Emoji telah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi digital modern. Kemudahannya dalam menyampaikan emosi dan respons singkat membuatnya digemari banyak orang. Alih-alih mengetik kalimat panjang untuk menunjukkan persetujuan, sekadar mengirimkan emoji jempol seringkali sudah cukup. Namun, di balik kepraktisannya, penggunaan emoji ternyata menyimpan potensi kesalahpahaman yang cukup tinggi. Sebuah survei mengungkap bahwa mayoritas responden pernah merasa bingung ketika menerima emoji dari orang lain. Hal ini seringkali terjadi ketika pengirim merasa emoji yang digunakan sudah relevan, namun penerima justru merasa tidak nyambung atau bahkan membingungkan.
Untuk mengidentifikasi emoji mana saja yang paling sering menimbulkan ambiguitas, sebuah survei mendalam dilakukan terhadap daftar emoji yang dianggap paling membingungkan di tahun 2023. Hasilnya cukup mengejutkan, beberapa emoji ternyata memiliki makna yang sangat berbeda tergantung pada persepsi masing-masing individu. Mari kita bedah 10 emoji yang paling sering disalahartikan beserta makna sebenarnya yang mungkin belum banyak diketahui.
1. Emoji Cat Kuku (Nail Polish)
Emoji cat kuku (💅) seringkali diasosiasikan dengan gaya hidup mewah, kesan “kelas atas”, atau sesuatu yang sangat elegan. Sekitar 40 persen responden memaknai emoji ini sebagai simbol kemewahan atau status sosial yang tinggi. Namun, interpretasi ini tidak universal. Sebanyak 23 persen orang justru memaknainya secara harfiah, yaitu sedang dalam proses mengecat kuku. Ada pula yang menganggap emoji ini sebagai ekspresi sikap cuek atau ketidakpedulian terhadap situasi di sekitarnya. Sementara itu, sebagian lainnya menggunakan emoji ini untuk merepresentasikan konsep perawatan diri atau self-care. Perbedaan persepsi yang signifikan ini menekankan betapa pentingnya konteks saat menggunakan emoji cat kuku agar pesan yang disampaikan tidak meleset.
2. Emoji Angin Berhembus (Dashing Away)
Sekilas, emoji angin berhembus (💨) ini terlihat seperti menggambarkan sesuatu yang bergerak cepat atau melaju kencang. Interpretasi ini diamini oleh 38 persen orang. Namun, tak disangka, cukup banyak orang yang justru mengartikan emoji ini sebagai simbol kentut. Selain itu, ada pula yang mengira emoji ini melambangkan rasa lelah atau kehabisan napas, bahkan beberapa pengguna menganggapnya sebagai representasi asap rokok. Fenomena ini membuktikan bahwa bentuk visual sebuah emoji bisa memicu berbagai macam interpretasi yang berbeda. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat menggunakannya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang tidak diinginkan.
3. Emoji Wajah Terbalik (Upside-down Face)
Emoji wajah terbalik (🙃) tampak sederhana, namun ternyata menyimpan banyak makna tersembunyi. Sekitar 38 persen orang menggunakannya untuk menyampaikan sarkasme atau sindiran halus yang terselubung. Sementara itu, 36 persen lainnya merasa emoji ini sangat cocok untuk menggambarkan situasi di mana seseorang tersenyum di tengah rasa sakit atau kesulitan. Ada pula yang salah mengartikannya dan menganggapnya sama saja dengan emoji senyum biasa. Lebih mengejutkan lagi, 10 persen responden mengartikan emoji ini sebagai bentuk agresi pasif. Jadi, meskipun terlihat lucu, penggunaannya ternyata tidak selalu sepositif yang dibayangkan dan bisa memiliki konotasi yang lebih kompleks.
4. Emoji Wajah Menahan (Persevering Face)
Emoji wajah menahan (😩) menampilkan ekspresi seolah sedang menahan sesuatu. Namun, apa sebenarnya yang sedang ditahan oleh wajah ini? Survei menunjukkan bahwa 40 persen orang menggunakannya untuk mengekspresikan rasa frustrasi yang mendalam. Sebanyak 31 persen lainnya memakainya ketika merasa malu atau mengalami situasi yang membuat “cringe”. Beberapa orang juga menggunakan emoji ini saat merasa tidak berdaya atau kewalahan dengan keadaan (17 persen). Sisanya mengartikannya sebagai simbol kesedihan (7 persen) dan perjuangan keras (5 persen). Dengan begitu banyak makna yang mungkin terkandung di dalamnya, penggunaannya perlu disesuaikan dengan konteks percakapan agar maksud yang ingin disampaikan tidak disalahpahami. Jangan sampai niat hati ingin berbagi beban, malah dikira sedang bercanda.
5. Emoji Wanita dengan Tangan ke Samping (Woman Tipping Hand)
Emoji wanita dengan tangan ke samping (💁♀️) menampilkan sosok wanita yang mengangkat satu tangan, seolah sedang memberikan gestur “terserah” atau “apapun itu”. Sekitar 41 persen orang mengartikan emoji ini sebagai ungkapan “ya udahlah” atau sikap pasrah. Namun, 35 persen responden menggunakan emoji ini untuk menunjukkan sikap centil atau sassy. Ada pula yang memakainya ketika ingin memberikan saran atau tawaran (19 persen). Sebagian kecil lainnya menganggap emoji ini memiliki nada sarkastik (5 persen). Ini berarti, satu emoji ini saja bisa memiliki makna yang sangat bervariasi, mulai dari netral, ramah, hingga menyindir, tergantung pada nada keseluruhan percakapan.
6. Emoji Wajah Garis Putus-putus (Dotted Line Face)
Meskipun mungkin jarang digunakan, emoji wajah garis putus-putus (🫥) ternyata sangat membingungkan banyak orang. Sebanyak 43 persen responden mengartikan emoji ini sebagai keinginan untuk “menghilang” dari dunia sosial atau situasi yang sedang dihadapi. Sebanyak 25 persen merasa emoji ini menggambarkan perasaan tidak terlihat atau diabaikan oleh orang lain. Ada pula yang memakainya ketika merasa kehabisan kata-kata atau speechless. Sisanya menyebutkan makna depresi dan tunduk atau pasrah. Emoji ini cukup kuat dalam menggambarkan emosi yang berkaitan dengan kesehatan mental, sehingga pemilihannya perlu dilakukan dengan lebih hati-hati dan penuh pertimbangan.
7. Emoji Uang dengan Sayap (Money with Wings)
Emoji uang dengan sayap (💸) seringkali diasosiasikan dengan uang yang “terbang” atau hilang. Memang benar, 50 persen orang menggunakan emoji ini untuk menggambarkan situasi kehilangan uang. Namun, secara menarik, 24 persen responden justru mengartikannya sebagai simbol sedang mendapatkan uang atau keberuntungan finansial. Ada pula yang merasa emoji ini cocok untuk digunakan saat pamer kekayaan (15 persen). Sementara itu, sebagian kecil (11 persen) menggunakannya untuk menunjukkan transaksi uang, seperti transfer atau pembayaran. Artinya, emoji ini bisa memberikan kesan positif atau negatif, tergantung pada konteks penggunaannya. Emoji ini bisa sangat relevan saat gajian tiba atau justru saat dompet tiba-tiba terasa kosong.
8. Emoji Wajah Mengantuk (Sleepy)
Meskipun namanya adalah “wajah mengantuk” (😴), sebagian besar orang justru merasa emoji ini lebih cocok digunakan untuk menunjukkan kesedihan (51 persen). Hanya 29 persen responden yang menganggapnya sebagai simbol rasa lelah atau mengantuk secara fisik. Sisanya mengartikannya sebagai tanda sakit (18 persen) atau bahkan ekspresi jijik (2 persen). Jadi, meskipun tampak sederhana, emoji ini ternyata memiliki makna emosional yang cukup berat dan seringkali membingungkan karena tidak selalu mencerminkan kondisi fisik yang sebenarnya.
9. Emoji Wajah Ketakutan (Fearful Face)
Emoji wajah ketakutan (😨) ini ternyata paling sering diartikan sebagai ekspresi kaget atau terkejut (63 persen). Beberapa orang juga memakainya saat menerima kabar buruk atau berita yang mengejutkan (17 persen). Sisanya menganggap emoji ini mewakili rasa takut yang sebenarnya, rasa sakit, atau momen ketika seseorang baru saja menyadari sesuatu yang penting. Bentuk ekspresi wajahnya yang dramatis memang seringkali menimbulkan interpretasi yang beragam. Sangat disarankan untuk menggunakan emoji ini dengan kejelasan, terutama jika sedang membahas topik yang serius agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
10. Emoji Orang Dipijat (Person Getting Massage)
Sebagian besar orang menganggap emoji orang dipijat (💆♀️) secara harfiah menunjukkan seseorang yang sedang menerima pijatan. Namun, ada pula yang mengartikannya sebagai gestur memijat pelipis karena stres atau frustrasi yang melanda. Bahkan sebagian responden menganggapnya sebagai simbol kelelahan yang mendalam. Meskipun tidak sepopuler emoji lainnya, maknanya bisa menjadi membingungkan jika tidak sesuai dengan konteks percakapan. Terlebih lagi dalam percakapan yang bersifat profesional, emoji ini berpotensi menimbulkan salah persepsi yang tidak diinginkan.
Berdasarkan survei tersebut, jelas bahwa meskipun emoji dirancang untuk mempermudah komunikasi digital, kenyataannya bisa menjadi sebaliknya jika tidak digunakan dengan tepat. Setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda terhadap sebuah emoji, yang dipengaruhi oleh konteks budaya, latar belakang, bahkan pengalaman pribadi masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya mengandalkan emoji saat ingin menyampaikan pesan-pesan penting. Komunikasi yang jelas dan langsung seringkali menjadi pilihan terbaik untuk menghindari ambiguitas.

















