Perhelatan akbar sepak bola tanah air kembali menyajikan duel yang sarat akan gengsi dan kualitas, mempertemukan dua tim dengan nasib berbeda di papan klasemen. Pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Persijap Jepara yang dijadwalkan pada Minggu, 28 Desember 2025, pukul 15.30 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo, bukan sekadar perebutan tiga poin, melainkan panggung adu bakat dua pemain termahal di Liga Indonesia musim ini: Bruno Moreira dari Persebaya dan Carlos Franca dari Persijap. Keduanya, yang sama-sama berasal dari Brasil, memiliki nilai pasar identik, menciptakan sebuah kontestasi individual yang patut dinanti.
Duel Bintang Brasil: Nilai Pasar Rp 13,9 Miliar
Dua pemain asing asal Brasil ini menjadi magnet utama jelang pertandingan. Bruno Moreira, andalan Persebaya Surabaya, dan Carlos Franca, ujung tombak Persijap Jepara, diprediksi akan saling unjuk gigi. Data terkini menunjukkan bahwa nilai pasar kedua pemain ini sama persis, yakni Rp 6,95 miliar. Jika dijumlahkan, total nilai pasar kedua bintang ini mencapai Rp 13,9 miliar, sebuah angka fantastis yang mencerminkan kualitas dan potensi yang mereka miliki. Duel ini bukan hanya tentang siapa yang lebih unggul di lapangan, tetapi juga pembuktian nilai ekonomi dan performa di antara mereka.
Analisis Posisi Klasemen: Persebaya Lebih Aman, Persijap Tertekan
Persebaya Surabaya datang ke pertandingan ini dengan modal yang relatif lebih nyaman. Tim berjuluk “Green Force” ini saat ini menduduki peringkat ke-9 klasemen sementara dengan mengoleksi 19 poin dari 14 pertandingan yang telah dilakoni. Rekor Persebaya sejauh ini mencakup empat kemenangan, tujuh hasil imbang, dan hanya tiga kekalahan. Stabilitas performa ini memberikan kepercayaan diri bagi skuad asuhan Uston Nawawi untuk menghadapi tim yang sedang berjuang di papan bawah.
Sebaliknya, Persijap Jepara harus menghadapi laga tandang ini dengan beban yang sangat berat. Tim berjuluk “Laskar Kalinyamat” ini tengah dalam tren negatif yang mengkhawatirkan, belum pernah meraih kemenangan dalam 10 pertandingan terakhirnya. Situasi ini membuat mereka terperosok di zona degradasi, menduduki peringkat ke-17 klasemen dengan hanya sembilan poin. Raihan poin tersebut merupakan hasil dari dua kemenangan, tiga hasil imbang, dan sembilan kali menelan kekalahan. Persijap hanya terpaut dua poin dari Persis Solo yang berada di posisi juru kunci, menjadikan setiap pertandingan layaknya partai final bagi mereka.
Optimisme Pelatih: Strategi dan Harapan
Meskipun menghadapi tim yang lebih stabil, pelatih Persijap Jepara, Divaldo Alves, tetap menunjukkan optimisme. Pelatih asal Portugal ini merasa tidak asing dengan atmosfer Stadion Gelora Bung Tomo, mengingat rekam jejaknya sebelumnya bersama Persebaya.
“Lihat histori saya, kemarin saya sebelum ke Persijap, saya satu dua tahun di Persebaya. Kita pernah menang di sini (saat melawan Persebaya). Mudah-mudahan kita bisa menang lawan Persebaya,”
ujar Divaldo dalam keterangan kepada awak media pada Sabtu malam (28/12/2025). Ia mengakui kualitas Persebaya sebagai tim yang mumpuni, namun ia yakin Persijap mampu memberikan kejutan.
“Memang Persebaya tim berkualitas dan beberapa ini dalam hal positif. Saya kira tim kita akan spartan dan fokus kerja betul dan membuat surprise di kandang Persebaya,”
pungkasnya.
Tekad serupa juga diungkapkan oleh caretaker Persebaya Surabaya, Uston Nawawi. Ia menekankan pentingnya pemain untuk tidak meremehkan lawan, meskipun Persijap berada di posisi bawah klasemen.
“Kita siapkan tim untuk lawan Persijap, tentunya kita ingatkan kepada pemain untuk tidak meremehkan Persijap yang saat ini berada di posisi bawah klasemen sementara,”
katanya dalam sesi jumpa pers, Sabtu (27/12/2025). Uston menambahkan bahwa kondisi timnya semakin membaik dengan kembalinya beberapa pemain kunci yang sebelumnya absen.
“Kondisi tim semakin baik. Beberapa pemain yang sebelumnya absen sudah kembali dan ikut berlatih penuh. Ini tentu menambah opsi dan kekuatan kami,”
sambungnya. Nama-nama seperti Risto Mitrevski, Bruno Moreira, dan Francisco Rivera dipastikan siap diturunkan, memberikan dimensi baru dalam strategi permainan “Green Force”. Target Persebaya Surabaya pun tetap jelas: meraih hasil maksimal di kandang sendiri.
Profil Singkat Sang Bintang
Sorotan utama laga ini tak lepas dari sosok Bruno Moreira. Pemain berposisi winger kiri asal Brasil ini telah menjadi motor serangan utama bagi Persebaya Surabaya. Bruno Moreira lahir di Cajamar, Brasil, pada 8 April 1999, dan kini berusia 26 tahun. Ia bergabung dengan Persebaya sejak 1 Juli 2023 dan terikat kontrak hingga 30 April 2026. Musim ini, Bruno telah tampil dalam 13 pertandingan, mencetak lima gol dan memberikan satu assist dengan total menit bermain mencapai 1.170 menit.
Di kubu lawan, Persijap mengandalkan Carlos Franca sebagai penyerang tengah. Pemain asal Brasília ini dikenal memiliki ketajaman di kotak penalti. Carlos Franca lahir pada 9 Februari 1995, menjadikannya berusia 30 tahun. Ia bergabung dengan Persijap pada 4 Juli 2025. Dari 12 pertandingan yang telah dilakoni musim ini, Franca berhasil mencetak enam gol dan satu assist. Produktivitas golnya sedikit lebih unggul dibandingkan Bruno. Namun, peran Bruno dalam membangun serangan dan kreativitasnya di lini depan Persebaya juga tidak dapat diremehkan.
Prediksi Pertandingan
Duel antara Bruno Moreira dan Carlos Franca diprediksi akan berlangsung sengit sepanjang 90 menit. Nilai pasar mereka yang tinggi menjadi cerminan dari kualitas dan pengaruh besar yang mereka berikan bagi tim masing-masing. Pertandingan ini akan menjadi pembuktian krusial bagi kedua pemain. Bruno Moreira membawa ambisi besar Persebaya Surabaya untuk terus menjaga posisinya di papan tengah klasemen dan meraih kemenangan di kandang. Sementara itu, Carlos Franca memikul harapan besar Persijap Jepara untuk mengakhiri tren negatif dan keluar dari zona degradasi. Siapakah yang akan bersinar di laga ini? Jawabannya akan tersaji di Stadion Gelora Bung Tomo.

















