Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, guru memiliki tanggung jawab penting untuk menyajikan deskripsi atau narasi yang mendalam untuk setiap nilai mata pelajaran. Hal ini tidak terkecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Deskripsi nilai PAI ini dirancang untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai perkembangan siswa, serta menjadi panduan berharga bagi orang tua, pendidik, dan siswa itu sendiri untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa mendatang. Oleh karena itu, penulisan deskripsi nilai harus menggunakan kalimat yang efektif, mudah dipahami, dan bermakna.
Berikut adalah kumpulan contoh deskripsi nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dapat dijadikan referensi bagi para guru dalam menyusun rapor Kurikulum Merdeka.
Pemahaman Konsep Keagamaan dan Keimanan
- Siswa menunjukkan pemahaman yang sangat baik terhadap konsep dasar keimanan. Ia mampu menjelaskan rukun iman dan rukun ibadah dengan detail dan kejelasan yang memadai. Pemahaman mendalam ini menjadi fondasi kuat bagi praktik ibadah yang ia jalankan dalam kehidupan sehari-hari, mencerminkan keteguhan spiritualnya.
Praktik Ibadah dan Ketaatan
- Siswa menunjukkan kemampuan yang baik dalam mempraktikkan tata cara ibadah wajib sehari-hari. Ia menjalankan ibadah seperti salat, membaca doa, atau ritual lainnya dengan tertib dan runtut. Lebih dari itu, siswa menunjukkan sikap disiplin yang patut dicontoh dalam menjaga konsistensi ibadahnya.
Sikap Menghargai Keragaman dan Toleransi
- Siswa menampilkan sikap yang sangat baik dalam menghargai keragaman teman sekelas. Ia aktif berinteraksi dengan penuh rasa hormat terhadap perbedaan agama atau keyakinan yang ada. Siswa selalu berupaya menciptakan suasana kelas yang harmonis dan damai, menunjukkan kedewasaan dalam bergaul.
Kejujuran dan Integritas Diri
- Siswa secara konsisten menerapkan nilai kejujuran (siddiq) dan tanggung jawab dalam menyelesaikan berbagai tugas, baik yang bersifat personal maupun kelompok. Ia menjadi teladan bagi teman-temannya dalam menjaga integritas diri dan menunjukkan komitmen moral yang tinggi.
Kepedulian Sosial dan Empati
- Siswa menunjukkan kepedulian yang tinggi dan proaktif terhadap kesulitan yang dihadapi oleh teman sekelas. Ia memiliki empati yang kuat dan sigap dalam menawarkan bantuan, mencerminkan akhlak sosial yang terpuji dan jiwa sosial yang tinggi.
Disiplin Waktu dan Kewajiban
- Siswa memiliki kedisiplinan waktu yang baik, terutama dalam menjalankan kewajiban agama seperti menunaikan ibadah tepat waktu. Selain itu, ia juga mampu menyelesaikan tugas-tugas sekolah sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, menunjukkan manajemen waktu yang efektif.
Pengendalian Emosi dan Kesabaran
- Siswa mampu mengendalikan emosinya dengan baik dan senantiasa bersikap sabar ketika dihadapkan pada perbedaan pendapat dalam diskusi kelas. Hal ini menunjukkan kedewasaan dalam bersikap dan bertutur kata, serta kemampuan mengelola emosi secara positif.
Keaktifan Bertanya dan Inisiatif Belajar
- Siswa aktif mengajukan pertanyaan yang mendalam dan relevan selama pembelajaran di kelas. Inisiatifnya ini tidak hanya membantu dirinya sendiri untuk memperdalam pemahaman, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pemahaman teman-teman lainnya mengenai ajaran agama yang sedang dipelajari.
Refleksi Nilai Agama dalam Kehidupan
- Siswa mampu merefleksikan nilai-nilai agama yang telah dipelajari dan secara aktif mengaitkannya dengan pengalaman hidup sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran agama telah terinternalisasi dengan baik dan menjadi bagian integral dari pembentukan karakternya.
Kepemimpinan dalam Kelompok
- Siswa berani mengambil peran sebagai pemimpin dalam kegiatan kelompok kecil. Ia melakukannya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika agama, memastikan bahwa keadilan dan inklusivitas selalu terjaga dalam dinamika kelompoknya.
Pemahaman Tenggang Rasa dan Menghindari Ekstremisme
- Siswa menunjukkan pemahaman dasar yang baik tentang sikap tenggang rasa. Ia mampu menghindari sikap ekstremisme atau pemaksaan pendapat, yang mencerminkan pemikiran yang terbuka dan penghargaan terhadap keragaman pandangan.
Kepedulian Lingkungan dan Kebersihan
- Siswa aktif menghubungkan ajaran agama dengan kepedulian terhadap lingkungan alam. Ia menunjukkan inisiatif dalam menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah, melihatnya sebagai bagian dari nilai kebersihan iman yang diajarkan dalam agama.
Analisis Komprehensif dan Isu Kontemporer
- Siswa sangat mampu menganalisis sumber-sumber ajaran agama secara komprehensif. Ia juga mahir dalam mengaitkan ajaran agama dengan isu-isu kontemporer, seperti etika dalam penggunaan teknologi dan pentingnya keberlanjutan lingkungan.
Berpikir Kritis dan Rasional dalam Informasi Keagamaan
- Siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan rasional yang tinggi. Ia sangat bijak dalam menyikapi informasi keagamaan yang cepat beredar di media sosial, selalu mengedepankan prinsip verifikasi dan pendalaman makna sebelum menerima atau menyebarkannya.
Konsistensi Ibadah Wajib dan Sunnah
- Siswa secara konsisten menjalankan ibadah wajib dan menunjukkan inisiatif yang kuat dalam melaksanakan ibadah sunnah atau ibadah tambahan. Hal ini mencerminkan kesadaran spiritual yang tinggi sebagai wujud tanggung jawab personalnya terhadap Sang Pencipta.
Integritas dan Kepercayaan
- Siswa memegang teguh integritas dan kejujuran dalam segala aktivitasnya, baik saat menghadapi ujian, mengerjakan tugas kelompok, maupun dalam interaksi sosial sehari-hari. Ia telah menjadi figur yang dapat dipercaya oleh guru dan teman-temannya.
Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
- Siswa aktif terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang berlandaskan pada nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Hal ini menunjukkan kesadarannya bahwa ajaran agama harus terwujud dalam kontribusi nyata untuk kemaslahatan masyarakat luas.
Komunikasi Pandangan Keagamaan yang Santun dan Inklusif
- Siswa mampu mengkomunikasikan pandangan keagamaan dengan menggunakan bahasa yang santun, logis, dan inklusif. Kemampuannya ini memastikan bahwa pesannya dapat diterima oleh audiens yang beragam tanpa menimbulkan gesekan atau perpecahan.
Kemandirian dalam Keputusan Etis
- Siswa menunjukkan kemandirian yang tinggi dalam mengambil keputusan etis yang sulit. Ia selalu merujuk pada prinsip-prinsip ajaran agama dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan negatif dari lingkungan pergaulan.
Pemahaman dan Praktik Moderasi Beragama
- Siswa memahami dan mempraktikkan prinsip moderasi beragama dengan sangat baik. Ia menjunjung tinggi komitmen kebangsaan dan menunjukkan toleransi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, mencerminkan sikap moderat yang konstruktif.
Penghargaan terhadap Nilai Etika Universal
- Siswa mampu membandingkan dan menghargai nilai-nilai etika universal yang selaras dengan ajaran agamanya. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki wawasan yang luas tentang pentingnya beretika dalam konteks global yang saling terhubung.
Refleksi Diri tentang Tujuan Hidup dan Peran sebagai Khalifah
- Siswa sangat reflektif terhadap tujuan hidupnya dan peran dirinya di dunia. Ia menunjukkan kesadaran yang mendalam mengenai tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan dan sebagai pemimpin (khalifah) di muka bumi, serta bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
Kolaborasi Lintas Agama yang Dewasa
- Siswa sangat terbuka dan proaktif untuk berkolaborasi dengan teman-teman yang memiliki latar belakang agama atau keyakinan berbeda dalam proyek bersama. Sikap inklusif yang ia tunjukkan mencerminkan kedewasaan dalam berinteraksi dan membangun kebersamaan.
Kontribusi Positif bagi Lingkungan Sekolah
- Siswa berusaha aktif memberikan kontribusi positif dalam menciptakan suasana sekolah yang damai, beretika, dan religius. Ia menjadi agen perubahan yang membawa dampak baik bagi seluruh komunitas sekolah, mencontohkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap tindakannya.

















