Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data terbaru mengenai populasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) per tahun 2025. Hasil Pendataan Penduduk Ibu Kota Nusantara (PPIKN) 2025, yang merupakan kolaborasi antara BPS dan Otorita IKN (OIKN), menunjukkan bahwa IKN kini dihuni oleh lebih dari 147 ribu jiwa.
“Berdasarkan hasil pendataan PPIKN 2025, penduduk IKN saat ini di wilayah delineasi IKN tercatat sebanyak 147.427 jiwa atau 43.293 rumah tangga,” ungkap Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam sebuah acara diseminasi hasil di Kantor BPS, Jakarta.
Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Data BPS juga memetakan persebaran penduduk di IKN. Wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi pada tahun 2025 terpusat di beberapa desa, yaitu Desa Samboja Kuala (Kecamatan Samboja), Desa Muara Jawa Ulu (Kecamatan Muara Jawa), Desa Muara Jawa Pesisir (Kecamatan Muara Jawa), serta Desa Telemow (Kecamatan Sepaku). Di keempat wilayah ini, kepadatan penduduk tercatat melebihi 400 orang per kilometer persegi, menunjukkan konsentrasi populasi yang signifikan di area-area tersebut.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Generasi
Analisis demografis lebih lanjut mengungkap dominasi generasi muda di IKN. Kelompok generasi Z (Gen Z) menjadi segmen terbesar, mencakup sekitar 27,20 persen dari total penduduk. Posisi kedua ditempati oleh generasi milenial dengan 23,54 persen, diikuti oleh generasi Alpha (pascagen Z) sebesar 22,28 persen. Generasi X menyumbang 19,29 persen, sementara generasi Baby Boomer tercatat sebesar 7,14 persen, dan generasi Pre-Boomer hanya sekitar 0,55 persen.
“Dengan demikian, penduduk IKN didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial yang secara keseluruhan mencapai lebih dari setengah populasi IKN,” ujar Amalia Adininggar Widyasanti. Kombinasi kedua generasi ini menunjukkan bahwa IKN menjadi magnet bagi tenaga kerja muda dan keluarga muda yang bersemangat membangun masa depan di ibu kota baru.
Rasio Jenis Kelamin
Dalam hal komposisi jenis kelamin, data menunjukkan sedikit lebih banyak penduduk laki-laki dibandingkan perempuan di IKN. Tercatat sebanyak 75.974 jiwa atau 51,53 persen adalah laki-laki, sementara jumlah penduduk perempuan adalah 71.453 jiwa atau 48,47 persen. Hal ini menghasilkan rasio jenis kelamin sebesar 106, yang berarti terdapat 106 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di IKN.
Pola Migrasi Penduduk
BPS juga mencatat adanya pola migrasi yang signifikan di IKN, baik migrasi masuk seumur hidup maupun migrasi risen (dalam lima tahun terakhir).
Migrasi Masuk Seumur Hidup:
Pada tahun 2025, angka migrasi masuk seumur hidup di IKN tercatat sebesar 41,16 persen. Ini mengindikasikan bahwa hampir 4 dari 10 penduduk IKN saat ini lahir di luar wilayah IKN. Daerah asal migran terbanyak berasal dari:- Sulawesi Selatan (28,11 persen)
- Jawa Timur (23,51 persen)
- Kalimantan Timur (19,86 persen)
Migran seumur hidup didefinisikan sebagai penduduk yang pada saat pendataan PPIKN 2025 bertempat tinggal di provinsi yang berbeda dengan provinsi kelahirannya.
Migrasi Masuk Risen (Lima Tahun Terakhir):
Sementara itu, migrasi masuk risen pada tahun 2025 tercatat sebesar 6,03 persen. Ini berarti sekitar 6 dari setiap 100 penduduk IKN sebelumnya tinggal di luar wilayah IKN lima tahun yang lalu. Wilayah asal migran risen terbanyak meliputi:- Kalimantan Timur (29,30 persen)
- Sulawesi Selatan (20,36 persen)
- Jawa Timur (12,91 persen)
Migran risen adalah penduduk yang pada saat pendataan PPIKN 2025 bertempat tinggal di provinsi yang berbeda dengan provinsi tempat tinggalnya lima tahun sebelum pendataan.
Pola migrasi ini menunjukkan bahwa IKN menarik penduduk dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan kontribusi signifikan dari pulau-pulau besar seperti Sulawesi, Jawa, dan Kalimantan.
Tingkat Pendidikan Penduduk
Dari sisi pencapaian pendidikan, data BPS menunjukkan bahwa sekitar 6,96 persen penduduk IKN telah menyelesaikan pendidikan tinggi (lulusan perguruan tinggi). Sementara itu, mayoritas penduduk memiliki latar belakang pendidikan menengah ke bawah:
- Lulusan SMA: Sekitar 30 persen
- Lulusan SMP: Sekitar 17 persen
- Berpendidikan SD ke bawah: Sekitar 46,05 persen
Angka ini mungkin mencerminkan komposisi awal penduduk yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor awal yang membutuhkan tenaga kerja beragam.
Fertilitas dan Mortalitas di IKN
BPS juga merilis data terkait tingkat fertilitas dan mortalitas di IKN pada tahun 2025.
Tingkat Fertilitas:
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) di IKN pada tahun 2025 tercatat sebesar 2,14. Angka ini mengindikasikan bahwa rata-rata seorang perempuan di IKN selama masa reproduksinya akan melahirkan antara dua hingga tiga anak. Angka TFR 2,14 ini, menurut Amalia Adininggar Widyasanti, sudah mendekati tingkat penggantian penduduk (replacement level). Puncak kelahiran tertinggi terjadi pada perempuan berusia 25–29 tahun, dengan angka 126–127 kelahiran hidup per 1.000 perempuan dalam kelompok usia tersebut.Tingkat Mortalitas:
Data mortalitas menunjukkan angka kematian bayi di IKN sebesar 14,16. Ini berarti terdapat sekitar 14 hingga 15 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian ibu tercatat sebesar 143 kematian perempuan selama masa kehamilan, persalinan, atau nifas per 100.000 kelahiran hidup. Dengan kata lain, terdapat sekitar 1 hingga 2 kematian ibu per 1.000 kelahiran hidup. Angka-angka ini menjadi indikator penting untuk evaluasi dan peningkatan layanan kesehatan di IKN.

















