Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki ambisi besar untuk menjadikan Ibu Kota sebagai pusat sport tourism atau pariwisata olahraga. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan merencanakan penyelenggaraan ajang maraton berskala internasional yang menargetkan partisipasi hingga 50.000 pelari pada tahun 2027.
Gagasan ini disampaikan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dalam sebuah kesempatan di Balai Kota Jakarta. Beliau menekankan pentingnya mendorong kegiatan olahraga lari, mulai dari jarak pendek seperti 5K dan 10K, hingga half marathon dan full marathon, sebagai daya tarik wisata.
Target Bertahap Menuju Maraton Raksasa
Penyelenggaraan maraton dengan target peserta yang fantastis ini tidak akan dilakukan secara instan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merencanakan pendekatan bertahap untuk mencapai tujuan tersebut.
- Tahun 2024: Target 40.000 peserta.
- Tahun 2026: Target 40.000 peserta.
- Tahun 2027: Target 50.000 peserta.
Dengan strategi ini, diharapkan persiapan dan infrastruktur yang dibutuhkan dapat disiapkan secara matang, sehingga kualitas acara tetap terjaga dan memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta.
Dukungan untuk JEKATE Running Series
Sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem lari yang kuat di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan dukungan penuh terhadap JEKATE Running Series. Ini adalah rangkaian lomba lari yang diinisiasi oleh PAM JAYA dan akan diselenggarakan di lima kota administrasi serta satu kabupaten di wilayah DKI Jakarta pada tahun 2026.
“Kami memberikan kesempatan yang seperti ini, karena PAM JAYA baru, pemain baru, kami support sepenuhnya untuk lima kota dan juga satu kabupaten. Secara series. Jadi JEKATE Running Series kami support sepenuhnya,” ujar Pramono Anung.
Tema kegiatan JEKATE Running Series, yaitu “Explore the City, Own Your Flow”, diharapkan dapat diwujudkan dengan memanfaatkan ruang kota secara optimal. Para peserta akan diajak untuk menjelajahi berbagai sudut kota Jakarta sambil menikmati aktivitas lari yang menyehatkan.
Rekayasa Lalu Lintas untuk Kelancaran Acara
Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan JEKATE Running Series dan ajang maraton lainnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan akan menyiapkan rekayasa lalu lintas yang komprehensif. Bahkan, opsi penutupan jalan juga dipertimbangkan jika diperlukan.
“Jadi untuk itu, harus beda dan nanti saya minta Dinas Perhubungan kalau memang serius mau di-block juga enggak apa-apa,” kata Gubernur Pramono Anung.
Hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan olahraga lari dan memastikan kelancaran acara.
JEKATE Running Series: Langkah Awal Menuju Maraton Jakarta
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menjelaskan bahwa gelaran perdana JEKATE Running Series menargetkan partisipasi sekitar 5.000–10.000 peserta. Ajang ini akan dimulai pada 14 Desember 2025 di Epiwalk, Rasuna Said, dengan melibatkan sekitar 4.100 pelari untuk kategori 5K dan 10K.
” Staging pertama memang kami enggak banyak. Yang staging pertama di tahun ini 5.000 sampai 10.000 sebenarnya targetnya. Nanti mungkin staging yang berikutnya kami minta nanti meningkat. Jadi kuotanya akan meningkat,” ucap Arief Nasrudin.
JEKATE Running Series menjadi pintu masuk menuju penyelenggaraan lomba yang lebih besar pada tahun 2026, saat rangkaian lomba mulai digelar di seluruh wilayah Jakarta.
Menjaga Kesehatan dan Air untuk Jakarta yang Berkelanjutan
PAM JAYA sebagai penyedia layanan air bersih, memiliki komitmen untuk mendukung kesehatan warga Jakarta. Melalui JEKATE Running Series, PAM JAYA ingin mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gaya hidup aktif dan peduli terhadap lingkungan.
“Sebagai penyedia layanan air bersih, kami percaya kesehatan warga dimulai dari akses air yang aman, gaya hidup aktif, dan kepedulian terhadap lingkungan. Melalui JEKATE Running Series, kami ingin mengajak masyarakat menjaga kesehatan sekaligus menjaga air—dua hal yang tidak dapat dipisahkan bagi keberlanjutan Jakarta,” kata Arief Nasrudin.
Dengan demikian, JEKATE Running Series tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, khususnya sumber daya air.

















