Cara Mengenali Kerusakan CVT pada Motor Matic
CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem transmisi yang digunakan pada motor matic. Sistem ini memungkinkan tarikan kendaraan terasa halus tanpa perlu melakukan perpindahan gigi manual. Untuk menjaga performa CVT tetap optimal, pengendara perlu memahami bagian-bagian penting di dalamnya serta tanda-tanda kerusakan yang sering muncul.
Perawatan yang tepat tidak hanya menjaga tarikan motor tetap enteng, tetapi juga mencegah kerusakan fatal yang bisa menghabiskan biaya besar. Berikut beberapa komponen penting dalam CVT dan tanda-tanda kerusakan yang perlu diperhatikan:
1. V-Belt
V-belt adalah sabuk karet yang berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Seiring penggunaan, V-belt bisa mengalami aus, retak, atau melar. Tanda-tanda kerusakan biasanya terlihat dari tarikan motor yang terasa berat, bunyi decitan, atau akselerasi tersendat saat gas diberikan.
Jika dibiarkan, V-belt dapat putus dan membuat motor tidak bisa bergerak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisi V-belt tetap baik.
2. Roller Weight
Roller weight adalah komponen kecil berbentuk silinder yang berada di dalam rumah variator. Fungsinya membantu perubahan diameter puli sehingga putaran mesin dapat menyesuaikan kecepatan motor. Kerusakan pada roller biasanya ditandai dengan getaran berlebih, akselerasi tersendat, atau suara “gluduk” saat motor digas.
Roller yang aus akan membuat CVT bekerja tidak optimal dan memengaruhi konsumsi bahan bakar. Perawatan rutin sangat penting untuk menjaga fungsi roller tetap baik.
3. Kampas Kopling
Kampas kopling berperan menyalurkan tenaga dari mesin menuju roda belakang melalui sistem CVT. Bila kampas kopling mulai menipis, tenaga motor terasa hilang, terutama saat awal menarik gas. Motor terasa seperti “ngeden” tetapi tidak melaju kencang.
Ini menjadi tanda bahwa kampas kopling perlu dibersihkan atau diganti. Pemeriksaan berkala sangat disarankan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Tips Perawatan CVT yang Efektif
Untuk menjaga performa CVT tetap prima, pengendara disarankan melakukan perawatan rutin. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Pemeriksaan berkala: Lakukan pemeriksaan setiap 8.000–10.000 kilometer atau sesuai anjuran pabrikan.
- Membersihkan area CVT: Bersihkan area sekitar CVT untuk mencegah debu dan kotoran masuk ke dalam komponen penting.
- Memeriksa keausan komponen: Periksa kondisi V-belt, roller, dan kampas kopling secara berkala.
- Mengganti bagian yang rusak: Jika ditemukan komponen yang rusak, segera ganti dengan yang baru untuk mencegah kerusakan lebih parah.
Dengan mengenali tanda-tanda kerusakan CVT pada motor matic yang sering muncul, pengendara dapat mencegah kerusakan lebih parah dan menjaga motor tetap nyaman digunakan setiap hari.

















