Persiapan Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat
Piala Dunia 2026 akan segera digelar pada 5 Desember mendatang di Amerika Serikat. Namun, karena penyelenggaraan turnamen ini berada di negara adidaya tersebut, muncul beberapa tindakan yang dinilai merugikan tuan rumah.
Salah satu contohnya adalah kebijakan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, yang memutuskan untuk tidak memberikan visa masuk bagi sejumlah delegasi Timnas Iran tanpa alasan yang jelas. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI), yang secara tegas memutuskan untuk memboikot acara undian (drawing) fase grup Piala Dunia 2026.
Tindakan Politik yang Dianggap Diskriminatif
FFIRI menganggap tindakan AS tersebut bersifat politis dan tidak memiliki dasar yang kuat. Mereka menilai bahwa delegasi dari negara-negara lain dengan jumlah personel yang sama besar tetap diterima masuk Amerika Serikat tanpa kendala.
“Kami telah memberitahu FIFA bahwa keputusan ini tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Anggota delegasi Iran tidak akan berpartisipasi dalam undian Piala Dunia 2026,” ujar juru bicara FFIRI, seperti dikutip Aljazeera via Antara.
Tindakan boikot ini lebih berkaitan dengan respon terhadap tindakan politik Washington ketimbang berkaitan dengan olah raga. Penolakan visa tersebut terjadi pada Selasa (25/11), dan salah satunya menimpa Ketua FFIRI Mehdi Taj dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Komentar dari Ketua FFIRI
Mehdi Taj menegaskan bahwa tindakan AS bersifat politis dan meminta FIFA turut campur tangan. “Kami sudah menyampaikan surat resmi kepada Presiden FIFA Gianni Infantino bahwa ini adalah sikap politik semata. FIFA harus meminta Amerika Serikat menghentikan perilaku arogan ini,” tegas Taj.
Dari keseluruhan tim delegasi Timnas Iran, hanya empat orang yang mendapat visa, termasuk di dalamnya adalah pelatih timnas Amir Ghalenoei. Meski tidak ikut dalam drawing, Iran yang sukses melaju ke Piala Dunia 2026 melalui jalur kualifikasi Zona Asia memastikan tetap akan mengikuti turnamen tahun depan.
Tanggapan FIFA
Terkait dengan hal tersebut, pihak FIFA masih belum memberikan respon terkait tindakan boikot dari delegasi Iran itu. Namun, isu ini telah menjadi perhatian global, terutama karena dampaknya terhadap proses penyelenggaraan Piala Dunia 2026.
Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa konflik politik dapat mengganggu proses kompetisi sepak bola internasional. Bagaimanapun, Piala Dunia selalu menjadi ajang yang melibatkan banyak aspek, termasuk politik, ekonomi, dan budaya.
Dampak pada Kompetisi
Meskipun Iran tidak hadir dalam acara undian, mereka tetap akan berpartisipasi dalam turnamen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada konflik politik, kompetisi sepak bola tetap akan berlangsung sesuai jadwal.
Namun, isu ini juga menjadi peringatan bahwa kebijakan pemerintah suatu negara dapat memengaruhi proses penyelenggaraan acara internasional. Oleh karena itu, penting bagi organisasi seperti FIFA untuk tetap menjaga netralitas dan menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan transparan.

















