Lonjakan Harga Memori Global Picu Kenaikan Harga Smartphone di Tahun Mendatang
Perencana membeli ponsel pintar baru dalam waktu dekat? Bersiaplah untuk terkejut. Prediksi pasar menunjukkan bahwa harga smartphone akan mengalami kenaikan signifikan di tahun mendatang, seiring dengan melonjaknya harga komponen memori secara global. Tren kenaikan harga ini bahkan sudah mulai terasa sejak akhir tahun 2025.
Fenomena ini memaksa para produsen ponsel untuk mencari strategi baru. Salah satu cara yang diperkirakan akan ditempuh adalah dengan mengurangi kapasitas RAM pada perangkat baru. Hal ini berpotensi membuat ponsel dengan RAM 16 GB menjadi semakin langka di pasaran. Sebaliknya, model dengan RAM 4 GB hingga 6 GB diprediksi akan lebih mendominasi, meskipun harga keseluruhannya tetap berpotensi lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya.
Xiaomi Konfirmasi Kenaikan Harga Akibat Lonjakan Chip Memori
Xiaomi, salah satu pemain utama di industri ponsel, telah secara resmi mengonfirmasi rencana kenaikan harga produk smartphone mereka mulai tahun depan. Keputusan ini diambil sebagai respons langsung terhadap tingginya harga chip memori. Lonjakan harga ini dipicu oleh permintaan yang sangat tinggi untuk kebutuhan pusat data (data center) dan server kecerdasan buatan (AI).
Presiden Xiaomi, Lu Weibing, dalam sebuah konferensi pers terkait laporan pendapatan perusahaan pada November 2025, menyampaikan bahwa kenaikan harga adalah langkah yang tak terhindarkan. Beliau mengakui bahwa “tekanan akan jauh lebih berat tahun depan dibanding tahun ini,” dan “secara umum, konsumen mungkin akan mendapati kenaikan harga ecer produk yang cukup besar.”
Dampak Lonjakan Permintaan AI pada Industri Memori
Peningkatan permintaan chip memori untuk server AI tidak hanya memengaruhi harga, tetapi juga alokasi produksi. Perusahaan teknologi besar seperti Samsung dilaporkan telah memangkas produksi chip memori untuk ponsel. Sebagian besar sumber daya produksi dialihkan untuk memori bandwidth tinggi (high bandwidth memory) yang sangat dibutuhkan oleh infrastruktur AI. Kondisi kelangkaan pasokan inilah yang menjadi akar permasalahan kenaikan harga komponen memori secara keseluruhan.
Situasi ini juga terlihat pada salah satu lini produk Xiaomi. Pada Oktober 2025, Lu Weibing sempat menyinggung kenaikan harga smartphone yang mendesak akibat melonjaknya harga chip memori. Hal ini muncul setelah beberapa konsumen menyatakan kekecewaan terhadap harga perilisan Redmi K90. Model dasar Redmi K90 dengan konfigurasi RAM 12 GB dan penyimpanan 256 GB dibanderol 2.599 yuan (sekitar Rp 6,1 juta), mengalami kenaikan dari pendahulunya, Redmi K80 yang dirilis pada November 2024 dengan harga 2.499 yuan (sekitar Rp 5,8 juta).
Meskipun Xiaomi telah memberikan peringatan mengenai kenaikan harga, rincian mengenai persentase lonjakan harga spesifik untuk tahun depan belum diungkapkan. Demikian pula, belum ada kepastian apakah kenaikan harga ini akan berlaku secara global, termasuk di pasar Indonesia, atau hanya terbatas pada pasar-pasar tertentu.
Strategi Produsen dalam Menghadapi Kenaikan Biaya
Selain kenaikan harga, produsen ponsel diperkirakan akan mengimplementasikan strategi lain untuk menyeimbangkan biaya produksi dengan daya beli konsumen, terutama di pasar berkembang seperti Indonesia dan India. Bocoran yang beredar dari Korea Selatan mengindikasikan bahwa pengurangan kapasitas RAM menjadi salah satu solusi utama.
- Dominasi Ponsel RAM Rendah:
Ponsel dengan kapasitas RAM 4 GB diprediksi akan semakin mendominasi pasar. Hal ini merupakan pergeseran signifikan dari tren saat ini yang mulai banyak menawarkan RAM lebih besar. - Kelangkaan Ponsel RAM Tinggi:
Perangkat dengan RAM 16 GB kemungkinan akan menjadi barang langka. Produsen akan membatasi produksinya untuk menekan biaya komponen. - Penyesuaian Kapasitas RAM Menengah:
Ponsel yang sebelumnya hadir dengan RAM 12 GB bisa saja mengalami pemangkasan hingga menjadi 6 GB atau 8 GB. Sementara itu, model yang sebelumnya dibekali RAM 8 GB mungkin akan dipotong menjadi 4 GB atau 6 GB.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa pengurangan kapasitas RAM ini tidak serta merta berarti penurunan harga. Laporan mengindikasikan bahwa, meskipun konfigurasi RAM pada beberapa ponsel tahun depan dikurangi, harganya tetap berpotensi lebih mahal dibandingkan model-model sebelumnya.
Contoh Kenaikan Harga yang Sudah Terlihat
Tren kenaikan harga ini sudah mulai terlihat pada beberapa peluncuran produk terbaru. Salah satu contohnya adalah ponsel iQoo 15 yang dirilis pada awal Desember 2025. Versi dasarnya dengan konfigurasi 12 GB RAM dan 256 GB penyimpanan dibanderol seharga Rp 13 juta. Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar Rp 3 juta atau 30% dibandingkan pendahulunya, iQoo 13, yang dirilis pada akhir November 2024 dengan harga Rp 10 juta untuk konfigurasi RAM yang sama.
Kenaikan harga yang diprediksi akan terjadi di tahun mendatang merupakan konsekuensi dari dinamika pasar global, khususnya terkait dengan kebutuhan infrastruktur digital yang terus berkembang pesat, seperti kecerdasan buatan. Konsumen perlu bersiap menghadapi perubahan ini, baik dalam hal harga maupun spesifikasi perangkat yang akan tersedia di pasaran.

















