaan hukum yang responsif gender di wilayah Nusa Tenggara Barat. Materi dan hasil diskusi yang diperoleh dari dialog publik ini diharapkan dapat menjadi masukan yang sangat berharga dalam perumusan kebijakan serta program kerja ke depan, khususnya dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender di kawasan industri ekstraktif, demi terciptanya lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua.

Editor: Riko A Saputra

Erwin

Erwin

Baca Juga

Human Interest

Perayaan Tanpa Duka: Merajut Empati di Malam Tahun Baru

30 Desember 2025 - 09:46
Human Interest

Evakuasi Dramatis 7 Jam: Lansia Kanada Selamat dari Air Terjun Cyclops

30 Desember 2025 - 08:26
Human Interest

Richard Refanov: Pacar Baru Nathalie, Pembalap & Pengusaha Otomotif-Klinik

30 Desember 2025 - 08:13
Human Interest

Setahun Pernikahan: Tarian Keseimbangan Hidup

30 Desember 2025 - 06:13
Human Interest

Safa Marwah Bantah Isu Simpanan Ridwan Kamil: Berita Ngawur

30 Desember 2025 - 04:53
Human Interest

Dosen UIM Menyesal Ludahi Kasir: Takut Dipecat Akibat Ucapan “Rusak Sekali Saya”

30 Desember 2025 - 02:13
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Avanza 2026: Evolusi Canggih, Harga Keluarga

30 Desember 2025 - 19:33

Agam Diterjang Galodo Susulan: Mobil Terkubur Lumpur

30 Desember 2025 - 19:19

Arus Natal 2025 Cipali: Lebih Padat dari Sebelumnya

30 Desember 2025 - 19:06

Eliano Terpukau Atmosfer Bobotoh GBLA

30 Desember 2025 - 18:53

BPH Migas Audit Stok BBM Jatim

30 Desember 2025 - 18:39

Pilihan Redaksi

Avanza 2026: Evolusi Canggih, Harga Keluarga

30 Desember 2025 - 19:33

Agam Diterjang Galodo Susulan: Mobil Terkubur Lumpur

30 Desember 2025 - 19:19

Arus Natal 2025 Cipali: Lebih Padat dari Sebelumnya

30 Desember 2025 - 19:06

Eliano Terpukau Atmosfer Bobotoh GBLA

30 Desember 2025 - 18:53
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In