
Kekalahan Awal Jafar/Felisha di BWF World Tour Finals 2025: Analisis Pertandingan Melawan Wakil Tiongkok
Babak penyisihan BWF World Tour Finals 2025 yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Tiongkok, pada Rabu (17/12) diawali dengan hasil kurang memuaskan bagi pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah dan Felisha Pasaribu. Mereka harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah, Feng Yan Zhe dan Huang Dong Ping, dengan skor akhir 18-21 dan 16-21. Kekalahan ini, terutama di gim kedua, disinyalir akibat banyaknya kesalahan yang dibuat oleh pasangan Indonesia.
Sejak awal pertandingan, wakil Tiongkok menunjukkan permainan yang sangat agresif. Dominasi mereka terlihat jelas dengan cepat memimpin skor 0-3 tanpa memberikan banyak kesempatan bagi Jafar/Felisha untuk mengembangkan permainan. Namun, pertarungan mulai memanas saat skor menunjukkan 1-4. Terjadi reli panjang yang menegangkan, di mana Jafar dan Felisha menunjukkan ketangguhan mereka dengan memaksa lawan jatuh bangun demi mengamankan satu poin. Perjuangan ini menunjukkan semangat juang yang tinggi meskipun tertinggal.
Meskipun sempat tertinggal cukup jauh, Jafar/Felisha menunjukkan mental baja dan menolak untuk menyerah begitu saja. Mereka mampu keluar dari tekanan lawan dan balik mengambil inisiatif serangan. Momentum positif ini membawa mereka dari posisi tertinggal 5-7 menjadi imbang 7-7, lalu 8-8, sebelum akhirnya berbalik unggul 10-8. Keunggulan ini berhasil dipertahankan hingga mengakhiri interval gim pertama dengan skor 11-9 untuk keuntungan mereka.
Sayangnya, performa Jafar/Felisha sedikit menurun pasca-interval. Keunggulan mereka terkikis, dan lawan berhasil menyamakan kedudukan dari 12-11 menjadi 12-15. Pasangan Indonesia tidak tinggal diam dan terus berjuang untuk mengejar ketertinggalan, sempat mendekat dari 14-16 hingga menyamakan skor menjadi 16-16. Pertandingan semakin ketat, bahkan sempat terjadi skor tipis 18-19. Namun, pada akhirnya, pasangan Tiongkok berhasil memaksakan kemenangan di gim pertama dengan skor akhir 18-21.

Memasuki gim kedua, pasangan Tiongkok kembali menunjukkan keunggulan di awal permainan. Mereka mampu memberikan tekanan yang konsisten kepada Jafar/Felisha. Namun, perlahan tapi pasti, wakil Indonesia mulai menemukan ritme permainannya dan mampu memberikan perlawanan yang berarti. Skor sempat imbang di beberapa kesempatan, seperti 3-3 dan 4-4. Meskipun sempat tertinggal 4-6, Jafar/Felisha berhasil bangkit dan berbalik unggul 11-10 di interval gim kedua. Pukulan-pukulan drive mereka terbukti efektif dalam menyulitkan Feng Yan Zhe dan Huang Dong Ping.
Namun, nasib berkata lain selepas interval gim kedua. Wakil Tiongkok tampaknya secara spesifik menargetkan Felisha dalam beberapa serangan mereka. Hal ini berujung pada tiga pukulan beruntun yang nyangkut di net oleh Felisha, ditambah satu pukulan yang keluar lapangan, membuat skor berbalik menjadi 11-14. Jafar pun turut menambah kesalahan dengan pukulan yang juga nyangkut, mengubah skor menjadi 11-15. Kesalahan kembali terjadi dari Felisha yang pukulannya tidak mampu melewati net, membuat skor semakin menjauh menjadi 11-16.
Meskipun pasangan Indonesia berusaha keras untuk bangkit dan memperkecil ketertinggalan, pasangan Tiongkok menunjukkan soliditas permainan yang lebih baik. Mereka mampu menjaga keunggulan hingga akhir gim. Poin terakhir dari pertandingan ini dicetak oleh wakil Tiongkok melalui pukulan Jafar yang melebar keluar lapangan, mengakhiri gim kedua dengan skor 16-21.
Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi Jafar/Felisha dalam perjalanan mereka di BWF World Tour Finals 2025. Evaluasi mendalam terhadap performa, terutama dalam mengelola tekanan dan meminimalkan kesalahan, akan menjadi kunci untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Dukungan penuh dari publik Indonesia diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi mereka untuk bangkit dan menunjukkan permainan terbaik di turnamen bergengsi ini.

















