Kasus dugaan penipuan yang melibatkan sebuah Wedding Organizer (WO) bernama “byayupuspita” dan pemiliknya, Ayu Puspita, tengah menjadi sorotan publik. Ratusan pasangan calon pengantin menjadi korban dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 16 miliar. Di tengah ramainya kasus ini, suami Ayu Puspita justru menunjukkan sikap yang tenang dan terkesan lepas tangan, yang kemudian memicu beragam spekulasi.
Kronologi Kasus Penipuan WO “byayupuspita”
Ayu Puspita, melalui WO “byayupuspita,” menawarkan paket pernikahan lengkap yang mencakup berbagai aspek penting, mulai dari lokasi acara, dekorasi, katering, hingga dokumentasi. WO ini memiliki kantor yang berlokasi di Jalan H. Siun 2C Nomor 51A, Ceger, Jakarta Timur, dan memiliki akun Instagram terverifikasi dengan lebih dari 26 ribu pengikut.
Masalah mulai terungkap ketika sejumlah pasangan calon pengantin merasa dirugikan karena layanan yang dijanjikan tidak sesuai dengan kenyataan. Puncaknya, pada hari Minggu, 7 Desember 2025, sekitar 200 orang mendatangi rumah Ayu Puspita di Jalan Beton RT 003/005, Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, untuk menuntut pertanggungjawaban.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal, situasi sempat memanas karena para korban menuntut kejelasan dan pengembalian dana mereka.
Pengakuan Ayu Puspita dan Alibi Dana Klien
Awalnya, Ayu Puspita membantah tudingan bahwa uang klien digunakan untuk berlibur ke Eropa. Namun, kemudian ia mengakui bahwa sebagian dana tersebut digunakan untuk membayar uang muka rumah. Ia juga mengklaim sedang berusaha menjual rumah tersebut untuk mengembalikan uang klien. Pengakuan ini semakin memicu kemarahan para korban, yang merasa dibohongi dan dirugikan.
Di media sosial Threads, banyak netizen yang mengungkapkan bahwa Ayu Puspita sering bepergian ke luar negeri dan baru saja membeli rumah mewah. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa dana klien digunakan untuk kepentingan pribadi.
Sikap Suami Ayu Puspita yang Kontroversial
Di tengah kerumunan massa yang menuntut pertanggungjawaban istrinya, suami Ayu Puspita justru terlihat santai. Ia bahkan mengaku tidak terlibat dalam bisnis WO istrinya.
“Saya kan gak ikut apa-apa. Tanya aja di belakang,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Saya gak terlibat usahanya, yang terlibat mas Dimas, Mbak …. Bisnis keluarga juga kan.”
Sikap lepas tangan sang suami ini menuai kritik dan spekulasi dari publik. Banyak yang mempertanyakan perannya dalam bisnis WO tersebut dan mengapa ia tidak berusaha membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi istrinya.
Pernikahan Berantakan Akibat Katering yang Tidak Datang
Salah satu cerita yang paling memilukan adalah pengalaman sebuah keluarga yang pernikahannya berantakan karena katering yang dijanjikan oleh WO “byayupuspita” tidak kunjung datang. Nana, saudara dari pasangan pengantin, menceritakan bahwa kedua mempelai sampai menangis karena tidak ada makanan di acara pernikahan mereka.
“Acara sudah mulai, katering gak ada sama sekali,” katanya.
Keluarga pengantin telah berulang kali menghubungi pihak WO, tetapi tidak ada respons yang memuaskan. Akhirnya, keluarga berinisiatif memesan makanan secara online melalui GoFood.
“Keluarga akhirnya inisiatif Go Food dadakan apapun sebisanya. Jadi datang makanan kebab, pizza begitu. Tetapi nggak cukup tamunya cukup banyak,” ujarnya.
Kejadian ini menyebabkan suasana acara menjadi tegang dan memilukan. Orang tua mempelai pria bahkan sampai lemas dan sesak dada, sementara orang tua mempelai wanita memilih untuk meninggalkan acara sebelum selesai.
Proses Hukum yang Sedang Berjalan
Kasus dugaan penipuan WO “byayupuspita” telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan bahwa polisi sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Polisi juga telah menerima sejumlah laporan dari para korban dan memeriksa lima orang terkait kasus ini, termasuk Ayu Puspita dan stafnya.
Daftar Poin Penting dalam Kasus Penipuan WO “byayupuspita”:
- Korban: Lebih dari 230 pasangan calon pengantin.
- Total Kerugian: Diperkirakan mencapai Rp 16 miliar.
- Modus Operandi: Menawarkan paket pernikahan lengkap dengan harga menarik, tetapi tidak memenuhi janji layanan.
- Pengakuan Ayu Puspita: Mengakui menggunakan sebagian dana klien untuk membayar uang muka rumah.
- Sikap Suami Ayu Puspita: Lepas tangan dan mengaku tidak terlibat dalam bisnis WO istrinya.
- Dampak: Banyak pernikahan yang berantakan dan menimbulkan kerugian finansial serta emosional bagi para korban.
- Proses Hukum: Kasus sedang dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih vendor pernikahan dan memastikan semua perjanjian tertulis dengan jelas. Pihak berwajib diharapkan dapat segera menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban.

















