Pemerintah Siapkan Bantuan Perbaikan dan Pembangunan Ulang Hunian bagi Korban Banjir
Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi dampak banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Kepastian ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (29/11). Ia menjelaskan bahwa seluruh rumah yang rusak akan mendapatkan bantuan perbaikan maupun pembangunan ulang sesuai kebijakan pemerintah pusat.
Menurutnya, penanganan hunian bagi korban bencana menjadi prioritas utama, sesuai arahan Presiden. “Skema bantuan untuk rumah sudah disiapkan. Presiden menegaskan bahwa kebutuhan masyarakat harus diprioritaskan,” ujarnya.
Besaran Bantuan Disesuaikan dengan Tingkat Kerusakan Rumah
Besar bantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang dialami warga. Untuk rumah yang rusak ringan, warga akan menerima bantuan berupa uang senilai Rp 15 juta. Sementara itu, warga yang rumahnya mengalami kerusakan sedang akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 30 juta. Untuk rumah yang rusak berat, pemerintah akan membangunkan kembali rumah secara penuh agar semua korban mendapatkan hunian layak tanpa terkecuali.
Selama status tanggap darurat berlangsung, warga akan ditempatkan di lokasi pengungsian dengan dukungan logistik dan pelayanan dasar. Di tempat tersebut, pemerintah menyediakan makanan, layanan kesehatan dari Kementerian Kesehatan, serta pendampingan psikososial untuk pemulihan trauma.
“Pengungsian itu paling kuat seminggu atau dua minggu. Walau kebutuhan dasar dipenuhi, tetap harus ada opsi bagi warga untuk keluar dari lokasi pengungsian,” jelas Suharyanto.
Dana Tunggu Hunian untuk Warga yang Mengungsi
Dalam mendukung perpindahan warga ke tempat tinggal yang lebih layak, pemerintah menyiapkan Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga per bulan. Dana ini dapat digunakan untuk menyewa rumah sementara.
Bagi warga yang tidak memiliki tempat kontrakan atau keluarga untuk ditumpangi, pemerintah juga menyediakan hunian sementara dalam bentuk unit layak huni hingga pembangunan rumah permanen selesai.
Data Korban dan Pengungsi
Sebagai informasi, korban meninggal dunia akibat bencana di tiga provinsi mencapai 303 jiwa. Selain korban jiwa, ribuan warga terpaksa mengungsi akibat kerusakan pemukiman dan terputusnya akses.
Jumlah pengungsi mencapai 48.887 kepala keluarga, terutama di Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil. Di Sumatera Barat, tercatat 11.820 kepala keluarga mengungsi, terutama di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. Sementara itu, sebanyak 3.840 keluarga terpaksa mengungsi akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara.
Langkah-Langkah Pemulihan dan Dukungan
Selain bantuan perbaikan dan pembangunan rumah, pemerintah juga memberikan dukungan dalam bentuk layanan kesehatan, makanan, dan pendampingan psikologis. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi dan membantu mereka pulih dari dampak bencana.
Pemerintah juga terus memantau situasi dan menyesuaikan langkah-langkah penanganan sesuai perkembangan situasi di lapangan. Dengan adanya skema bantuan yang jelas dan komitmen penuh, diharapkan para korban banjir dapat segera kembali ke kehidupan yang stabil dan layak.

















