MAJALENGKA – Laju inflasi di Kabupaten Majalengka terus bergerak dalam tren yang relatif stabil menjelang akhir tahun. Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year on year (y-on-y) pada November 2025 mencapai 2,95% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada pada level 109,98. Pergerakan harga ini menunjukkan adanya tekanan dari sejumlah kelompok pengeluaran, khususnya kebutuhan harian rumah tangga.
Kepala BPS Kabupaten Majalengka, Joni Kasmuri, menjelaskan dinamika harga komoditas yang memengaruhi angka inflasi bulan ini. Ia menyebutkan bahwa beberapa kelompok pengeluaran mengalami kenaikan cukup signifikan, sehingga memperkuat posisi inflasi di zona positif.
Kelompok Pengeluaran yang Mengalami Kenaikan
Beberapa kelompok pengeluaran utama mengalami kenaikan harga yang signifikan:
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi dengan kenaikan sebesar 4,18%. Lonjakan ini menunjukkan tekanan harga pada bahan pangan, terutama komoditas musiman yang mulai terdampak cuaca serta tingginya permintaan menjelang pergantian musim tanam.
Kelompok pakaian dan alas kaki mencatat kenaikan sebesar 2,97%. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, baik untuk kebutuhan sekolah maupun persiapan libur panjang.
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,11%. Penyesuaian tarif layanan tertentu serta perubahan pola konsumsi terkait cuaca yang mulai memasuki musim hujan menjadi faktor utama.
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 1,14%. Tren ini menunjukkan meningkatnya belanja rumah tangga untuk pemeliharaan perabot dan peralatan domestik.
Kelompok transportasi tumbuh sebesar 0,55%, berkaitan dengan pergerakan harga angkutan serta bahan bakar.
Sektor rekreasi, olahraga, dan budaya mencatat kenaikan sebesar 2,05%, mengindikasikan peningkatan aktivitas hiburan jelang liburan akhir tahun.
Kelompok pendidikan naik sebesar 1,37%.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 0,78% seiring meningkatnya frekuensi konsumsi di luar rumah.
Namun, yang paling signifikan adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang melonjak sebesar 18,21%. Ini menunjukkan adanya penyesuaian harga layanan harian seperti perawatan tubuh dan kebutuhan non-esensial lainnya.
Dua Kelompok Mengalami Penurunan
Meski sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami kenaikan, dua kelompok mengalami penurunan indeks:
Kelompok kesehatan turun sebesar 0,09%.
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,44%. Penurunan ini cukup membantu menahan laju inflasi agar tidak bergerak lebih tinggi.
Selain inflasi tahunan, BPS juga mencatat inflasi month to month (m-to-m) November 2025 berada di angka 0,22%. Angka ini mencerminkan adanya kenaikan harga bulanan yang relatif moderat dan berada dalam batas kewajaran menjelang akhir tahun.
Adapun inflasi year to date (y-to-d) Majalengka pada November 2025 berada di 2,56%. Joni menilai capaian tersebut menandakan stabilitas harga masih terjaga meski tekanan musiman mulai terasa.
“Pergerakan inflasi sampai November tetap terkendali. Pemerintah daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memonitor komoditas strategis agar lonjakan harga menjelang akhir tahun tetap dapat diantisipasi,” ujar Joni.
Dengan tren inflasi yang cenderung stabil, Majalengka memasuki penghujung 2025 dengan optimisme kehati-hatian. Meski beberapa komoditas menunjukkan tekanan cukup kuat, pengendalian distribusi dan ketersediaan barang menjadi kunci menjaga harga tetap stabil dalam beberapa bulan ke depan.

















