No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Rupiah Anjlok Dekati 16.800/Dolar Akibat Kebijakan Longgar

Huahua by Huahua
30 Desember 2025 - 15:06
in Ekonomi
0

Rupiah Terus Tertekan: Analisis Mendalam Pelemahan Nilai Tukar Terhadap Dolar AS

Pada perdagangan Senin (29/12), nilai tukar rupiah tercatat mengalami pelemahan signifikan sebesar 0,22%, menyentuh angka 16.782 per dolar Amerika Serikat. Fenomena ini memicu kekhawatiran dan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mendorong tren pelemahan ini, serta proyeksi ke depan bagi mata uang Garuda. Para analis memperkirakan bahwa pelemahan rupiah tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga dipengaruhi oleh dinamika kebijakan ekonomi domestik yang sedang berlangsung.

Proyeksi Pelemahan Rupiah dan Faktor Pendorongnya

Lukman Leong, seorang analis dari Doo Financial Futures, memberikan pandangan yang cukup jelas mengenai prospek rupiah. Menurutnya, rupiah berpotensi terus melemah terhadap dolar AS dalam waktu dekat.

“Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah terhadap dolar AS, terbebani prospek kebijakan pelonggaran pemerintah dan Bank Indonesia (BI),” ujar Lukman kepada media.

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral, yang mungkin bersifat ekspansif atau pelonggaran, dapat memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah. Kebijakan pelonggaran seringkali bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, namun dalam jangka pendek, hal tersebut dapat menyebabkan inflasi atau mengurangi daya tarik aset domestik bagi investor asing, yang pada akhirnya berdampak pada pelemahan mata uang.

Lebih lanjut, Lukman memprediksi bahwa pergerakan rupiah akan tetap bergejolak atau fluktuatif hingga akhir tahun.

“Rupiah akan berada di level 16.700 per dolar AS hingga 16.800 per dolar AS,” ungkap Lukman.

Volatilitas yang tinggi ini diperkirakan akan berlanjut karena volume perdagangan yang cenderung menurun menjelang akhir tahun. Periode liburan dan penutupan buku perusahaan seringkali mengurangi aktivitas pasar keuangan, sehingga gejolak harga menjadi lebih mudah terjadi dengan volume transaksi yang lebih kecil.

Baca Juga  7 Bank Bangkrut Hingga Akhir 2025: Ini Daftarnya

Pergerakan Data Pasar dan Konfirmasi Analis Lain

Data dari Bloomberg pada pagi hari Senin (29/12) menunjukkan bahwa rupiah dibuka pada level 16.772 per dolar AS, yang berarti mengalami pelemahan sebesar 27 poin dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan sebelumnya. Tren pelemahan ini terus berlanjut, dengan kurs rupiah menyentuh angka 17.782 per dolar AS pada pukul 10.10 WIB. Angka ini menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup kuat terhadap mata uang domestik.

Senada dengan pandangan Lukman Leong, pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, juga memproyeksikan tren yang serupa. Ia menilai bahwa mata uang rupiah akan mengalami fluktuasi, namun diprediksi akan ditutup melemah pada kisaran Rp 16.760 hingga Rp 16.790 per dolar AS.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di level Rp 16.760 per dolar AS hingga Rp 16.790 per dolar AS,” kata Ibrahim.

Proyeksi yang konsisten dari dua analis terkemuka ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tantangan yang dihadapi rupiah di akhir tahun.

Soliditas Kebijakan dan Ketahanan Ekonomi Nasional

Meskipun ada proyeksi pelemahan jangka pendek, Ibrahim Assuaibi juga memberikan catatan positif mengenai fundamental ekonomi Indonesia. Ia menilai bahwa koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan soliditas.

“Hal ini memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah risiko global yang masih membayangi,” ujar Ibrahim.

Soliditas kebijakan ini sangat krusial dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi. Perang dagang antar negara, kenaikan suku bunga global, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju merupakan beberapa risiko yang dapat memengaruhi pasar keuangan Indonesia. Dengan pondasi makroekonomi yang lebih kuat, Indonesia diharapkan mampu meredam dampak negatif dari gejolak global tersebut.

Baca Juga  IHSG: Akhir Tahun Ceria, Waspada Jual Untung!

Ibrahim menambahkan bahwa dengan fondasi makroekonomi yang semakin seimbang, Indonesia memiliki peluang yang lebih besar untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tahun mendatang.

“Dengan pondasi makroekonomi yang lebih seimbang, Indonesia memasuki 2026 dengan ruang yang lebih besar untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” jelas Ibrahim.

Pandangan ini memberikan harapan bahwa meskipun menghadapi tekanan jangka pendek, ekonomi Indonesia memiliki kapasitas untuk bangkit dan tumbuh secara berkelanjutan jika kebijakan yang tepat terus dijalankan dan dikoordinasikan dengan baik. Stabilitas makroekonomi menjadi kunci utama dalam menarik investasi asing dan mendorong aktivitas ekonomi domestik.

Faktor-faktor Lain yang Perlu Diperhatikan

Selain kebijakan pemerintah dan bank sentral, beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi pergerakan rupiah meliputi:

  • Arus Modal Asing: Perubahan sentimen investor asing terhadap pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, dapat memicu aliran keluar masuk modal yang signifikan. Jika investor menarik dananya dari Indonesia, permintaan terhadap dolar AS akan meningkat, menekan rupiah.
  • Perdagangan Internasional: Neraca perdagangan Indonesia, yang mencakup ekspor dan impor, memiliki dampak langsung pada pasokan dan permintaan valuta asing. Defisit perdagangan dapat melemahkan rupiah, sementara surplus dapat menguatkannya.
  • Perkembangan Ekonomi Global: Kondisi ekonomi global, seperti kebijakan moneter bank sentral utama dunia (misalnya The Fed), inflasi global, dan pertumbuhan ekonomi global, memiliki pengaruh yang luas terhadap nilai tukar mata uang di seluruh dunia.
  • Harga Komoditas: Indonesia merupakan negara pengekspor komoditas utama. Fluktuasi harga komoditas seperti minyak sawit, batu bara, dan nikel dapat memengaruhi pendapatan ekspor dan pada gilirannya nilai tukar rupiah.

Memahami kompleksitas faktor-faktor ini sangat penting untuk menganalisis pergerakan rupiah secara komprehensif dan mengantisipasi dampaknya terhadap perekonomian nasional.

Continue Reading

Editor: Riko A Saputra

Huahua

Huahua

Baca Juga

Ekonomi

Jam Buka Bursa Senin 29 Desember 2025: Sesi 1 & 2

30 Desember 2025 - 16:53
Keuangan

Ramalan Keuangan Shio Kelinci 2026: Stabilitas Menanti, Tantangan Kecil Siap Dihadapi

30 Desember 2025 - 16:26
Ekonomi

Ancaman Baja China: Produksi Lokal Tertekan Hingga 2026

30 Desember 2025 - 15:19
Ekonomi

UMKM Sulit Modal: KUR Melenceng dari Sasaran

30 Desember 2025 - 11:06
Ekonomi

Emas Pegadaian 29 Des: UBS & Galeri24 Stabil

30 Desember 2025 - 10:53
Ekonomi

Emas Antam Senin 29 Des 2025: Rp2.596.000/Gram

30 Desember 2025 - 07:59
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In