Menjalani peran sebagai orang tua tunggal bukanlah perkara mudah bagi aktris Faby Marcelia. Pasca resmi bercerai dari Revand Narya pada tahun 2024, Faby kini terlihat lebih selektif dalam membuka hati bagi pria baru. Kegagalan rumah tangga yang telah dibangun selama sebelas tahun memberikan pelajaran berharga sekaligus meninggalkan bekas trauma mendalam bagi ibu dua anak ini. Menjelang pergantian tahun 2026, Faby Marcelia secara terbuka membagikan transformasinya dan kriteria pria yang kini menjadi “lampu merah” atau tanda bahaya baginya.
Perjuangan Trauma dan Introspeksi Diri
Faby mengaku belum sepenuhnya terlepas dari trauma masa lalu. Ia mengkhawatirkan jika terburu-buru menjalin hubungan baru, ia justru akan terjebak dalam pandangan negatif terhadap semua pria. “Karena masih lihat apa dikit, yang (tentang) selingkuh, kayak ‘Hah’ gitu, masih ada ‘Egh’ gitu,” ungkap Faby Marcelia dalam sebuah tayangan langsung, mengindikasikan bahwa luka lama masih membekas.
Ia melanjutkan, “Takutnya nanti aku jadi menyamaratakan semua laki-laki.” Kekhawatiran ini muncul sebagai respons terhadap pengalaman pahit yang pernah dihadapinya.
Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai pihak yang tersakiti, Faby Marcelia menunjukkan kematangan emosional dengan melakukan introspeksi diri. Ia tidak menampik bahwa di masa lalu, ia memiliki sifat yang kurang kondusif dalam sebuah hubungan, terutama kecenderungan untuk overthinking atau terlalu banyak berpikir berlebihan. Sifat ini, menurut pengakuannya, seringkali memicu perdebatan dan keributan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
“Pasti menyalahkan ke diri sendiri ada. Harusnya aku enggak gini,” akunya dengan jujur. Ia merinci lebih lanjut, “Salah satunya overthinking. Karena ketakutan kali ya. Jadi bisa kayak ‘Kok enggak balas ya? Aduh jangan-jangan. Jadi jelek sih.'”
Menurut Faby, sifat curiga yang berlebihan dan posesif tanpa adanya bukti konkret justru dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi pasangan. Namun, Faby menegaskan bahwa dirinya di akhir tahun 2025 ini telah mengalami perubahan positif dan berupaya mengurangi kebiasaan buruk tersebut.
Kriteria Pasangan Idaman dan Tanda Bahaya
Belajar dari pengalaman pahit yang pernah dilaluinya, Faby kini menetapkan standar yang lebih ketat dalam memilih calon pasangan. Ia tidak lagi memprioritaskan mencari sosok yang “terbaik” dalam artian sempurna, melainkan lebih fokus pada upaya memperbaiki kualitas dirinya sendiri terlebih dahulu.
“Kalau sekarang tidak mau mencari yang terbaik, tapi lebih kayak ke diri sendiri dulu aja sih. Kayak, entar dulu nih, aku mau cari yang baik tapi akunya udah cukup baik belum?” tuturnya, menunjukkan prioritasnya pada pertumbuhan pribadi.
Kendati demikian, ada satu tipe pria yang akan segera ia hindari. Artis berusia 30 tahun ini secara tegas menyebutkan bahwa pria yang tidak mampu menyelesaikan masalah, bahkan cenderung memutarbalikkan fakta atau bersikap playing victim, merupakan tanda bahaya terbesar baginya saat ini.
“Yang tidak bisa menyelesaikan masalah. Yang kalau punya salah malah nyalahin balik gitu,” jelasnya dengan tegas.
Ia menambahkan, “Kesannya malah jadi aku yang salah. Itu sih udah enggak mau. Kabur!” Penegasan ini menunjukkan betapa pentingnya kejujuran, tanggung jawab, dan kemampuan komunikasi yang sehat dalam sebuah hubungan bagi Faby.
Latar Belakang Pernikahan dan Kehidupan Saat Ini
Sebagai informasi tambahan, Faby Marcelia menikah dengan aktor Revand Narya pada tahun 2013 ketika usianya masih sangat muda, yaitu 18 tahun. Pernikahan yang berlangsung selama kurang lebih sebelas tahun ini dikaruniai dua orang anak: Gallardo Igneel Magnelo Narya yang lahir pada tahun 2013, dan Grandine Benedita Fiorano Narya yang lahir pada tahun 2019.
Sayangnya, mahligai rumah tangga mereka harus berakhir di meja hijau pada tahun 2024. Kini, Faby memilih untuk menikmati masa kesendiriannya sambil menyembuhkan luka hati, memfokuskan energinya pada karier yang digelutinya, serta mengasuh kedua buah hatinya. Keputusan ini mencerminkan kekuatan dan tekadnya untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan anak-anaknya.

















