Perombakan Kepemimpinan Partai: Tiga Sosok Legendaris Turun Tahta di DPC PDIP Solo Raya
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengambil langkah strategis dengan melakukan perombakan kepemimpinan di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di wilayah Solo Raya. Perubahan ini menandai berakhirnya era kepemimpinan tiga figur yang telah lama mengakar dan dianggap legendaris di tubuh partai berlambang banteng moncong putih. Tiga tokoh sentral yang dimaksud adalah Wardoyo Wijaya di Sukoharjo, Joko Sutopo atau yang akrab disapa Jekek di Wonogiri, dan Bagus Selo di Karanganyar.
Pergantian kepemimpinan ini merupakan bagian dari dinamika internal partai yang bertujuan untuk penyegaran dan penguatan struktur organisasi dalam menghadapi tantangan politik di masa depan. Ketiga sosok yang turun tahta ini telah memberikan kontribusi signifikan selama masa baktinya, memimpin DPC PDIP di daerah masing-masing dengan berbagai pencapaian.
Sukoharjo: Era Baru di Bawah Nahkoda Dahono Marlianto
Di Kabupaten Sukoharjo, tampuk kepemimpinan DPC PDIP yang sebelumnya dipegang oleh Wardoyo Wijaya selama bertahun-tahun kini beralih ke tangan Dahono Marlianto. Wardoyo Wijaya bukanlah sosok asing bagi kader PDIP Sukoharjo. Ia telah memimpin partai ini sejak tahun 2010, menjadikannya salah satu pemimpin DPC terlama di wilayah tersebut.
Selain kiprahnya di partai, Wardoyo Wijaya juga memiliki rekam jejak panjang sebagai Kepala Daerah. Ia berhasil menjabat sebagai Bupati Sukoharjo selama dua periode:
* Periode Pertama (2010–2015): Berpasangan dengan Haryanto sebagai Wakil Bupati.
* Periode Kedua (2016–2021): Berpasangan dengan Purwadi sebagai Wakil Bupati.
Setelah lebih dari satu dekade memimpin “banteng” Sukoharjo, estafet kepemimpinan kini dipercayakan kepada Dahono Marlianto. Dahono merupakan politikus senior PDIP yang memiliki pengalaman di berbagai lini. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Sukoharjo dan sebelumnya juga telah aktif dalam struktur kepengurusan DPC PDIP Sukoharjo pada periode sebelumnya.
Dengan terpilihnya ketua DPC PDIP Sukoharjo yang baru, Dahono Marlianto menyatakan komitmennya untuk segera menyusun program kerja yang akan dijalankan oleh kepengurusan baru. Fokus utama adalah memperkuat roda organisasi partai mulai dari tingkat anak cabang, ranting, hingga anak ranting. “Kami akan melakukan konsolidasi internal untuk memperkuat kelembagaan organisasi hingga level ranting dan anak ranting,” ujar Dahono. Ia juga menekankan pentingnya soliditas dan kekompakan seluruh kader partai dalam menghadapi agenda politik ke depan, terutama menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2029. “Kami menekankan pada soliditas kader partai menghadapi Pemilu 2029,” tegasnya.
Wonogiri: Sriyono Menggantikan Jekek, Siap Menjaga Soliditas Partai
Perubahan kepemimpinan juga terjadi di DPC PDIP Wonogiri. Sosok legendaris PDIP Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, yang telah memimpin partai ini sejak tahun 2010, kini digantikan oleh Sriyono. Selama 15 tahun memimpin, Jekek juga berhasil mengemban amanah sebagai Bupati Wonogiri selama dua periode:
* Periode Pertama (2016–2021): Berpasangan dengan Edy Santosa.
* Periode Kedua (2021–2025): Berpasangan dengan Setyo Sukarno.
Kini, Sriyono akan mengemban tugas sebagai nahkoda DPC PDIP Wonogiri untuk periode 2025–2030. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Wonogiri, Setyo Sukarno, menjelaskan bahwa proses penjaringan dan penyaringan calon Ketua DPC telah dilaksanakan sesuai dengan aturan partai. Keputusan final mengenai siapa yang akan memimpin partai sepenuhnya berada di tangan DPP PDI Perjuangan. “Kewenangan penuh untuk menentukan Ketua DPD dan DPC ada di DPP, regulasi internal seperti itu,” ungkap Setyo Sukarno.
Dalam kepengurusan baru DPC PDIP Wonogiri, Setyo Sukarno sendiri masih dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris, sementara Dani Mursito ditugaskan sebagai Bendahara.

Karanganyar: Rober Christanto Siap Rangkul Pengurus Lama
Sosok legendaris ketiga yang mengalami pergantian kepemimpinan adalah Bagus Selo di DPC PDIP Karanganyar. Bagus Selo telah memimpin DPC PDIP Karanganyar sejak 14 Juli 2019. Selama masa kepemimpinannya, ia juga menjabat sebagai Ketua DPRD Karanganyar selama dua periode:
* Periode Pertama (2019–2024)
* Periode Kedua (2024–2029)
Setelah lebih dari lima tahun memimpin partai di Karanganyar, estafet kepemimpinan kini berpindah tangan kepada Rober Christanto, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Karanganyar.
Dalam menjalankan roda organisasi partai lima tahun ke depan, Rober Christanto menyatakan komitmennya untuk merangkul dan bekerja sama dengan pengurus lama, termasuk Bagus Selo. Ia menekankan pentingnya sinergi untuk memperkuat partai. “Mestinya akan ajak (pengurus lama) bekerja bareng dan merangkul kepengurusan sebelumnya,” ujar Rober Christanto saat ditemui awak media. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan soliditas dan keberlanjutan dalam strategi partai di Karanganyar.

Perombakan kepemimpinan di tiga DPC PDIP Solo Raya ini menunjukkan dinamika dan strategi partai dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai agenda politik mendatang, dengan penekanan pada penguatan internal dan kolaborasi antar kader.

















