Penemuan Kasus HIV di Sulawesi Barat Terus Meningkat
Pengelolaan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus menjadi perhatian serius. Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Sulbar, terdapat 168 kasus baru HIV yang ditemukan sepanjang tahun 2025. Angka ini menambah total kasus HIV di provinsi tersebut menjadi 449.
Kasus-kasus baru tersebut berasal dari enam kabupaten di Sulbar, yaitu Polewali Mandar, Mamuju, Pasangkayu, Majene, Mamuju Tengah, dan Mamasa. Sebanyak 139 pasien dari jumlah tersebut telah memulai pengobatan antiretroviral (ARV), sehingga jumlah Orang dengan HIV (ODHIV) yang sudah berobat mencapai 475 orang.
Kabupaten dengan Kasus Tertinggi
Salah satu kabupaten yang mengalami peningkatan signifikan adalah Polewali Mandar. Wilayah ini menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2025, dengan 67 kasus positif baru. Dari jumlah tersebut, 59 pasien telah memulai pengobatan ARV.
Di urutan kedua, Kabupaten Mamuju melaporkan 42 kasus positif baru, di mana 33 di antaranya sudah menjalani pengobatan. Sementara itu, Kabupaten Pasangkayu mencatatkan 24 kasus baru, dan Kabupaten Majene menyumbangkan 21 kasus.
Kabupaten Mamuju Tengah dan Mamasa memiliki jumlah kasus yang lebih rendah. Mamuju Tengah melaporkan 8 kasus baru, sedangkan Mamasa menjadi kabupaten dengan temuan kasus terendah, yakni 6 kasus.
Upaya Peningkatan Kesadaran dan Deteksi Dini
Nurul Iman, pengelola HIV dari Dinas Kesehatan Sulbar, menjelaskan bahwa upaya deteksi dini dan skrining tetap dilakukan secara intensif. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes kesehatan secara berkala agar kasus HIV bisa segera terdeteksi dan ditangani.
“Data yang kami miliki menunjukkan bahwa di tahun 2025 ada 168 kasus positif baru yang berhasil terdeteksi. Angka ini adalah hasil dari kerja keras dalam skrining dan pelacakan kontak,” ujar Nurul, yang didampingi rekan-rekannya sesama pengelola HIV di Kantor Dinkes Sulbar.
Ia juga menegaskan bahwa edukasi tentang kepatuhan pengobatan ARV terus dimasifkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa virus HIV dapat dikendalikan dan mencegah penularan lebih lanjut.
Pentingnya Kepatuhan Pengobatan
Nurul menekankan bahwa kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan ARV sangat penting. Pengobatan yang teratur dapat menekan jumlah virus dalam tubuh dan mengurangi risiko penularan kepada orang lain. Saat ini, total ODHIV yang sudah berobat hingga saat ini mencapai 475 orang.
Dengan adanya peningkatan jumlah kasus HIV, pihak Dinas Kesehatan Sulbar terus berupaya meningkatkan akses layanan kesehatan dan sosialisasi tentang HIV. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka penyebaran HIV di wilayah Sulawesi Barat.
Kondisi Wilayah dan Data yang Masih Berkembang
Meski terdapat peningkatan kasus, Dinas Kesehatan Sulbar tetap berkomitmen untuk memantau perkembangan situasi HIV secara berkala. Data yang diperoleh akan terus diperbaharui dan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan terkait pencegahan dan pengobatan.

















