Luis de la Fuente, sang nahkoda Tim Nasional Spanyol, kembali mengukuhkan posisinya sebagai pelatih tim nasional putra terbaik di dunia versi Federasi Internasional Sejarah dan Statistik Sepak Bola (IFFHS). Prestasi gemilang ini menjadi penegasan atas konsistensi performa yang ditunjukkan oleh “La Furia Roja” di kancah internasional di bawah kepemimpinannya.
Dalam rilis terbaru IFFHS untuk tahun 2025, De la Fuente berhasil menduduki peringkat teratas dengan mengumpulkan 136 poin. Keunggulan ini cukup signifikan, menempatkannya jauh di atas dua pesaing kuat yang juga dikenal sebagai arsitek ulung di dunia sepak bola: Roberto Martinez, pelatih tim nasional Portugal, dan Lionel Scaloni, juru taktik tim nasional Argentina.
Bagi Lionel Scaloni, posisi ini menandai sebuah pergeseran penting. Sebelumnya, Scaloni mendominasi penghargaan serupa selama dua edisi berturut-turut, yaitu pada tahun 2022 dan 2023. Keberhasilan De la Fuente dalam merebut kembali takhta ini menunjukkan dinamika persaingan yang ketat di level tertinggi kepelatihan sepak bola.
Jejak Gemilang Luis de la Fuente
Kesuksesan De la Fuente tidak terlepas dari serangkaian pencapaian impresif yang telah ia torehkan. Salah satu momen paling bersejarah adalah saat ia berhasil membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa 2024 di Berlin. Kemenangan tersebut menjadi fondasi kuat bagi tren positif yang terus berlanjut sepanjang tahun 2025.
Di bawah arahan strategis De la Fuente, Tim Nasional Spanyol tidak hanya menunjukkan performa yang solid, tetapi juga berhasil mengamankan tiket menuju Piala Dunia 2026. Lebih mengagumkan lagi, ia berhasil mencatatkan rekor dunia baru dalam hal rekor tak terkalahkan dalam 31 pertandingan resmi secara beruntun. Rekor ini menjadi bukti nyata dari stabilitas dan kekuatan tim yang ia bangun.
Dampak pada Peringkat Dunia
Performa konsisten dan tak tergoyahkan ini juga berdampak langsung pada posisi Spanyol dalam peringkat FIFA. Berkat rangkaian kemenangan dan performa superior, Spanyol berhasil kembali menduduki peringkat pertama dalam ranking FIFA. Ini merupakan sebuah pencapaian signifikan yang mencerminkan dominasi mereka di kancah internasional.
Prediksi Pertemuan Epik di Finalissima
Menariknya, persaingan antara dua pelatih terbaik dunia ini diprediksi akan mencapai puncaknya dalam sebuah laga yang sangat dinantikan. Pertemuan epik antara Luis de la Fuente dan Lionel Scaloni diperkirakan akan tersaji pada tanggal 27 Maret 2026 di Doha, Qatar.
Acara tersebut adalah Finalissima, sebuah turnamen prestisius yang mempertemukan juara Eropa dan juara Amerika Selatan. Lebih dari sekadar perebutan trofi, Finalissima juga berfungsi sebagai ajang pemanasan krusial menjelang putaran Piala Dunia. Pertarungan taktik dan strategi antara kedua pelatih ini dipastikan akan menjadi tontonan yang memukau bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Dominasi di Kategori Sepak Bola Putri
Sementara itu, di ranah sepak bola putri, nama Sarina Wiegman kembali menegaskan dominasinya. Pelatih tim nasional Inggris yang berasal dari Belanda ini terpilih sebagai pelatih putri terbaik dunia untuk keempat kalinya. Penghargaan ini diraihnya pada tahun 2020, 2022, 2023, dan kini 2025.
Keberhasilan Wiegman ini menunjukkan konsistensi luar biasa dan dampak signifikan yang ia berikan pada timnas Inggris. Di sisi lain, Montse Tome, mantan pelatih timnas putri Spanyol, harus puas menempati peringkat ketiga dalam klasemen akhir penghargaan tersebut, menunjukkan bahwa persaingan di kategori putri juga semakin ketat.
Penghargaan yang diberikan oleh IFFHS ini tidak hanya mengakui pencapaian individu para pelatih, tetapi juga menyoroti perkembangan sepak bola di tingkat global, baik di sektor putra maupun putri. Luis de la Fuente dan Sarina Wiegman menjadi simbol keunggulan kepelatihan di era modern.

















