Kenaikan Harga Tablet Melanda Pasar China: Xiaomi dan Honor Memimpin Tren
Pasar tablet di China tengah mengalami gelombang penyesuaian harga yang signifikan, dengan raksasa teknologi Xiaomi menjadi salah satu yang terdepan dalam menaikkan banderol produknya. Kebijakan ini tidak hanya menyasar segmen high-end, namun juga merambah ke model entry-level, mencerminkan tekanan biaya komponen yang kian meningkat.
Dampak Kenaikan Biaya Komponen: RAM dan Storage Memicu Kenaikan Harga
Fenomena kenaikan harga tablet ini, menurut para analis industri, berakar pada lonjakan biaya komponen kunci seperti Random Access Memory (RAM) dan storage. Peningkatan ini diprediksi akan terus berlanjut, bahkan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada kuartal pertama tahun 2026, seperti yang diproyeksikan oleh firma riset TrendForce. Presiden Xiaomi, Lu Weibing, sebelumnya telah mengantisipasi tren ini, mengisyaratkan bahwa kenaikan harga gawai merupakan konsekuensi tak terhindarkan dari mahalnya biaya produksi komponen penyimpanan.
Kenaikan harga pada jajaran tablet Xiaomi di China bervariasi, mulai dari 100 hingga 200 yuan (sekitar Rp 237.400 hingga Rp 474.900). Model entry-level seperti Redmi Pad 2, yang awalnya dibanderol 999 yuan (sekitar Rp 2,3 juta) saat peluncurannya pada Juni 2025, kini dijual dengan harga 1.199 yuan (sekitar Rp 2,8 juta). Kenaikan sebesar 200 yuan ini menjadikan Redmi Pad 2 sebagai salah satu tablet Xiaomi dengan peningkatan harga paling substansial.
Tidak hanya model terjangkau, tablet Xiaomi Pad 8 series juga turut mengalami penyesuaian harga. Model standar Xiaomi Pad 8 yang sebelumnya dibanderol 2.199 yuan (sekitar Rp 5,2 juta), kini naik menjadi 2.299 yuan (sekitar Rp 5,4 juta), mengalami peningkatan sebesar 100 yuan. Varian yang lebih tinggi, Xiaomi Pad 8 Pro, juga tidak luput dari tren ini, dengan harga jual yang beranjak dari 2.799 yuan (sekitar Rp 6,6 juta) menjadi 2.899 yuan (sekitar Rp 6,8 juta).
Honor Ikut Menaikkan Harga: Alasan di Balik Lonjakan Biaya Memori
Xiaomi bukanlah satu-satunya pemain yang melakukan penyesuaian harga. Vendor smartphone terkemuka lainnya, Honor, juga mengonfirmasi rencana serupa untuk produk tablet mereka. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh General Manager Divisi Tablet dan Perangkat IoT Honor melalui platform media sosial China, Weibo.
Pihak Honor menyatakan bahwa perusahaan tidak lagi sanggup menanggung beban kenaikan harga memori yang terus meroket. Pernyataan ini secara gamblang mengindikasikan bahwa harga tablet Honor di masa mendatang akan mengalami peningkatan. Meskipun detail spesifik mengenai besaran kenaikan harga atau model mana saja yang terdampak belum diungkapkan secara rinci, manajemen Honor menyarankan para konsumen untuk segera melakukan pembelian sebelum harga baru diberlakukan.
Peningkatan harga memori yang menjadi pemicu utama ini, khususnya pada teknologi Dynamic Random Access Memory (DRAM) dan NAND flash, dilaporkan telah melonjak hingga 300 persen sejak September 2025. Para analis menghubungkan lonjakan harga ini dengan meningkatnya permintaan chip memori, yang sebagian besar didorong oleh kebutuhan aplikasi kecerdasan buatan (AI).
Tren yang Diperkirakan Meluas ke Vendor Lain
Para pakar industri memprediksi bahwa tren kenaikan harga tablet yang dipelopori oleh Xiaomi dan Honor ini kemungkinan besar akan diikuti oleh vendor gadget lainnya. Tekanan biaya produksi yang terus meningkat, terutama pada komponen memori, menjadi tantangan global yang dihadapi oleh seluruh produsen perangkat elektronik.
Sebagai dampaknya, konsumen di pasar China, dan berpotensi di pasar global, perlu bersiap menghadapi realitas baru di mana harga perangkat tablet akan mengalami peningkatan. Keputusan untuk membeli tablet dalam waktu dekat mungkin menjadi pertimbangan strategis bagi mereka yang ingin mendapatkan perangkat dengan harga yang relatif lebih terjangkau sebelum gelombang kenaikan harga ini sepenuhnya merata.
Kondisi ini juga menggarisbawahi betapa dinamisnya pasar teknologi, di mana faktor-faktor seperti perkembangan teknologi AI, ketersediaan komponen, dan permintaan pasar global dapat secara langsung memengaruhi harga produk yang sampai ke tangan konsumen.

















