Rekam Jejak dan Kepemimpinan Masinton Pasaribu
Masinton Pasaribu, Bupati Tapanuli Tengah, dikenal sebagai sosok yang tegas dalam menjalankan tanggung jawabnya. Ia memiliki rekam jejak yang kaya akan aktivisme dan pengalaman di berbagai bidang. Salah satu peristiwa paling menonjol dalam kepemimpinannya adalah kemarahannya terhadap PT Sinar Gunung Sawit Raya (SGSR), sebuah perusahaan perkebunan sawit yang diduga menguasai lahan seluas 451 hektar secara ilegal.
Dalam video yang viral, Masinton memarahi pihak perusahaan yang dituding melakukan pembabatan hutan dan mengubah kawasan hutan menjadi perkebunan sawit. Ia menilai aktivitas tersebut berkontribusi pada bencana banjir bandang yang melanda wilayahnya beberapa waktu lalu. Pernyataan tegas ini membuatnya menjadi sorotan publik.
Perjalanan Karier Masinton Pasaribu
Masinton Pasaribu lahir di Sibolga, Sumatera Utara, pada 11 Februari 1971. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, ia bekerja sebagai tenaga lepas di Pelabuhan Belawan sebelum pindah ke Jakarta untuk melanjutkan studi hukum. Ia kuliah di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia pada 1996 dan meraih gelar sarjana hukum pada 2003.
Selama masa kuliah, Masinton aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa, termasuk dalam gerakan reformasi 1998 dan advokasi buruh. Ia juga merupakan salah satu pendiri Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), organisasi sayap PDI Perjuangan yang fokus pada isu demokrasi dan kerakyatan.
Beberapa posisi penting yang pernah dijabat oleh Masinton antara lain:
* Humas Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (2000)
* Anggota Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (FAMRED)
* Ketua Front Perjuangan Pemuda Indonesia (2000)
* Ketua Umum REPDEM periode 2011–2016
Ia juga dikenal aktif dalam mengorganisir kelompok masyarakat kecil, termasuk para penarik becak di kawasan Benhil dan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pada 2014, Masinton terpilih sebagai anggota DPR RI dari PDIP untuk Dapil DKI Jakarta II dan duduk di Komisi III yang membidangi Hukum, HAM, dan Keamanan.
Harta Kekayaan Masinton Pasaribu
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2023, Masinton tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 5,3 miliar. Berikut rincian harta kekayaannya:
A. Tanah dan Bangunan – Rp 4.000.000.000
* Tanah dan bangunan 74 m²/60 m² di Jakarta Timur – Rp 1.500.000.000
* Tanah 380 m² di Jakarta Timur – Rp 2.500.000.000
B. Alat Transportasi – Rp 497.000.000
* Toyota Fortuner 2012 – Rp 250.000.000
* Daihatsu Xenia 2009 – Rp 80.000.000
* Toyota Yaris 2015 – Rp 150.000.000
* Yamaha NMAX 2015 – Rp 17.000.000
E. Kas dan Setara Kas – Rp 1.310.000.000
Total kekayaan setelah dikurangi hutang sebesar Rp 500.000.000 adalah Rp 5.307.000.000.
Kisah Mengharukan Saat Banjir Bandang Tapanuli Tengah
Ketegasan Masinton terhadap PT SGSR muncul di tengah masa sulit setelah banjir bandang dan longsor yang menghantam Tapanuli Tengah. Dalam bencana itu, situasi dramatis terjadi ketika seorang warga bernama Ebyn Hutauruk berjalan kaki puluhan kilometer untuk mencari istri dan dua anaknya yang hilang kontak.
Ebyn, warga Tukka, Tapteng, dikabarkan menempuh perjalanan dua hari melewati longsoran, lumpur, dan medan berat tanpa alas kaki. Ia akhirnya bertemu Masinton dan memohon bantuan dalam kondisi kelelahan dan menangis. “Istri saya gendong anak. Sudah dua hari tidak ketemu,” ucapnya dengan suara bergetar.
Masinton langsung meminta timnya membantu pencarian keluarga Ebyn dan mengarahkan agar ia menuju pos pengungsian terdekat untuk memastikan apakah keluarganya sudah dievakuasi. “Koordinasi di pengungsian dulu, nanti tim bantu. Tetap sabar,” ujar Masinton menenangkannya.
Pertemuan penuh emosi itu juga menjadi perhatian publik setelah dibagikan di media sosial.

















