Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memiliki ambisi besar untuk menjadikan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai pusat embarkasi haji dan umrah. Gubernur Jawa Barat saat itu, Dedi Mulyadi, bahkan menyatakan kesiapan Pemprov Jabar untuk membangun asrama haji di sekitar Kertajati, asalkan ada kesepakatan dan ketersediaan armada yang memadai.
Hal ini diungkapkan saat menghadiri acara groundbreaking pembangunan tahap pertama Kertajati Aerospace Park di BIJB, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Dedi Mulyadi juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan semua pihak yang terlibat dalam proyek strategis ini. Menurutnya, groundbreaking ini menandai babak baru bagi Jawa Barat, setelah investasi besar-besaran yang telah dialokasikan untuk pembangunan BIJB.
Mendorong Kertajati Sebagai Pusat Industri Pertahanan
Lebih jauh, Dedi Mulyadi mendorong agar Kertajati tidak hanya menjadi bandara internasional, tetapi juga pusat industri pertahanan dalam negeri dan bagian dari kawasan ekonomi khusus. Ia bahkan membuka pintu bagi perusahaan-perusahaan strategis, seperti PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan manufaktur pertahanan lainnya, untuk merelokasi operasinya ke Kertajati.
”Keberadaan pusat industri pertahanan akan memicu pertumbuhan kawasan industri secara keseluruhan. Para pengusaha akan merasa lebih aman dan nyaman berinvestasi di dekat kawasan militer,” ujarnya.
Pentingnya Konektivitas
Selain aspek industri, Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya percepatan konektivitas pendukung, termasuk jalan tol menuju Pelabuhan Patimban dan rencana pembangunan jalur kereta api. Konektivitas yang baik akan menjadi faktor kunci dalam mengoptimalkan fungsi dan peran Kertajati. Ia berharap, groundbreaking ini dapat mempercepat pertumbuhan ekosistem industri manufaktur, dirgantara, dan pertahanan di kawasan Kertajati dan Rebana.
Menghidupkan Kembali BIJB Kertajati
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan bahwa pembangunan kawasan aero industri ini merupakan langkah strategis untuk menghidupkan kembali Bandara Kertajati. Tujuannya adalah menjadikannya sebagai simpul penerbangan, logistik, dan industri dirgantara nasional.
”Kita berharap Bandara Kertajati dapat kembali beroperasi dengan optimal, dengan konsep yang terus dikembangkan dan diperbarui. Tidak hanya melayani penerbangan haji, umrah, dan kebutuhan masyarakat lainnya, tetapi juga menjadi pusat aero industri yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia,” ujarnya.
Fasilitas MRO yang Vital
Agus Harimurti Yudhoyono juga menyoroti pentingnya fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) bagi Indonesia, sebagai negara kepulauan yang sangat bergantung pada transportasi udara. Dengan mobilitas masyarakat yang terus meningkat, kebutuhan akan perawatan pesawat yang aman, cepat, dan berstandar internasional menjadi semakin mendesak.
Oleh karena itu, dukungan fasilitas MRO yang memadai sangat penting untuk memastikan kondisi pesawat selalu dalam keadaan prima dan siap digunakan, baik untuk mengangkut penumpang maupun kargo. Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan terus memperkuat dukungan infrastruktur dasar dan konektivitas agar kawasan Kertajati dapat berkembang sebagai pusat ekonomi baru. Kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten Majalengka akan terus ditingkatkan untuk mengembangkan kawasan Rebana secara berkelanjutan.
Tahap Awal Pembangunan Kertajati Aerospace Park
Pembangunan tahap pertama Kertajati Aerospace Park dilaksanakan oleh PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT BIJB. Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menjelaskan bahwa pada tahap awal ini, pengembangan kawasan akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar secara paralel dengan pembangunan hanggar Rotary Wing. Ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan visi Kertajati sebagai pusat industri dirgantara yang terintegrasi.
Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi fokus pengembangan Kertajati:
- Pusat Embarkasi Haji dan Umrah: Menjadikan BIJB Kertajati sebagai titik keberangkatan utama bagi jemaah haji dan umrah dari Jawa Barat dan sekitarnya. Ini akan membutuhkan infrastruktur yang memadai, termasuk asrama haji dan fasilitas pendukung lainnya.
- Pembangunan asrama haji di kawasan Kertajati akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para jemaah sebelum keberangkatan.
- Koordinasi yang baik dengan Kementerian Agama dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk kelancaran operasional.
- Pusat Industri Pertahanan: Menarik perusahaan-perusahaan industri pertahanan untuk berinvestasi dan membuka fasilitas produksi di Kertajati. Ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing industri pertahanan Indonesia.
- Relokasi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ke Kertajati akan menjadi langkah strategis dalam mengembangkan ekosistem industri pertahanan di kawasan tersebut.
- Insentif dan dukungan pemerintah akan menjadi faktor penting dalam menarik investasi di sektor ini.
- Konektivitas yang Optimal: Meningkatkan konektivitas antara Kertajati dengan wilayah lain di Jawa Barat dan sekitarnya, melalui pembangunan jalan tol, jalur kereta api, dan infrastruktur transportasi lainnya.
- Pembangunan jalan tol menuju Pelabuhan Patimban akan memperlancar arus barang dan jasa antara Kertajati dan kawasan industri di sekitarnya.
- Jalur kereta api akan meningkatkan aksesibilitas Kertajati bagi masyarakat umum dan mendukung pengembangan pariwisata.
- Fasilitas MRO yang Terintegrasi: Mengembangkan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) yang lengkap dan modern di Kertajati, untuk memenuhi kebutuhan perawatan pesawat dari berbagai maskapai penerbangan.
- Fasilitas MRO yang berkualitas akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada fasilitas serupa di luar negeri.
- Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang MRO sangat penting untuk mendukung operasional fasilitas tersebut.
- Kawasan Ekonomi Khusus: Menetapkan Kertajati sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
- KEK akan memberikan berbagai insentif bagi investor, seperti keringanan pajak dan kemudahan perizinan.
- Pengembangan infrastruktur pendukung, seperti listrik, air bersih, dan telekomunikasi, sangat penting untuk keberhasilan KEK.
Dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, konektivitas, dan industri strategis, Kertajati memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia.

















