Digitalisasi bantuan sosial menjadi prioritas pemerintah untuk memastikan penyaluran program kesejahteraan, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), tepat sasaran. Kementerian Sosial (Kemensos) kembali memperbarui Tools ESDM PKH, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) pendamping di lapangan. Pembaruan ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi, kecepatan, dan transparansi dalam pengelolaan data, pelaporan, dan monitoring penyaluran bantuan.
Pembaruan Tools ESDM PKH 2025 bukan hanya sekadar perubahan tampilan, melainkan mencakup penyesuaian struktur menu, penyempurnaan alur pelaporan, dan penambahan fitur yang berfokus pada peningkatan akurasi data serta pelayanan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dengan adanya sistem ini, pendamping PKH diharapkan dapat lebih adaptif dan memahami alur digitalisasi kerja yang kini menjadi standar nasional.
Pemahaman terhadap materi Tools ESDM kini menjadi bagian integral dari pelaksanaan tugas resmi bagi SDM PKH. Oleh karena itu, pembaruan ini perlu dipahami secara menyeluruh agar tidak terjadi kesalahan dalam penginputan data maupun pelaporan kegiatan rutin di lapangan.
Fokus Materi Tools ESDM PKH 2025

Peran dan Fungsi Sistem ESDM
Tools ESDM (Elektronik Sistem Data dan Manajemen) berperan sebagai platform pusat data dan pelaporan PKH. Sistem ini menghubungkan pendamping, pendamping tingkat kabupaten/kota, hingga administrator pusat melalui alur digital yang terstruktur. Dengan demikian, seluruh proses mulai dari validasi data penerima hingga laporan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dapat dilakukan dalam satu sistem terpadu.
Panduan Mapping Gagal Salur
Salah satu materi penting dalam pembaruan Tools ESDM PKH 2025 adalah User Guide Mapping Gagal Salur. Fitur ini digunakan untuk memetakan data KPM apabila penyaluran bantuan sosial mengalami kendala, seperti rekening tidak aktif, data tidak sinkron, atau kesalahan informasi penerima. Pendamping PKH wajib memetakan data tersebut melalui menu:
Bansos → Master KPM → Assignment SDM
Proses ini memastikan KPM diarahkan ke pendamping yang tepat, sehingga permasalahan penyaluran dapat ditindaklanjuti dengan lebih cepat dan efisien.
Pengelolaan Data melalui Fitur Bansos dan Master KPM
Pendamping PKH wajib memahami penggunaan menu-menu penting dalam Tools ESDM, antara lain:
Filter Kecamatan dan Kelurahan
Master KPM untuk pembaruan status penerima
Fitur assignment pendamping bagi wilayah baru atau perubahan wilayah damping
Menu-menu tersebut digunakan untuk memutakhirkan data penerima manfaat, memantau status penerima, serta memastikan alur administratif sesuai dengan basis data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pemahaman yang baik terhadap fitur-fitur ini akan membantu pendamping dalam menjalankan tugasnya dengan lebih efektif.
Pelaporan dan Manajemen Tugas Pendamping
Sistem ESDM kini menjadi satu-satunya wadah pelaporan kegiatan pendamping PKH. Laporan-laporan yang wajib terekam dalam sistem meliputi:
Pelaksanaan P2K2
P2K2 merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan KPM dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Laporan pelaksanaan P2K2 mencakup informasi mengenai materi yang disampaikan, jumlah peserta, dan hasil evaluasi kegiatan.
Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah dilakukan untuk memantau kondisi KPM secara langsung dan memberikan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Laporan kunjungan rumah mencakup informasi mengenai permasalahan yang dihadapi KPM, solusi yang diberikan, dan tindak lanjut yang diperlukan.
Monitoring Penyaluran PKH dan BPNT
Monitoring penyaluran PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dilakukan untuk memastikan bantuan diterima oleh KPM yang berhak dan tepat waktu. Laporan monitoring mencakup informasi mengenai jumlah bantuan yang disalurkan, kendala yang dihadapi dalam penyaluran, dan solusi yang telah diambil.
Laporan Bulanan dan Rekap Wilayah
Laporan bulanan dan rekap wilayah merupakan rangkuman dari seluruh kegiatan pendampingan yang dilakukan selama satu bulan. Laporan ini mencakup informasi mengenai jumlah KPM yang didampingi, jenis bantuan yang disalurkan, dan permasalahan yang dihadapi di wilayah dampingan.
Seluruh laporan harus diunggah tepat waktu agar data akumulatif wilayah dapat diverifikasi oleh koordinator kabupaten/kota. Ketepatan waktu dan akurasi pelaporan sangat penting untuk memastikan data yang valid dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Tujuan dan Manfaat Pembaruan Sistem
Melalui Tools ESDM PKH terbaru 2025, pemerintah menargetkan peningkatan kualitas tata kelola data bantuan sosial. Sistem ini memberikan berbagai manfaat, antara lain:
Pelaporan lebih cepat dan terdokumentasi dengan baik.
Dengan sistem digital, proses pelaporan menjadi lebih efisien dan mudah diakses. Semua data tercatat secara sistematis sehingga memudahkan dalam pencarian dan analisis.
Akurasi data penerima bansos meningkat.
Pembaruan sistem memungkinkan validasi data yang lebih ketat, sehingga mengurangi risiko kesalahan dalam pendataan penerima bantuan.
Koordinasi antar jenjang SDM lebih efisien.
Sistem terpadu memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar pendamping, koordinator, dan administrator pusat, sehingga proses kerja menjadi lebih lancar.
Proses penyaluran bansos lebih transparan dan terukur.
Sistem memungkinkan pemantauan penyaluran bantuan secara real-time, sehingga dapat meminimalisir potensi penyimpangan dan memastikan bantuan sampai kepada yang berhak.
Dengan sistem digital ini, pendamping PKH diharapkan mampu menjalankan tugas berbasis data yang terstandar, sehingga program PKH dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

















