Persija Jakarta menghadapi tantangan yang tidak biasa jelang bentrokan krusial melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC. Skuad Macan Kemayoran harus mewaspadai kehadiran para mantan penggawa mereka yang kini memperkuat tim lawan. Nama-nama seperti Muhammad Ferrari dan Firza Andika, yang pernah menjadi bagian penting dari Persija, kini akan berdiri di seberang lapangan, menambah elemen dramatis pada pertandingan yang dijadwalkan pada Senin malam, 29 Desember.
Pertandingan tunda pekan ke-8 Liga Super 2025/2026 ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pukul 19.00 WIB. Bagi Persija, laga ini memiliki bobot yang sangat signifikan. Tim asuhan Thomas Doll ini tengah berjuang keras dalam perebutan gelar juara, dan saat ini menempati posisi keempat dalam klasemen sementara. Kemenangan dalam pertandingan ini akan sangat krusial untuk menjaga momentum dan memperbaiki posisi mereka di papan atas.
Namun, optimisme Persija sedikit tereduksi oleh performa minor mereka di pertandingan sebelumnya. Pekan lalu, Macan Kemayoran harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Semen Padang FC. Hasil tersebut tentu menjadi pukulan bagi tim, dan mereka bertekad menjadikan duel melawan Bhayangkara FC sebagai ajang kebangkitan.
Di sisi lain, Persija tidak bisa meremehkan kekuatan Bhayangkara FC. Ricky Nelson, salah satu asisten pelatih Persija, memberikan peringatan keras mengenai potensi lawan yang akan mereka hadapi. Ia menegaskan bahwa Bhayangkara FC bukanlah tim yang mudah ditaklukkan, terutama dengan kehadiran mantan pemain Persija dalam skuad mereka.
Ancaman dari Mantan Pemain
“Potensi pemain mereka ada beberapa yang bagus-bagus ya. Dan bahkan kita juga mencermati beberapa pemain yang memang asal dari Persija seperti Frengky (Missa), (Muhammad) Ferrari, ada Firza (Andika) juga,” ujar Ricky Nelson dalam sesi konferensi pers sehari sebelum pertandingan.
Keempat pemain yang disebutkan tersebut memang memiliki ikatan kuat dengan Persija:
- Muhammad Ferrari: Bek tangguh yang pernah menjadi andalan lini pertahanan Persija.
- Firza Andika: Pemain serbabisa yang juga pernah memberikan kontribusi signifikan bagi Macan Kemayoran.
- Frengky Missa: Pemain muda yang juga pernah menimba ilmu di akademi Persija.
- Ginanjar Wahyu: Alumnus akademi Persija yang kini memperkuat lini tengah Bhayangkara FC.
Kehadiran empat mantan pemain ini tentu akan menambah motivasi tersendiri bagi Bhayangkara FC, sekaligus menjadi “senjata makan tuan” bagi Persija jika tidak diwaspadai dengan baik.
Kekuatan Tersembunyi Bhayangkara FC
Ricky Nelson menambahkan bahwa meskipun posisi Bhayangkara FC di klasemen sementara berada di peringkat ke-10 atau ke-11, mereka tetap merupakan tim yang berbahaya. Ia menekankan bahwa setiap tim yang berhadapan dengan Bhayangkara FC selalu mengalami kesulitan.
“Jadi walaupun secara peringkat memang dia di 10 atau 11 sekurang-kurangnya sekarang posisinya. Tetapi Bhayangkara adalah tim yang berbahaya karena semua tim yang menghadapi Bhayangkara itu kesulitan,” jelas Nelson.
Salah satu kekuatan utama Bhayangkara FC yang patut diwaspadai adalah lini pertahanan mereka. Tim berjuluk “The Guardians of Saburai” ini tercatat sebagai tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di Liga Super 2025/2026, hanya kemasukan 11 gol hingga saat ini. Ini menunjukkan betapa solidnya pertahanan mereka dan betapa sulitnya mencetak gol ke gawang mereka.
“Dan mereka merupakan tim yang bobolnya paling sedikit diantara semua tim. Walaupun posisi di bawah. Sehingga itu merupakan catatan kami bahwa ini bukan tim sembarang. Ini bukan tim yang mudah di kalahkan,” tegas Nelson.
Pelajaran dari Kekalahan dan Sikap Profesional
Menyikapi pertandingan yang akan datang, Ricky Nelson menegaskan pentingnya belajar dari pengalaman kekalahan melawan Semen Padang FC. Ia menekankan bahwa tidak boleh ada rasa meremehkan lawan, sekecil apapun.
“Belajar dari pengalaman kami kalah di Padang. Kemarin kita sudah meeting juga tidak boleh anggap remeh. Semua tim di Indonesia di semua sama. Jadi semua harus kerja keras untuk dapat 3 poin,” tandas Ricky Nelson.
Persija Jakarta harus menunjukkan performa terbaik mereka jika ingin meraih poin penuh. Pertandingan ini bukan hanya ujian bagi kemampuan teknis dan taktis tim, tetapi juga ujian mental dalam menghadapi mantan pemain dan tim yang memiliki pertahanan solid. Dengan persiapan yang matang dan fokus penuh, Persija berharap dapat bangkit dari kekalahan sebelumnya dan memperkuat posisi mereka dalam perburuan gelar juara.

















