Ole Romeny Kembali Bersinar di Oxford United Pasca Cedera
Ole Romeny, penyerang yang juga merupakan punggawa Tim Nasional Indonesia, perlahan namun pasti mulai mendapatkan kembali kepercayaan sebagai pemain utama (starter) di klubnya, Oxford United. Dalam dua pertandingan beruntun di Divisi Championship, Romeny dipercaya tampil sejak menit awal. Capaian ini menandai sebuah fase baru yang penting bagi kariernya, terutama setelah ia berhasil pulih dari cedera engkel serius yang sempat memaksanya menepi cukup lama.
Cedera yang dialami Romeny saat membela klub dalam ajang Piala Presiden 2025 lalu, memang cukup mengkhawatirkan. Pemain berusia 25 tahun ini harus menjalani masa pemulihan yang panjang, bahkan sempat tersingkir dari daftar skuad utama tim. Namun, setelah dinyatakan sepenuhnya bugar dan siap kembali merumput, Romeny tidak langsung dilempar ke starting line-up. Pelatih Gary Rowett mengambil pendekatan yang hati-hati, memberikan menit bermain secara bertahap. Dalam lima penampilan pertamanya pasca pemulihan, Romeny selalu masuk sebagai pemain pengganti dari bangku cadangan. Strategi ini diambil agar sang pemain tidak merasa terbebani secara psikologis setelah mengalami absen yang cukup lama.
Tantangan Oxford United di Zona Degradasi
Kesempatan untuk kembali merasakan atmosfer pertandingan sejak menit pertama baru didapatkan Romeny pada pekan ke-22 Divisi Championship, tepatnya saat Oxford United menjamu Preston. Laga tersebut dilanjutkan dengan satu kesempatan starter lagi pada pertandingan tandang melawan Charlton Athletic, yang berlangsung pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Sayangnya, kedua pertandingan tersebut belum memberikan hasil yang memuaskan bagi Oxford United. Tim berjuluk ‘The U’s’ ini harus menelan kekalahan tipis 1-2 dari Preston, dan kemudian takluk 0-1 dari Charlton. Dalam kedua laga tersebut, Romeny bermain cukup impresif dengan mencatatkan waktu bermain selama 64 menit dan 66 menit. Hasil yang kurang optimal ini membuat Oxford United saat ini tertahan di peringkat ke-22 dari total 24 tim peserta Divisi Championship. Posisi ini menempatkan mereka di bibir zona degradasi, atau tepatnya menjadi tim teratas yang berada di zona merah.
Situasi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Oxford United. Klub yang sebelumnya sempat berupaya menjaga jarak aman dari ancaman degradasi, kini dihadapkan pada kenyataan pahit. Perubahan komposisi tim, serta kondisi kebugaran para pemain, menjadi faktor-faktor krusial yang terus dievaluasi secara mendalam oleh jajaran staf pelatih untuk mencari solusi terbaik.
Rencana Transfer Oxford United di Tengah Ketatnya Kompetisi
Menyadari situasi yang dihadapi, Pelatih Gary Rowett secara tegas menyatakan kebutuhan mendesak bagi klub untuk menambah kekuatan tim. Pernyataan ini disampaikan Rowett di tengah persaingan ketat yang terjadi di Divisi Championship. Pengalaman pribadinya dalam berbagai skenario klasemen menjadi dasar pandangannya tersebut.
“Saya pernah merasakan berada di puncak Championship dan tetap ingin menambah pemain. Saya juga pernah berada di papan tengah dan tetap bersemangat untuk berbelanja pemain,” ujar Rowett seperti dikutip dari Oxford Mail. “Kondisi ini tidak berbeda ketika kami berada di posisi sekarang di klasemen (papan bawah). Kami sangat memahami betapa kompetitifnya divisi ini.”
Rowett menambahkan, “Tentu saja, saat ini kami juga mengalami cedera pada dua atau tiga pemain kunci. Dalam situasi seperti ini, Anda selalu mencari dua atau tiga pemain baru yang dapat memberikan dampak positif dan mendongkrak performa tim kembali.”
Perlu dicatat bahwa Oxford United kini berada di bawah kepemilikan penuh Erick Thohir setelah proses akuisisi saham klub tersebut rampung pada bulan lalu. Pergerakan klub di bursa transfer mendatang menjadi salah satu aspek yang paling dinantikan oleh para penggemar. Hal ini juga termasuk bagaimana dampaknya terhadap peran Ole Romeny, sebagai salah satu pemain penting Tim Nasional Indonesia, dalam kompetisi yang keras di Inggris. Harapannya, dengan suntikan pemain baru dan strategi yang tepat, Oxford United dapat segera keluar dari tekanan zona degradasi dan Ole Romeny dapat terus menunjukkan performa terbaiknya.

















