Menjelang tahun 2026, keluarga semakin bergantung pada layanan digital yang aman dan mudah digunakan. Perkembangan teknologi telah mempermudah berbagai aktivitas, terutama dalam hal transaksi keuangan. Dulu, banyak aktivitas hanya bisa dilakukan di kantor cabang, kini semuanya bisa diakses melalui perangkat seluler, mulai dari membuka rekening, melakukan transaksi sehari-hari, hingga mengelola investasi.
Namun, kemajuan ini juga menghadirkan risiko baru yang perlu dipahami oleh setiap anggota keluarga. Keamanan digital bukan lagi sekadar tindakan reaktif, melainkan sebuah antisipasi proaktif terhadap potensi ancaman. Keluarga perlu membangun kebiasaan yang lebih bijak dan aman saat beraktivitas di dunia maya. Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan untuk menyambut tahun 2026 dengan kesiapan digital yang optimal:
1. Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Modus Penipuan Digital
Seiring dengan perkembangan teknologi, risiko penipuan digital juga semakin meningkat. Sistem keamanan digital modern menggunakan berbagai lapisan perlindungan, seperti pemeriksaan perangkat sebelum login, deteksi ponsel berisiko, dan pemantauan aktivitas mencurigakan secara real-time.
Namun, perlindungan teknologi saja tidak cukup. Keluarga perlu membiasakan diri dengan praktik-praktik sederhana namun efektif, seperti:
- Menjaga kerahasiaan kode OTP (One-Time Password) dengan sangat hati-hati. Jangan pernah membagikan kode ini kepada siapapun, termasuk pihak yang mengaku dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
- Selalu membaca pesan atau notifikasi dengan seksama sebelum melakukan tindakan apapun. Jangan tergesa-gesa, terutama saat menerima pesan yang meminta informasi pribadi atau kode verifikasi.
- Verifikasi identitas pengirim pesan atau panggilan telepon yang mencurigakan. Jangan ragu untuk menghubungi pihak resmi bank atau lembaga keuangan terkait jika Anda merasa ragu atau curiga.
2. Membiasakan Transaksi Digital yang Aman dan Terverifikasi

Pengguna layanan digital saat ini mengharapkan kecepatan, kemudahan, dan keamanan dalam setiap transaksi. Proses digital, seperti pembukaan rekening, kini dapat dilakukan secara online melalui STP (Straight Through Processing), namun tetap harus melalui langkah-langkah keamanan tambahan.
Kecepatan layanan tidak boleh mengorbankan keamanan. Keduanya harus berjalan beriringan. Untuk memastikan keamanan transaksi digital, biasakanlah hal-hal berikut:
- Rutin memeriksa notifikasi transaksi untuk memastikan tidak ada aktivitas mencurigakan. Aktifkan notifikasi untuk setiap transaksi, baik yang berhasil maupun yang gagal.
- Menggunakan autentikasi berlapis (misalnya, kombinasi password, sidik jari, atau pengenalan wajah) untuk meningkatkan keamanan akun Anda.
- Melakukan transaksi hanya melalui kanal resmi bank atau lembaga keuangan yang terpercaya. Hindari menggunakan aplikasi atau situs web yang tidak jelas atau mencurigakan.
- Jangan pernah mengklik tautan yang tidak dikenal, terutama yang dikirim melalui email atau pesan singkat. Tautan tersebut bisa jadi merupakan upaya phishing untuk mencuri informasi pribadi Anda.
3. Menanamkan Literasi Digital pada Anak Sejak Dini

Dengan semakin lengkapnya ekosistem digital, mulai dari pembayaran hingga investasi, literasi digital menjadi sangat penting bagi anak-anak. Mereka perlu memahami konsep dasar keamanan, privasi data, dan pentingnya kehati-hatian saat bertransaksi online.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan literasi digital anak:
- Ajarkan anak untuk mengenali tautan mencurigakan dan membedakan informasi pribadi (seperti nama, alamat, dan nomor telepon) dari informasi non-pribadi.
- Jelaskan kepada anak tentang bahaya berbagi informasi pribadi secara online dan pentingnya menjaga privasi mereka.
- Pantau aktivitas online anak di rumah dan diskusikan dengan mereka tentang pengalaman mereka di dunia maya.
- Gunakan aplikasi atau perangkat lunak yang dirancang untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau berbahaya.
4. Memahami Tantangan Pengguna dan Membangun Kebiasaan Digital yang Sehat

Banyak pengguna masih kesulitan memantau pengeluaran mereka, sehingga fitur pelacakan biaya (cost tracking) semakin dibutuhkan. Dengan mengelompokkan transaksi ke dalam kategori seperti makanan, transportasi, atau perjalanan, keluarga dapat lebih mudah memahami alur pengeluaran bulanan mereka.
Fitur ini membantu keluarga membuat pengaturan keuangan yang lebih terarah. Dengan memantau pengeluaran secara teratur, Anda dapat mengidentifikasi area di mana Anda dapat menghemat uang dan mencapai tujuan keuangan Anda.
5. Menerapkan Pendekatan “Human-Centric” dalam Aktivitas Digital

Transformasi teknologi kini diarahkan agar lebih mudah digunakan oleh semua anggota keluarga. Layanan digital didesain untuk membantu, bukan membingungkan. Teknologi yang baik adalah yang memudahkan hidup pengguna, bukan yang membuat proses semakin rumit.
Dengan pendekatan human-centric, keluarga dapat menikmati pengalaman digital yang lebih intuitif dan nyaman. Pilihlah aplikasi dan layanan yang mudah dipahami dan digunakan, serta menawarkan fitur-fitur yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari Anda.
Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, keluarga perlu terus menyesuaikan diri dengan kebiasaan digital baru. Ini berarti menjadi lebih berhati-hati, lebih memahami fitur keamanan, dan lebih cerdas dalam mengatur transaksi online. Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan yang harus terus dikembangkan. Dengan kesiapan dan edukasi yang tepat, keluarga dapat menyambut tahun 2026 dengan lebih aman, tenang, dan percaya diri dalam setiap aktivitas digital.

















