Perombakan Jabatan Strategis: Tujuh Wakapolda Baru Dilantik dalam Mutasi Polri
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menggelar rotasi jabatan strategis di penghujung tahun 2025. Sebanyak tujuh posisi Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) diisi oleh para perwira pilihan, sebagian besar merupakan mereka yang baru saja menyandang pangkat jenderal bintang satu. Perubahan ini diharapkan dapat memperkuat kinerja kepolisian di berbagai daerah dan meningkatkan efektivitas penegakan hukum.
Salah satu nama yang mencuri perhatian dalam mutasi kali ini adalah Brigadir Jenderal Hengki Haryadi. Mantan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya ini ditunjuk untuk mengemban amanah sebagai Wakapolda Riau. Penunjukan ini bukan tanpa alasan, mengingat rekam jejak Hengki Haryadi yang gemilang, terutama dalam pemberantasan kejahatan jalanan dan premanisme.
Brigjen Hengki Haryadi, yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian (AKPOL) tahun 1996, telah dikenal luas sebagai sosok perwira yang tegas dan berintegritas. Selama menjabat sebagai Dirkrimum Polda Metro Jaya, ia berhasil mengungkap berbagai kasus besar yang meresahkan masyarakat. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah penangkapan terhadap bos preman ternama, Rosario de Marshal alias Hercules. Aksi penangkapan ini tidak hanya terjadi sekali, melainkan tiga kali, yakni pada tahun 2013, 2017, dan 2018. Kasus-kasus yang menjerat Hercules meliputi kekerasan, pemerasan, hingga pendudukan lahan ilegal.
Selain kasus Hercules, Brigjen Hengki Haryadi juga memiliki catatan keberhasilan dalam mengungkap kasus pembunuhan berantai yang melibatkan Wowon cs, kasus yang melibatkan John Kei, serta membongkar sindikat perdagangan organ tubuh manusia berskala internasional. Keahliannya dalam bidang reserse dan kriminal menjadi modal utama dalam memimpin penanganan kasus-kasus kompleks.
Penunjukan Brigjen Hengki Haryadi sebagai Wakapolda Riau, bersama enam perwira tinggi lainnya, tertuang dalam surat telegram Nomor ST/2781/XII/KEP./2025 yang ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada tanggal 15 Desember 2025. Surat telegram ini disusun atas nama Asisten Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Anwar.
Profil Tujuh Wakapolda Baru: Wajah-wajah Baru di Peta Kepolisian Daerah
Mutasi kali ini tidak hanya menempatkan Brigjen Hengki Haryadi di Riau, tetapi juga merotasi enam Wakapolda lainnya dengan profil dan rekam jejak yang tak kalah mengesankan. Berikut adalah profil singkat dari para perwira tinggi yang mendapatkan promosi jabatan Wakapolda:
Brigjen Pol Hengki Haryadi: Sang Penumpas Premanisme di Riau
- Usia: 51 tahun.
- Pendidikan: Lulusan Akpol 1996.
- Dikenal sebagai spesialis reserse yang tegas dalam memberantas premanisme dan kasus-kasus besar.
- Prestasi unggulan: Tiga kali menangkap bos preman Hercules, mengungkap kasus serial killer Wowon cs, kasus John Kei, dan sindikat perdagangan organ internasional.
- Riwayat Jabatan Penting:
- Dirreskrimum Polda Metro Jaya
- Kapolres Metro Jakarta Pusat
- Penyidik Tindak Pidana Utama Tk. II Bareskrim Polri
Brigjen Pol Sulastiana: Sejarah Baru bagi Polda Papua Barat
- Usia: 53 tahun.
- Merupakan Perwira Tinggi Polisi Wanita (Polwan) pertama yang menjabat sebagai Wakapolda Papua Barat.
- Pendidikan: Memiliki gelar Doktor (Dr.) dan aktif menulis karya ilmiah di bidang kepolisian.
- Jabatan sebelumnya: Auditor Kepolisian Utama Tingkat II Itwasum Polri.
Brigjen Rony Samtana Tarigan: Dari Sumatera Utara ke Sumatera Selatan
- Usia: 51 tahun.
- Lulusan SMA Taruna Nusantara 1993 dan Akpol 1993.
- Sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Sumatera Utara sejak Desember 2023.
- Riwayat Jabatan Penting:
- Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri (2020)
- Dirreskrimsus Polda Sumut (2018–2020)
- Kapolres Tapanuli Selatan
- Penyidik KPK
- Kasubdit V Dittipidter Bareskrim Polri (2021)
- Wadirtipidter Bareskrim Polri (2023)
Brigjen Pol Sonny Irawan: Jenderal Muda Pengganti Rony Samtana
- Lulusan Akpol 1997.
- Menggantikan Brigjen Rony Samtana sebagai Wakapolda Sumatera Utara.
- Jabatan sebelumnya: Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri (April 2025 – Desember 2025) dan Dirlantas Polda Jawa Tengah (2023 – April 2025).
- Di bawah kepemimpinannya, Ditlantas Polda Jateng meraih penghargaan tingkat nasional dalam kategori pelayanan lalu lintas.
Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo: Spesialis Reserse dan Terorisme ke Kaltim
- Usia: 56 tahun.
- Lulusan Akpol 1992.
- Memiliki rekam jejak kuat di bidang reserse dan penanggulangan terorisme.
- Pengalaman lapangan: Memimpin operasi penertiban Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Riau.
- Sebelumnya bertugas di Densus 88 Antiteror Polri, termasuk sebagai Kasatgaswil Papua dan Sulawesi Tengah.
- Riwayat Jabatan Penting:
- Kasatgaswil Papua Densus 88 AT Polri
- Kasatgaswil Sulteng Densus 88 AT Polri
- Dirtindak Densus 88 Antiteror Polri (2023—2025)
- Wakapolda Riau (2025)
Brigjen Pol Yosi Muhamartha: Keahlian Polair di Kalimantan Tengah
- Usia: 56 tahun.
- Lulusan Akpol 1990.
- Memiliki keahlian dan pengalaman luas di bidang Kepolisian Perairan (Polair).
- Jabatan terakhir: Wakapolda Papua Barat sejak Desember 2024.
- Aktif dalam pengawasan pelayanan publik dan memimpin upacara peringatan hari besar nasional.
- Riwayat Jabatan Penting:
- Kapolres Langsa
- Dirpolair Polda Papua Barat
- Dirpolair Polda Jambi (2016)
- Dirpolair Polda Sumut (2018)
- Auditor Kepolisian Madya Tingkat II Itwasum Polri
- Irwasda Polda Papua (2023)
- Wakapolda Papua Barat (2024)
Kombes Murry Mirranda: Promosi ke Bangka Belitung dengan Sentuhan Kemanusiaan
- Sebelum dipromosikan, menjabat sebagai Irwasda Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Irwasda Polda Maluku Utara.
- Akan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal saat dilantik.
- Dikenal melalui program kemanusiaan seperti bedah rumah dan pembagian sembako.
- Merupakan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 berkat kepedulian sosialnya yang tinggi.
Mutasi ini menunjukkan komitmen Polri dalam melakukan penyegaran dan penempatan personel berdasarkan kompetensi dan rekam jejak. Diharapkan para Wakapolda baru ini dapat memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah penugasan masing-masing.
















