Peringatan Cuaca Riau: Gelombang Rendah, Namun Kewaspadaan Tetap Diperlukan
Pekanbaru – Meskipun tinggi gelombang laut di perairan Provinsi Riau pada hari Rabu, 17 Desember 2025, diprediksi berada dalam kategori rendah, masyarakat pesisir dan para pelaku aktivitas kelautan dihimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk yang dapat sewaktu-waktu terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru memberikan informasi rinci mengenai prakiraan cuaca yang perlu menjadi perhatian.
Detail Prakiraan Cuaca Riau
Menurut penjelasan dari Forecaster On Duty BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Putri Santy S, tinggi gelombang laut di perairan Riau diperkirakan akan berada pada kisaran 0,5 hingga 1,25 meter. Ketinggian gelombang ini dikategorikan sebagai rendah, yang umumnya tidak menimbulkan ancaman signifikan bagi aktivitas maritim normal.
Namun, BMKG menekankan bahwa situasi dapat berubah dengan cepat. Dalam kondisi cuaca buruk, jarak pandang di laut berpotensi mengalami penurunan drastis. Lebih lanjut, tinggi gelombang dapat meningkat secara signifikan hingga mencapai 2,5 meter, terutama di area perairan yang lebih terbuka dan terpapar langsung dengan laut lepas. Peningkatan gelombang ini tentu saja dapat membahayakan keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal-kapal kecil dan nelayan tradisional.
Selain itu, kondisi angin di wilayah Riau secara umum diprakirakan bertiup dari arah barat laut menuju timur laut. Kecepatan angin ini diperkirakan berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam. Angin dengan kecepatan seperti ini masih tergolong moderat, namun perlu tetap diwaspadai dampaknya terhadap stabilitas perahu kecil dan kemudi kapal.
Sementara itu, dari segi suhu dan kelembapan, prakiraan menunjukkan bahwa suhu udara di daratan Riau akan berada dalam rentang yang cukup bervariasi, yaitu antara 23 hingga 33 derajat Celcius. Tingkat kelembapan udara juga diprediksi cukup tinggi, berkisar antara 55 hingga 100 persen. Kondisi kelembapan yang tinggi ini seringkali berkaitan dengan potensi turunnya hujan atau mendung di beberapa wilayah.
Titik Panas dan Imbauan Keselamatan
Informasi mengenai titik panas (hotspot) juga menjadi salah satu perhatian BMKG. Berdasarkan pantauan terbaru, tercatat ada total empat titik panas di wilayah Sumatera. Keempat hotspot tersebut seluruhnya terdeteksi berada di Provinsi Aceh. Untuk wilayah Provinsi Riau sendiri, tidak terpantau adanya titik panas, yang menandakan nihilnya potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut pada saat ini.
Meskipun demikian, BMKG secara tegas mengimbau seluruh lapisan masyarakat, terutama para nelayan, pekerja di sektor perikanan, serta pengguna transportasi laut, untuk senantiasa berhati-hati. Sangat disarankan untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca terbaru yang dikeluarkan oleh BMKG sebelum merencanakan dan melaksanakan aktivitas di perairan.
Kepatuhan terhadap arahan dari pihak berwenang terkait keselamatan pelayaran dan aktivitas maritim sangatlah penting. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan bersama di tengah potensi perubahan cuaca yang tidak terduga. Keselamatan adalah prioritas utama, dan kewaspadaan dini adalah langkah pencegahan terbaik.

















