Transformasi Mobil Listrik DFSK Gelora E Menjadi Ambulans Listrik
Mobil listrik tidak hanya sekadar tren teknologi masa depan, tetapi juga memiliki peran penting dalam berbagai sektor, termasuk layanan kesehatan. Salah satu contohnya adalah transformasi mobil listrik DFSK Gelora E menjadi ambulans listrik yang telah dipamerkan dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di ICE BSD, Tangerang. Unit tersebut merupakan hasil modifikasi dari karoseri spesialis kendaraan medis dan layanan darurat, yaitu Cahaya Kurnia Mandiri (CKM).
Menurut Krishna M, Direktur Pemasaran CV Cahaya Kurnia Mandiri, ambulans listrik memberikan manfaat besar dalam sektor penyelamatan jiwa. Suara mesin yang halus, kabin yang minim getaran, serta ruang interior yang lega menciptakan kenyamanan lebih bagi pasien dalam kondisi darurat. Selain itu, teknologi kelistrikan mendukung operasional rumah sakit yang semakin mengusung konsep ramah lingkungan atau green hospital.
Layanan darurat membutuhkan alat yang cepat, aman, dan tepat. Dengan perubahan tren industri otomotif menuju elektrifikasi, DFSK Gelora E ambulance siap melengkapi kebutuhan pelayanan kesehatan di perkotaan. Namun, penting untuk melihat secara menyeluruh dari sisi spesifikasi, harga, keunggulan, serta kekurangannya.
Spesifikasi Teknis DFSK Gelora E Ambulans Listrik
Secara platform, ambulans listrik ini berbasis DFSK Gelora E tipe minibus. Berikut adalah gambaran spesifikasi utama yang relevan untuk operasional ambulans:
- Motor listrik bertenaga 60 kW (sekitar 80 PS)
- Torsi instan dari motor listrik untuk akselerasi lebih responsif
- Baterai lithium-ion berkapasitas 42 kWh
- Jarak tempuh hingga ±300 km sekali pengisian (tergantung kondisi jalan dan beban)
- Sistem pengisian cepat (fast charging) tersedia sehingga lebih efisien untuk operasional 24 jam
- Konfigurasi kabin luas untuk penempatan peralatan medis darurat
- Suspensi dirancang untuk memberikan kenyamanan pasien dalam evakuasi
CKM kemudian melakukan transformasi besar pada interior dengan menambahkan:
- Stretcher (brankar) standar medis
- Oxygen supply, cabinet peralatan medis, dan ruang kerja tenaga medis
- Lampu kabin khusus dan panel kontrol kelistrikan
- Sistem komunikasi darurat
- Partisi kebersihan untuk sterilisasi lebih baik
Dengan demikian, Gelora E Ambulance siap terjun dalam layanan medis layaknya ambulans konvensional.
Harga DFSK Gelora E Ambulans Listrik
DFSK Gelora E versi standar di pasar Indonesia memiliki rentang harga mulai dari sekitar Rp350 juta – Rp500 jutaan, tergantung tipe minibus atau blind van dan kebijakan daerah terkait insentif kendaraan listrik. Untuk versi ambulans hasil modifikasi CKM, tentu harga akan lebih tinggi bergantung pada spesifikasi perlengkapan medis yang dipesan oleh rumah sakit atau instansi terkait. Artinya, biaya tambahan bisa berbeda sesuai kebutuhan seperti ventilator, defibrillator, atau perangkat steril tambahan.
Walau investasi awal lebih besar dibanding ambulans konvensional, biaya operasional jangka panjang justru diklaim lebih efisien.
Keunggulan Ambulans Listrik DFSK Gelora E
Tanpa Emisi Gas Buang
Mendukung operasional green hospital dan lingkungan perkotaan yang lebih sehat, terutama di area padat penduduk.Biaya Operasional Lebih Hemat
Menurut CKM, penghematan bisa mencapai hingga 80 persen dibanding ambulans berbahan bakar bensin atau diesel.Kabin Lebih Senyap dan Minim Getaran
Kenyamanan pasien semakin baik, terutama bagi kasus trauma yang membutuhkan stabilitas saat evakuasi.Interior Luas dan Ergonomis
Lebih leluasa bagi tenaga medis untuk menangani pasien selama perjalanan menuju fasilitas kesehatan.Torsi Instan Mempercepat Respons
Mobil bisa berakselerasi cepat saat diperlukan, terutama pada situasi darurat dan jalan yang menuntut kelincahan.
Kekurangan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan
Seperti teknologi baru pada umumnya, ambulans listrik juga memiliki beberapa catatan penting:
Jarak tempuh bergantung pada kondisi operasional
Dengan beban medis dan penggunaan alat listrik, jarak tempuh bisa lebih cepat berkurang.Ketersediaan infrastruktur charging
Rumah sakit harus menyiapkan charging station untuk memastikan ketersediaan daya 24 jam.Harga awal investasi cukup tinggi
Meski hemat operasional, izin anggaran harus disesuaikan dengan kebijakan pemerintah atau instansi.Perencanaan rute lebih harus diperhatikan
Terutama untuk wilayah dengan jaringan listrik terbatas atau area sulit dijangkau.
Sudah Saatnya Ambulans Beralih ke Listrik?
DFSK Gelora E ambulans listrik garapan CKM menjadi jawaban masa depan dunia medis di Indonesia. Teknologi motor listrik menawarkan kenyamanan lebih bagi pasien, pengurangan biaya operasional rumah sakit, serta kontribusi nyata pada lingkungan yang lebih bersih.
Untuk wilayah perkotaan yang sudah punya infrastruktur pendukung kendaraan listrik, ambulans listrik jelas menjadi solusi modern yang sangat potensial. Tantangannya hanya pada kesiapan fasilitas charging serta perencanaan penggunaan yang baik.
Kini tinggal pertanyaan terakhir: apakah saatnya semua ambulans konvensional digantikan ambulans listrik? Jika melihat arah perkembangan industri dan tuntutan kesehatan masyarakat yang semakin tinggi, jawabannya semakin mengarah ke iya. DFSK Gelora E telah menunjukkan bahwa kendaraan listrik bukan hanya alat transportasi, tetapi juga partner penyelamat nyawa yang lebih manusiawi.

















