Seminar umum yang diselenggarakan oleh fakultas hukum Unrika bertemakan ‘Meningkatkan Wawasan Kebangsaan bagi Insan Akademik di Provinsi Kepri’ menggelegar nama Ansar Ahmad, kala Dekan (pimpinan fakultas hukum Unrika) atas nama Dr. Tri Artanto S.H, M.H menyampaikan kata sambutan, Selasa (10 Januari 2023).
Tri Artanto langsung menyapa para narasumber yang hadir kala itu, diantaranya: Kolonel TNI AD Panji Bambang Prianggondo S.E, S.H, MM (Wakil Kepala BIN Daerah Kepri) dan Muhammad Rudi (Walikota Batam).
Tri Artanto memperkenalkan Muhammad Rudi yang berasal dari Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepri. “Saya dan Pak Walikota Batam sama-sama berasal dari Tanjung Pinang. Saya dari SMA Negeri 2 Tanjung Pinang dan Pak Walikota Batam berasal dari SMA Negeri 1 Tanjung Pinang. Kalau dari SMA Negeri 2 Tanjung Pinang ada Pak Ansar Ahmad [Gubernur Kepri tahun 2024 nanti] dan SMA Negeri 1 Tanjung Pinang ada Pak Rudi,” kata Tri Artanto sembari terdengar teriakan hidup Ansar dari mahasiswa fakultas hukum Unrika.
Kala itu terdengar teriakan tentang “hidup Ansar” dan terlihat juga senyum sumringah dari wajah Tri Artanto yang berdiri di podium guna memberikan kata sambutan.
Selanjutnya, Tri Artanto juga terkesan berusaha mencairkan suasana dengan memuji-muji kinerja Muhammad Rudi terutama dalam hal pembangunan Kota Batam yang terlihat pesat.
“Kalau dilihat dari google, memang Kota Batam ini luar biasa terutama pembangunannya, jalannya dan paling dibanggakan itu listriknya. Kalau di daerah lain listriknya bisa untuk jemuran, memang luar biasa. Jadi ketika ketua panitia (Rahmad Sukri Hasibuan S.H) menyampaikan Muhammad Rudi sebagai Kepri satu [calon Gubernur Kepri] maka saya senyum-senyum aja gitu,”ujar Tri Artanto dan disambut tawa terbahak-bahak dari para peserta seminar.
Kata-kata yang dilontarkan oleh Tri Artanto juga membuat teriakan nama Ansar Ahmad semakin kuat dan menggelegar memecah suasana kala seminar umum itu berlangsung.
Patut diketahui secara bersama, listrik di Batam pada awal tahun baru tepatnya 1 Januari 2023 padam secara menyeluruh di Kota Batam dan diikuti air bersih yang juga koit. (melawan lupa kisah gelap gulita dan sulit mendapatkan air bagi masyarakat di Kota Batam pada awal tahun 2023).
Dalam kesempatan itu juga, Muhammad Rudi memberikan kata sambutan. Ia langsung menyapa Tri Artanto yang merupakan teman satu kampungnya dari Kota Tanjung Pinang.
Muhammad Rudi melanjutkan bahwa dirinya masih fokus kerja dan kerja saja walaupun dihujat berbagai pihak.
“Saya takut diputar-balikan, dan saya tidak mau menanggapi itu dan saya fokus kerja, kerja dan kerja supaya hasilnya bapak-ibu menikmati. Kalau bicara banyak maka biasanya banyak ngelantur, bahannya sudah habis dan waktunya masih ada maka bingung dia sama seperti di warung kopi. Bahannya sudah habis dan waktunya masih banyak maka masuklah pada ranah pribadi orang. Itu tidak baik secara agama,” ucap Muhammad Rudi.
Muhammad Rudi menyebutkan sebagai insan akademi itu hebat karena memiliki wawasan sehingga tidak akan mungkin membicarakan orang lain. “Orang hebat pasti dia punya ilmu dan tidak akan bicara orang lain. Yang pertama pasti dia punya ilmu dan dia kuasai ilmunya. Kedua orang hebat pasti punya agama. Jadi kalau dia bicara orang lain maka sudah menabrak dua ini,” kata Muhammad Rudi.
Muhammad Rudi menyebutkan kedatangannya di kampus Unrika sebagai Walikota Batam dan juga Kepala BP Batam alias pejabat Ex-Officio.
“Saya bangun sepantasnya dan efesien mungkin untuk kemajuan Kota Batam. Saya orang tidak bisa diam dan selalu berbuat untuk melakukan pembangunan di Kota Batam,” ucap Muhammad Rudi.
Muhammad Rudi juga melontarkan perjalanan karirnya di dunia politik di Bumi Segantang Lada [sebutan lain Kota Batam]. “Saya 1 tahun setengah pernah jadi DPRD Kota Batam, dan saya minta keluar karena DPRD tidak ada kerja. Saya tidak bisa diam orangnya,” ujar Muhammad Rudi.
Muhammad Rudi dengan cepat merevisi ucapannya yang menyebutkan DPRD tidak ada kerjanya. “DPRD bukan gakada kerja ya. DPRD berfungsi sebagai budgeting, proses pembuatan Perda, pengawasan,” kata Muhammad Rudi.
Dalam kesempatan itu Muhammad Rudi juga menyebutkan dirinya kala itu langsung menjadi Wakil Walikota Batam mendampingi Ahmad Dahlan yang menjabat Walikota Batam.
“Jadi saya paham peraturan di DPRD dan paham juga susahnya jadi wakil walikota yang tidak bisa mengambil suatu keputusan. Selanjutnya jadi walikota Batam dan kepala BP Batam sehingga bisa mengeksekusi kebijakan-kebijakan demi kemajuan Kota Batam,” ucap Muhammad Rudi.
Penulis: JP