Banjir Rob di Banjarmasin: Masih Ada Genangan yang Mengganggu
Setelah banjir rob yang sempat menggenangi sejumlah wilayah pada dini hari Rabu (12/11/2025), air mulai surut di sebagian besar kawasan Kota Banjarmasin pada pagi harinya. Meskipun demikian, genangan masih terlihat di beberapa titik akibat sistem drainase yang tidak berfungsi secara optimal.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa genangan paling mencolok terjadi di Jalan Brigjen Hasan Basry, tepatnya di depan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan sekitar SMKN 4 Banjarmasin. Air masih menutupi sebagian badan jalan, sehingga menghambat arus lalu lintas.
“Kalau air sungai sih sudah kelihatan turun, tapi di jalan ini gak surut-surut. Got-nya kayak mampet,” ujar Rahman, pengendara motor yang melintas dari arah Handil Bakti menuju Hasan Basry, Rabu (12/11/2025) pagi.
Rahman mengaku sudah terbiasa menghadapi genangan setiap musim hujan dan pasang air. Ia menyebutkan bahwa pola seperti ini selalu terjadi setiap akhir tahun. Namun, ia merasa bingung karena kondisi tersebut tidak pernah benar-benar beres.
Tidak hanya pengguna jalan, mahasiswa yang beraktivitas di sekitar kampus ULM juga merasakan dampak dari banjir rob. Julian Vino, mahasiswa FISIP, mengatakan bahwa air sempat menghambat mobilitas mahasiswa pada pagi itu.
“Padahal udah surut di sungai, tapi di jalan masuk kampus masih menggenang,” ujarnya.
Ia berharap ada perbaikan drainase di sekitar kampus karena genangan sering muncul bahkan setelah diguyur hujan.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ketinggian rob pada puncaknya mencapai 3,0 meter di atas permukaan laut (mdpl). Fase ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga 16 November, sebelum masuk ke fase ketiga di akhir bulan dengan pola pasang dua kali sehari.
Meski air mulai surut, warga diminta tetap waspada terhadap potensi rob lanjutan. Khususnya bagi yang tinggal di bantaran sungai, agar tetap memperhatikan instalasi listrik dan menyimpan barang penting di tempat yang lebih tinggi.
Dampak Banjir Rob Terhadap Masyarakat
Banjir rob tidak hanya mengganggu transportasi, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Di beberapa daerah, genangan air membuat aktivitas ekonomi menjadi terhambat. Warga yang tinggal di sekitar sungai juga harus lebih waspada terhadap risiko kenaikan air yang bisa terjadi kapan saja.
Beberapa solusi jangka panjang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah setempat, termasuk perbaikan sistem drainase dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Namun, sampai saat ini, masyarakat masih mengandalkan kebijakan darurat untuk menghadapi situasi seperti ini.
Upaya Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah kota Banjarmasin telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah banjir rob. Salah satunya adalah dengan meningkatkan koordinasi antar lembaga dan instansi terkait. Selain itu, pemerintah juga berupaya mempercepat proses perbaikan infrastruktur drainase yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
Di sisi lain, masyarakat juga mulai sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Beberapa komunitas lokal telah melakukan kegiatan bersih-bersih dan pengelolaan limbah untuk mencegah terjadinya penyumbatan saluran air.
Perlu Kolaborasi untuk Solusi Jangka Panjang
Untuk mengatasi banjir rob secara efektif, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi swadaya. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan dapat ditemukan solusi yang berkelanjutan dan mampu mengurangi risiko banjir rob di masa depan.

















