Tim Catur Pelajar dan Yunior Sleman Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Liga Catur Jawa Tengah
Tim catur pelajar dan yunior yang mewakili Kabupaten Sleman berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Grand Final Liga Catur Pelajar/Yunior Jawa Tengah. Kompetisi yang menjadi puncak dari serangkaian pertandingan ini, telah menguji kemampuan para pecatur muda dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Keberhasilan tim Sleman tidak hanya terbatas pada kategori beregu, tetapi juga menonjol di tingkat perorangan, menunjukkan kedalaman bakat dan kualitas pembinaan yang ada di Kabupaten Sleman.
Liga Catur Pelajar/Yunior Jawa Tengah ini merupakan sebuah platform penting bagi para atlet muda untuk mengasah kemampuan, mendapatkan pengalaman bertanding, dan mengukur sejauh mana perkembangan mereka dalam dunia catur. Ajang ini diselenggarakan secara bertahap, dimulai dari babak penyisihan hingga akhirnya mencapai babak grand final yang mempertemukan tim-tim terbaik.
Perjalanan Menuju Grand Final
Sejak putaran pertama hingga keempat, Kabupaten Sleman secara konsisten menurunkan tujuh tim yang berkompetisi. Setiap tim terdiri dari empat atlet catur yang tangguh. Nama-nama tim yang turut serta dalam liga ini antara lain Sembada 1, Sembada 2, Sembada 3, Sembada 4, Sembada 5, serta dua tim yang mewakili Mata Aksara, yaitu Mata Aksara 1 dan Mata Aksara 2.
Dedikasi dan kerja keras para atlet Sleman membuahkan hasil. Dari total empat putaran yang telah dilalui, dua tim terbaik dari Sleman, yakni Sembada 1 dan Sembada 2, berhasil menunjukkan performa yang konsisten dan mengamankan tiket menuju Grand Final. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa strategi dan latihan yang diterapkan selama ini telah memberikan dampak positif yang signifikan.
Hasil Memukau di Panggung Puncak
Pada partai puncak atau Grand Final Liga Catur Pelajar/Yunior Jawa Tengah, yang diselenggarakan di Watu Gajah Park, Kabupaten Semarang, pada Minggu, 21 Desember 2025, Tim Sembada 1 tampil dengan performa yang sangat impresif. Mereka berhasil meraih posisi runner-up atau juara kedua, sebuah pencapaian luar biasa yang membanggakan.
Tidak kalah membanggakan, Tim Sembada 2 juga menunjukkan semangat juang yang tinggi. Meskipun harus bersaing ketat, mereka berhasil menempati peringkat keempat. Posisi ini juga mengantarkan mereka meraih gelar juara harapan satu, sebuah pencapaian yang tetap patut diapresiasi tinggi.
Dominasi di Kategori Perorangan
Selain kesuksesan di kategori beregu, para atlet catur Sleman juga menunjukkan taringnya di nomor perorangan. Beberapa atlet muda Sleman berhasil meraih podium juara, membuktikan bahwa bakat individu mereka juga sangat menonjol.
Kategori SD Putri:
Shaholaw Friska Herfesa menunjukkan dominasi mutlak di kategori Sekolah Dasar (SD) putri. Ia berhasil keluar sebagai juara pertama setelah menyapu bersih semua pertandingan. Dengan menggunakan sistem Swiss lima babak, Friska Herfesa berhasil mengumpulkan poin penuh, sebuah pencapaian yang sangat mengesankan.Rekan satu daerahnya, Adawiyah Amalia Husna, juga turut memberikan kontribusi positif dengan menempati peringkat keempat di kategori yang sama.
Kategori SD/MI Putra:
Di kategori Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) putra, Damar Maulana Putra berhasil meraih posisi juara kedua. Ia menunjukkan permainan yang solid dan mampu bersaing dengan para pecatur muda terbaik lainnya.Kategori SMP/SMA:
Atlet Sleman lainnya, Adimas Setya Nugroho, juga turut mengharumkan nama Sleman di kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Adimas berhasil menyabet gelar juara kedua, menunjukkan kematangannya dalam bermain catur di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Strategi Pembinaan dan Harapan ke Depan
Menanggapi prestasi gemilang ini, pelatih tim Percasi Sleman, Anto Suranto, mengungkapkan bahwa keikutsertaan tim dalam Liga Catur Yunior Jawa Tengah sejatinya tidak dibarengi dengan target yang terlalu tinggi di awal. Ajang ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai sarana uji coba dan evaluasi terhadap hasil pembinaan atlet yang telah dilakukan.
“Awalnya tidak ada target yang spesifik, kami hanya ingin memanfaatkan liga ini sebagai ajang try out untuk melihat hasil dari pembinaan yang sudah kami lakukan. Kami mengikuti liga ini sejak putaran pertama di Kudus,” ujar Anto.
Ia menambahkan bahwa pada putaran pertama di Kudus, kompetisi tersebut diikuti oleh sekitar 20 tim dari berbagai kota dan kabupaten se-Jawa Tengah. Menariknya, dari seluruh kontingen yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hanya Sleman yang berpartisipasi dalam ajang ini.
Konsistensi penampilan Tim Sembada 1 dan Sembada 2 dalam menembus posisi enam besar, yang merupakan syarat untuk lolos ke Grand Final, menjadi indikator keberhasilan program pembinaan. Anto Suranto menyatakan, “Tim Sembada 1 selalu bisa lolos di peringkat dua. Harapan kami ke depan, para atlet ini bisa terus berkembang, mewakili daerah di ajang yang lebih tinggi, dan mampu mempertahankan gelar juara umum Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) DIY.”
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Sleman, tetapi juga menjadi motivasi bagi para atlet muda lainnya untuk terus berlatih keras dan meraih impian mereka di dunia catur. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan pembinaan yang tepat dan dukungan yang memadai, atlet-atlet muda Sleman memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

















