Aliansi Mahasiswa Kalteng Berupaya Bantu Korban Banjir di Sumatera
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kalteng Peduli Pulau Sumatera berkomitmen untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir di tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Aliansi ini dibentuk dengan tujuan menggalang dana serta memberikan bantuan kepada korban bencana ekologis tersebut.
Koordinator Lapangan Aliansi Masyarakat Kalteng Peduli Pulau Sumatera, A’al Arrahman, menyatakan bahwa bencana banjir tidak hanya menjadi duka bagi masyarakat di daerah terdampak, tetapi juga menjadi perhatian seluruh bangsa Indonesia. Ia menekankan bahwa dampak dari bencana ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga emosional.
“Bencana ini meninggalkan luka yang tidak kecil, baik secara fisik maupun emosional,” ujar A’al dalam sebuah pernyataannya.
Aliansi ini ingin menegaskan bahwa masyarakat yang terkena dampak banjir tidak sendirian. Dalam situasi sulit seperti ini, rasa peduli dan solidaritas dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan Tengah (Kalteng), terus mengalir.
Aliansi Masyarakat Kalteng Peduli Pulau Sumatera terdiri dari berbagai organisasi Cipayung. Tujuan utama mereka adalah hadir di garis depan kemanusiaan, baik melalui penggalangan bantuan maupun kampanye publik untuk memperkuat dukungan bagi para korban.
“Kami berkomitmen untuk bergerak bersama, mengutamakan nilai kemanusiaan di atas segalanya,” jelas A’al.
Aliansi ini dibangun bukan hanya untuk merespons bencana, tetapi juga untuk memastikan bahwa energi pemuda dan mahasiswa dapat menjadi kekuatan nyata dalam membantu masyarakat. Selain itu, A’al mengajak seluruh masyarakat, komunitas, dan organisasi di Kalteng maupun daerah lain untuk turut serta bergabung dalam aksi solidaritas tersebut.
A’al menyebut bahwa setiap bantuan, baik besar maupun kecil, akan memberikan dampak langsung bagi para korban yang tengah berjuang memulihkan kembali kehidupan mereka.
“Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin membantu. Mari kita satukan langkah, saling menguatkan, dan hadir bagi mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Selain itu, A’al berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat memperkuat koordinasi penanganan bencana. Ia menekankan pentingnya distribusi bantuan yang tepat sasaran serta percepatan pemulihan infrastruktur, layanan kesehatan, dan kebutuhan mendesak masyarakat.
“Kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk relawan dan organisasi kepemudaan, juga sangat penting agar proses bantuan berjalan maksimal,” tegasnya.
Menurut A’al, bencana ini adalah ujian bagi solidaritas bangsa dan kemanusiaan tidak mengenal batas wilayah maupun perbedaan organisasi. Ia berharap kekuatan, ketabahan, dan harapan selalu menyertai masyarakat Sumatera.

















